Wisudawan Termuda ITS Lulus di Usia 20 Tahun, Ini Profil Salsabila Aulia Fitri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salsabilla Aulia Fitri dinobatkan sebagai wisudawan termuda ITS pada Wisuda ke-127. Salsabila Aulia Fitri akan dikukuhkan sebagai Sarjana Teknik, hari ini, Sabtu (18/3/2023).
Salsa, begitu dia dipanggil, merupakan mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS yang tahun ini berusia 20 tahun 3 bulan. Dengan usia masih sedemikian muda, Salsa berhasil lulus dan menjadi wisudawan termuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Salsa bercerita, walaupun terbilang cepat dan penuh prestasi, perjalanan studinya juga selalu menemukan rintangan yang tak mudah dihadapi.
Namun, dia selalu percaya bahwa kesempatan tidak mungkin datang kedua kalinya. Itulah yang membuatnya tidak menyerah untuk berkarya di tengah kesibukan kuliah yang padat.
“Pengalaman itu mahal, jadi sebisa mungkin jangan lewatkan jika ada kesempatan yang datang,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (18/3/2023).
Baca juga: Raih IPK 3,98, Steven Wijaksana Jadi Wisudawan Terbaik ITS
Salsa bercerita, di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dia masuk ke kelas akselerasi. Hal ini yang menjadi salah satu alasannya dengan berambisi lulus 3,5 tahun di jenjang sarjana.
“Bagi saya, usia muda bukan merupakan pemicu rintangan yang muncul, karena semua orang merupakan first timer di aspeknya masing-masing,” ujar anak dari Mohammad Yusuf dan Tri Rejeki ini.
Dari pengalamannya, manajamen waktu merupakan pelajaran berharga yang ia raih selama menempuh studi di perguruan tinggi. Pembagian waktu yang tepat antara kuliah dengan kegiatan yang ia ikuti adalah kunci suksesnya.
Mahasiswi berkacamata ini pernah tergabung di beberapa organisasi seperti tim robot underwater Banyubramanta dan National Association of Corrosion Engineers (NACE) Student Chapter ITS.
“Tak kalah penting, pengalaman magang juga banyak saya ikuti untuk memperkuat kompetensi diri,” ungkap penghobi traveling ini.
Mahasiswi kelahiran Kediri, 22 Desember 2022 yang juga pernah mengikuti Istanbul Youth Summit 2022 ini juga membagikan pengalaman berkesannya sebagai anggota tim robot Banyubramanta. Yakni penghargaan tim yang diraih pada kompetisi Wonderful Indonesia Robot Challenge (WIRC) 2021 dan Technogine 2020.
Salsa memilih untuk menuntut ilmu di Teknik Sistem Perkapalan, jurusan yang langka dipilih seorang perempuan. Mengapa? Ternyata bidang ilmu perkapalan itu telah menjadi program studi impiannya.
Salsa lahir dan besar di lingkungan yang melek akan kemaritiman, sehingga membuat Salsa percaya bahwa kontribusi generasi muda dalam dunia maritim juga sangat diperlukan.
Baca juga: Putra Daerah dari Ujung Indonesia Raih Cumlaude di Unsoed, Ini Profilnya
Karena itu, setelah lulus nantinya Salsa juga ingin berkarier sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya selama ini.
Dijelaskannya, latar belakang tersebut sejalan dengan judul Tugas Akhir (TA) yang diangkatnya yaitu Optimasi Pemilihan Propeller Akibat Penggantian Mesin Induk Kapal Dharma Rucitra 3.
Gadis asal Sidoarjo, Jawa Timur ini mengatakan bahwa topik ini diangkat berdasarkan studi kasus nyata milik perusahaan kapal tersebut.
Dalam kasusnya, kapal tersebut mulanya mengalami insiden hampir tenggelam di dekat pelabuhan. Namun karena adanya urgensi agar kapal segera dioperasikan, penggantian mesin berupa optimasi propeller dengan mesin baru perlu dilakukan.
Salsa ini menuturkan, sejauh mana ia berkarya, akademik tetap menjadi prioritas utamanya. Prinsip inilah yang mengantarkannya meraih predikat memuaskan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,56.
“Jika ada keinginan, selalu yakin pasti bisa terjadi atas seizin Allah, yang terpenting bagi kita adalah senantiasa berdoa dan berusaha,” tandasnya memberi motivasi.
Salsa, begitu dia dipanggil, merupakan mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS yang tahun ini berusia 20 tahun 3 bulan. Dengan usia masih sedemikian muda, Salsa berhasil lulus dan menjadi wisudawan termuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Salsa bercerita, walaupun terbilang cepat dan penuh prestasi, perjalanan studinya juga selalu menemukan rintangan yang tak mudah dihadapi.
Namun, dia selalu percaya bahwa kesempatan tidak mungkin datang kedua kalinya. Itulah yang membuatnya tidak menyerah untuk berkarya di tengah kesibukan kuliah yang padat.
“Pengalaman itu mahal, jadi sebisa mungkin jangan lewatkan jika ada kesempatan yang datang,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (18/3/2023).
Baca juga: Raih IPK 3,98, Steven Wijaksana Jadi Wisudawan Terbaik ITS
Salsa bercerita, di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dia masuk ke kelas akselerasi. Hal ini yang menjadi salah satu alasannya dengan berambisi lulus 3,5 tahun di jenjang sarjana.
“Bagi saya, usia muda bukan merupakan pemicu rintangan yang muncul, karena semua orang merupakan first timer di aspeknya masing-masing,” ujar anak dari Mohammad Yusuf dan Tri Rejeki ini.
Dari pengalamannya, manajamen waktu merupakan pelajaran berharga yang ia raih selama menempuh studi di perguruan tinggi. Pembagian waktu yang tepat antara kuliah dengan kegiatan yang ia ikuti adalah kunci suksesnya.
Mahasiswi berkacamata ini pernah tergabung di beberapa organisasi seperti tim robot underwater Banyubramanta dan National Association of Corrosion Engineers (NACE) Student Chapter ITS.
“Tak kalah penting, pengalaman magang juga banyak saya ikuti untuk memperkuat kompetensi diri,” ungkap penghobi traveling ini.
Mahasiswi kelahiran Kediri, 22 Desember 2022 yang juga pernah mengikuti Istanbul Youth Summit 2022 ini juga membagikan pengalaman berkesannya sebagai anggota tim robot Banyubramanta. Yakni penghargaan tim yang diraih pada kompetisi Wonderful Indonesia Robot Challenge (WIRC) 2021 dan Technogine 2020.
Salsa memilih untuk menuntut ilmu di Teknik Sistem Perkapalan, jurusan yang langka dipilih seorang perempuan. Mengapa? Ternyata bidang ilmu perkapalan itu telah menjadi program studi impiannya.
Salsa lahir dan besar di lingkungan yang melek akan kemaritiman, sehingga membuat Salsa percaya bahwa kontribusi generasi muda dalam dunia maritim juga sangat diperlukan.
Baca juga: Putra Daerah dari Ujung Indonesia Raih Cumlaude di Unsoed, Ini Profilnya
Karena itu, setelah lulus nantinya Salsa juga ingin berkarier sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya selama ini.
Dijelaskannya, latar belakang tersebut sejalan dengan judul Tugas Akhir (TA) yang diangkatnya yaitu Optimasi Pemilihan Propeller Akibat Penggantian Mesin Induk Kapal Dharma Rucitra 3.
Gadis asal Sidoarjo, Jawa Timur ini mengatakan bahwa topik ini diangkat berdasarkan studi kasus nyata milik perusahaan kapal tersebut.
Dalam kasusnya, kapal tersebut mulanya mengalami insiden hampir tenggelam di dekat pelabuhan. Namun karena adanya urgensi agar kapal segera dioperasikan, penggantian mesin berupa optimasi propeller dengan mesin baru perlu dilakukan.
Salsa ini menuturkan, sejauh mana ia berkarya, akademik tetap menjadi prioritas utamanya. Prinsip inilah yang mengantarkannya meraih predikat memuaskan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,56.
“Jika ada keinginan, selalu yakin pasti bisa terjadi atas seizin Allah, yang terpenting bagi kita adalah senantiasa berdoa dan berusaha,” tandasnya memberi motivasi.
(nnz)