Bidang Linguistik Unair Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil pemeringkatan internasional oleh Quacquarelli Symonds World University Rankings ( QS WUR ) 2023 by Subject berhasil menempatkan FIB Unair sebagai peringkat pertama nasional pada subject Linguistics. Untuk posisi dunia, FIB Unair berada di peringkat 301-320 dunia.
Pemeringkatan QS WUR by Subject memberikan pemeringkatan berdasarkan enam indikator. Yakni academic reputation, employer reputation, faculty student ratio, citations per faculty, international faculty, serta international students.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Purnawan Basundoro menuturkan, FIB Unair telah melakukan berbagai upaya untuk bersaing di kancah global sejak awal fakultas ini berdiri pada 1999.
Namun ini bukan hal yang mudah untuk dicapai mengingat telah banyak fakultas sejenis yang berdiri lebih dahulu dan memiliki sumber daya lebih lengkap.
Dengan mengikuti arus kebijakan yang telah diterapkan, FIB Unair mengimplementasikan berbagai program kerja untuk menyokong Unair meraih reputasi sebagai universitas terkemuka dunia.
Baca juga: Ini 38 Laman Mirror Pengumuman Hasil SNBP 2023 dan Website Resmi SNPMB
“Di situlah FIB Unair terus menata diri, membuat program-program yang memiliki pengaruh luas di tingkat internasional, serta menjalin kerja sama dengan kampus terkemuka di berbagai negara. Semua program tersebut tentu saja melalui proses perencanaan, pelaksanaan, serta kontrol yang ketat,” ujarnya, dikutip dari laman Unair, Selasa (28/3/2023).
Sejak lima tahun terakhir, FIB Unair untuk meningkatkan sumber daya para civitas akademika. Strategi itu dilakukan dengan melakukan penguatan solidaritas keluarga besar FIB yang meliputi para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta alumni untuk mencapai visi dan misi FIB Unair.
“Mereka harus menjadi satu kesatuan yang memiliki ikatan kuat sebagai keluarga besar FIB Unair. Setelah itu masing-masing harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai visi dan misi FIB Unair,” ucap dekan yang juga dosen di Departemen Ilmu Sejarah FIB Unair itu.
Setelah internal fakultas kuat dan masing-masing telah menjalankan fungsinya dengan baik, FIB Unair kemudian menambah kekuatan dengan menjalin perjanjian kerja sama dengan pihak eksternal. Antara lain, lembaga pemerintah di Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia serta mitra-mitra internasional yang tidak kalah penting.
Purnawan juga mengungkapkan bahwa FIB Unair telah mencanangkan tiga program unggulan. Pertama, kerja sama dengan kemitraan akademik di luar negeri dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berskala internasional. Misalnya, konferensi, seminar, kuliah umum, adjunct professor, serta kerja sama dengan para alumni untuk berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.
Kedua, meningkatkan publikasi internasional para dosen dengan pengadaan pelatihan menulis jurnal, kerja sama penelitian dengan mitra dosen di luar negeri, menyekolahkan dosen-dosen yang belum menempuh jenjang doktor, mengirim dosen ke luar negeri untuk kegiatan non-degree seperti seminar, konferensi (staff outbound).
Ketiga, internasionalisasi mahasiswa yang meliputi pengiriman mahasiswa FIB Unair dalam berbagai kegiatan di luar negeri atau students outbound, dan penerimaan mahasiswa dari luar negeri (students inbound).
Baca juga: 20 Provinsi dengan Peserta Diterima Tertinggi di SNBP 2023, Jatim No 1
Prof Purnawan mengaku bahwa keluarga besar FIB Unair sangat bersyukur atas capaian tersebut. “Hal ini membuktikan bahwa setiap upaya yang sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yang sungguh-sungguh pula. Setiap usaha tidak akan membohongi hasil,” ujarnya.
Selain itu, Prof Purnawan juga menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Capaian ini kami persembahkan untuk civitas academica FIB Unair, serta untuk Universitas Airlangga. Dan lebih dari itu, ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat,” imbuhnya.
Purnawan berharap, prestasi yang telah diraih dapat ditingkatkan lagi. “Ranking untuk bidang Arts and Humanitiessebenarnya bisa jauh lebih baik, dan itu menjadi harapan saya ke depan,” tuturnya.
Ia juga berharap, pada tahun mendatang tidak hanya kategori ilmu linguistik saja yang mampu menduduki posisi utama dalam perangkingan nasional, namun juga mampu membawa bidang ilmu yang lain bisa mengikuti jejak yang sama, seperti History, Ancient History, Modern Language, dan lain-lain yang merupakan lingkup Arts and Humanities.
Pemeringkatan QS WUR by Subject memberikan pemeringkatan berdasarkan enam indikator. Yakni academic reputation, employer reputation, faculty student ratio, citations per faculty, international faculty, serta international students.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Purnawan Basundoro menuturkan, FIB Unair telah melakukan berbagai upaya untuk bersaing di kancah global sejak awal fakultas ini berdiri pada 1999.
Namun ini bukan hal yang mudah untuk dicapai mengingat telah banyak fakultas sejenis yang berdiri lebih dahulu dan memiliki sumber daya lebih lengkap.
Dengan mengikuti arus kebijakan yang telah diterapkan, FIB Unair mengimplementasikan berbagai program kerja untuk menyokong Unair meraih reputasi sebagai universitas terkemuka dunia.
Baca juga: Ini 38 Laman Mirror Pengumuman Hasil SNBP 2023 dan Website Resmi SNPMB
“Di situlah FIB Unair terus menata diri, membuat program-program yang memiliki pengaruh luas di tingkat internasional, serta menjalin kerja sama dengan kampus terkemuka di berbagai negara. Semua program tersebut tentu saja melalui proses perencanaan, pelaksanaan, serta kontrol yang ketat,” ujarnya, dikutip dari laman Unair, Selasa (28/3/2023).
Berbagai Strategi
Sejak lima tahun terakhir, FIB Unair untuk meningkatkan sumber daya para civitas akademika. Strategi itu dilakukan dengan melakukan penguatan solidaritas keluarga besar FIB yang meliputi para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta alumni untuk mencapai visi dan misi FIB Unair.
“Mereka harus menjadi satu kesatuan yang memiliki ikatan kuat sebagai keluarga besar FIB Unair. Setelah itu masing-masing harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai visi dan misi FIB Unair,” ucap dekan yang juga dosen di Departemen Ilmu Sejarah FIB Unair itu.
Setelah internal fakultas kuat dan masing-masing telah menjalankan fungsinya dengan baik, FIB Unair kemudian menambah kekuatan dengan menjalin perjanjian kerja sama dengan pihak eksternal. Antara lain, lembaga pemerintah di Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia serta mitra-mitra internasional yang tidak kalah penting.
Program Unggulan
Purnawan juga mengungkapkan bahwa FIB Unair telah mencanangkan tiga program unggulan. Pertama, kerja sama dengan kemitraan akademik di luar negeri dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berskala internasional. Misalnya, konferensi, seminar, kuliah umum, adjunct professor, serta kerja sama dengan para alumni untuk berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.
Kedua, meningkatkan publikasi internasional para dosen dengan pengadaan pelatihan menulis jurnal, kerja sama penelitian dengan mitra dosen di luar negeri, menyekolahkan dosen-dosen yang belum menempuh jenjang doktor, mengirim dosen ke luar negeri untuk kegiatan non-degree seperti seminar, konferensi (staff outbound).
Ketiga, internasionalisasi mahasiswa yang meliputi pengiriman mahasiswa FIB Unair dalam berbagai kegiatan di luar negeri atau students outbound, dan penerimaan mahasiswa dari luar negeri (students inbound).
Baca juga: 20 Provinsi dengan Peserta Diterima Tertinggi di SNBP 2023, Jatim No 1
Berbagai Harapan
Prof Purnawan mengaku bahwa keluarga besar FIB Unair sangat bersyukur atas capaian tersebut. “Hal ini membuktikan bahwa setiap upaya yang sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yang sungguh-sungguh pula. Setiap usaha tidak akan membohongi hasil,” ujarnya.
Selain itu, Prof Purnawan juga menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Capaian ini kami persembahkan untuk civitas academica FIB Unair, serta untuk Universitas Airlangga. Dan lebih dari itu, ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat,” imbuhnya.
Purnawan berharap, prestasi yang telah diraih dapat ditingkatkan lagi. “Ranking untuk bidang Arts and Humanitiessebenarnya bisa jauh lebih baik, dan itu menjadi harapan saya ke depan,” tuturnya.
Ia juga berharap, pada tahun mendatang tidak hanya kategori ilmu linguistik saja yang mampu menduduki posisi utama dalam perangkingan nasional, namun juga mampu membawa bidang ilmu yang lain bisa mengikuti jejak yang sama, seperti History, Ancient History, Modern Language, dan lain-lain yang merupakan lingkup Arts and Humanities.
(nnz)