Ini Inovasi Model Reservoir ala Mahasiswa Universitas Pertamina untuk Optimalkan Produksi Migas
loading...

Sejumlah mahasiswa mengikuti kegiatan Praktikum di Laboratorium Reservoir Universitas Pertamina. Foto/Dok/UPER
A
A
A
JAKARTA - Tim mahasiswa yang tergabung dalam Tim Wina Rush Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER) menciptakan model reservoir untuk pengembangan produksi migas hingga 25 tahun ke depan.
Inovasi yang digagas Harith Maulana, Katarina Novita Talo, Rahma Nazilah dan Zhorifah Aqilah untuk meningkatkan produksi migas yang memiliki potensi 1.726,6 juta ton minyak.
Baca juga: 5 PTN yang Membuka Jalur Mandiri Prestasi, dari UGM hingga Unpad
"Reservoir menjadi tempat di mana cadangan migas terakumulasi untuk dapat diangkat menuju permukaan. Namun jumlah produksi migas reservoir di Indonesia semakin berkurang. Kami merancang skema pengembangan reservoir dengan mengelola kembali sumur yang telah ada, dengan penambahan lima sumur produksi baru dan enam sumur injeksi air untuk mendorong produksi migas," ujar Harith dalam keterangan pers, Kamis (6/4/2023).
Skenario pengembangan reservoir milik Tim Wina Rush berhasil menghantarkan tim menjadi juara pertama dalam ajang ‘Reservoir Simulation Competition’ yang diselenggarakan oleh UPN Veteran Yogyakarta.
Dalam melakukan pemodelan reservoir tersebut, Tim Wina Rush melakukan sejumlah tahapan seperti melakukan inisialisasi dengan melakukan validasi model reservoir sesuai data sebenarnya.
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan IPDN 2023 Dibuka, Ini Persyaratan dan Jadwal Lengkapnya
Dari hasil tersebut, didapati error dengan nilai di bawah satu persen sebagai ketentuan dan pemodelan reservoir dapat dikembangkan lebih lanjut.
Simulasi model reservoir yang digagas Harith dkk terhitung efektif dalam menambah cadangan migas. Tim Wina Rush mendapatkan data pada inisialisasi, nilai Original Oil in Place (OOIP) sebesar 34,16 MMSTB dan tekanan sebesar 2.317 psi serta persentase nilai error tekanan yang hanya mencapai 0,7 persen.
Sehingga, hasil simulasi Tim Wina Rush tersebut menjadi efektif dalam melahirkan sebuah kebaruan model reservoir dalam memproduksi migas.
Inovasi yang digagas Harith Maulana, Katarina Novita Talo, Rahma Nazilah dan Zhorifah Aqilah untuk meningkatkan produksi migas yang memiliki potensi 1.726,6 juta ton minyak.
Baca juga: 5 PTN yang Membuka Jalur Mandiri Prestasi, dari UGM hingga Unpad
"Reservoir menjadi tempat di mana cadangan migas terakumulasi untuk dapat diangkat menuju permukaan. Namun jumlah produksi migas reservoir di Indonesia semakin berkurang. Kami merancang skema pengembangan reservoir dengan mengelola kembali sumur yang telah ada, dengan penambahan lima sumur produksi baru dan enam sumur injeksi air untuk mendorong produksi migas," ujar Harith dalam keterangan pers, Kamis (6/4/2023).
Skenario pengembangan reservoir milik Tim Wina Rush berhasil menghantarkan tim menjadi juara pertama dalam ajang ‘Reservoir Simulation Competition’ yang diselenggarakan oleh UPN Veteran Yogyakarta.
Dalam melakukan pemodelan reservoir tersebut, Tim Wina Rush melakukan sejumlah tahapan seperti melakukan inisialisasi dengan melakukan validasi model reservoir sesuai data sebenarnya.
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan IPDN 2023 Dibuka, Ini Persyaratan dan Jadwal Lengkapnya
Dari hasil tersebut, didapati error dengan nilai di bawah satu persen sebagai ketentuan dan pemodelan reservoir dapat dikembangkan lebih lanjut.
Simulasi model reservoir yang digagas Harith dkk terhitung efektif dalam menambah cadangan migas. Tim Wina Rush mendapatkan data pada inisialisasi, nilai Original Oil in Place (OOIP) sebesar 34,16 MMSTB dan tekanan sebesar 2.317 psi serta persentase nilai error tekanan yang hanya mencapai 0,7 persen.
Sehingga, hasil simulasi Tim Wina Rush tersebut menjadi efektif dalam melahirkan sebuah kebaruan model reservoir dalam memproduksi migas.
Lihat Juga :