Menuju World Class University, Fakultas Bisnis UMN Raih Akreditasi Internasional FIBAA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Bisnis Universitas Multimedia Nusantara ( UMN ) melalui Prodi Akuntansi, Prodi Manajemen, dan Magister Manajemen Teknologi UMN telah resmi terakreditasi oleh FIBAA.
Saat ini, tiga program studi Fakultas Bisnis UMN, yaitu program sarjana (S1) Akuntansi, Manajemen, dan program Magister (S2) Manajemen Teknologi kini telah terakreditasi oleh FIBAA. Sehingga, dengan adanya akreditasi ini, ketiga program studi tersebut telah diakui oleh Internasional.
FIBAA sendiri merupakan lembaga akreditasi penjaminan mutu nasional maupun internasional yang mendasarkan assessment-nya sesuai pada standar internasional, khususnya European Standards and Guidelines (ESG).
Pada tataran global, FIBAA sebagai sebuah lembaga penjaminan mutu, juga sudah secara resmi diakui oleh berbagai negara seperti Belanda, Austria, Swiss, dan Kazakhstan, serta bekerja sama dengan berbagai lembaga penjaminan mutu lain di Australia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belanda, Polandia, dan Rusia.
Dengan mengikuti akreditasi ini, FIBAA akan memberikan segel kualitasnya kepada institusi pendidikan tinggi dan program dengan kualitas tinggi di seluruh dunia.
Dekan Fakultas Bisnis UMN, Dr. Florentina Kurniasari T., S. Sos., MBM., mengungkapkan bahwa sebelumnya Fakultas Bisnis UMN sudah terakreditasi secara nasional oleh BAN-PT.
“Secara nasional sudah akreditasi ya, untuk prodi manajemen dan akuntansi sudah A, kalau MMT itu Baik Sekali. Melalui akreditasi internasional ini kita mendukung visi UMN menjadi World Class University,” ungkap Florentina dalam keterangan pers, Kamis (6/4/2023).
Untuk mendapatkan akreditasi FIBAA ini, Florentina menuturkan banyak persiapan yang dilakukan selama dua tahun kebelakang untuk memastikan dokumen yang dibutuhkan serta mempersiapkan kurikulum berstandar internasional.
“Yang menjadi tantangan adalah ketika menyiapkan kurikulum, karena kurikulum yang dipersiapkan yang berstandar internasional harus mengikuti proses kurikulum yang OBE (Outcome Based Education) kemudian kita juga memastikan bagaimana mengukur supaya mahasiswa itu bisa mencapai capaian ELO (Expected Learning Outcome). Karena FIBAA ini yang diakreditasi kurikulumnya ya,” papar Florentina
Florentina menjelaskan, untuk bisa sampai ke tahap ini, memerlukan beragam upaya dimulai dari mengikuti studi banding hingga mengikuti Bimbingan Teknis khusus yang diadakan oleh DIKTI bagi program studi yang ingin mengajukan akreditasi internasional.
“Ketiga prodi yang mendapatkan akreditasi internasional FIBAA ini bukan prodi terakhir yang akan melakukan akreditasi internasional di tahun ini, dan berharap program studi lain bisa mendapatkan hasil yang ingin dicapai,” terangnya.
Dengan didapatkannya Akreditasi Internasional FIBAA ini, Florentina berharap ke depannya proses pembelajaran akan berorientasi internasional.
“Semakin banyak kelas yang di conduct dalam bahasa inggris. Dan kita juga berharap dengan adanya akreditasi internasional yang telah didapatkan kita juga bisa networking, untuk mendapatkan mitra, partner kerja sama internasional, dan tentunya bisa menarik minat mahasiswa asing di Indonesia, terutama UMN ya,” Ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T. mengaku turut senang akan pencapaian yang telah diraih oleh Fakultas Bisnis, khususnya program studi Akuntansi, Manajemen, dan juga Magister Manajemen Teknologi.
“Pastinya kami di UMN senang sekali dengan pencapaian ini karena pastinya ini merupakan salah satu milestone UMN untuk menuju World Class University di mana UMN terus berusaha meningkatkan dan menjaga terus mutu pendidikan sehingga lulusan nantinya bisa bersaing secara global,” ujar Friska.
Friska mengatakan dengan didapatkannya akreditasi internasional ini, bisa meningkatkan rekognisi di ranah internasional sehingga dapat meningkatkan intake mahasiswa asing di UMN khususnya di ketiga prodi tersebut.
“Harapannya pastinya Fakultas Bisnis semakin berkembang dan juga dapat menjadi unggul di lingkup nasional dan internasional sehingga mahasiswa yang kuliah di UMN juga bisa diakui secara internasional dan ketika lulus akan menjadi sangat possible untuk unggul dalam bersaing secara global,” Tutupnya.
Saat ini, tiga program studi Fakultas Bisnis UMN, yaitu program sarjana (S1) Akuntansi, Manajemen, dan program Magister (S2) Manajemen Teknologi kini telah terakreditasi oleh FIBAA. Sehingga, dengan adanya akreditasi ini, ketiga program studi tersebut telah diakui oleh Internasional.
FIBAA sendiri merupakan lembaga akreditasi penjaminan mutu nasional maupun internasional yang mendasarkan assessment-nya sesuai pada standar internasional, khususnya European Standards and Guidelines (ESG).
Pada tataran global, FIBAA sebagai sebuah lembaga penjaminan mutu, juga sudah secara resmi diakui oleh berbagai negara seperti Belanda, Austria, Swiss, dan Kazakhstan, serta bekerja sama dengan berbagai lembaga penjaminan mutu lain di Australia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belanda, Polandia, dan Rusia.
Dengan mengikuti akreditasi ini, FIBAA akan memberikan segel kualitasnya kepada institusi pendidikan tinggi dan program dengan kualitas tinggi di seluruh dunia.
Dekan Fakultas Bisnis UMN, Dr. Florentina Kurniasari T., S. Sos., MBM., mengungkapkan bahwa sebelumnya Fakultas Bisnis UMN sudah terakreditasi secara nasional oleh BAN-PT.
“Secara nasional sudah akreditasi ya, untuk prodi manajemen dan akuntansi sudah A, kalau MMT itu Baik Sekali. Melalui akreditasi internasional ini kita mendukung visi UMN menjadi World Class University,” ungkap Florentina dalam keterangan pers, Kamis (6/4/2023).
Untuk mendapatkan akreditasi FIBAA ini, Florentina menuturkan banyak persiapan yang dilakukan selama dua tahun kebelakang untuk memastikan dokumen yang dibutuhkan serta mempersiapkan kurikulum berstandar internasional.
“Yang menjadi tantangan adalah ketika menyiapkan kurikulum, karena kurikulum yang dipersiapkan yang berstandar internasional harus mengikuti proses kurikulum yang OBE (Outcome Based Education) kemudian kita juga memastikan bagaimana mengukur supaya mahasiswa itu bisa mencapai capaian ELO (Expected Learning Outcome). Karena FIBAA ini yang diakreditasi kurikulumnya ya,” papar Florentina
Florentina menjelaskan, untuk bisa sampai ke tahap ini, memerlukan beragam upaya dimulai dari mengikuti studi banding hingga mengikuti Bimbingan Teknis khusus yang diadakan oleh DIKTI bagi program studi yang ingin mengajukan akreditasi internasional.
“Ketiga prodi yang mendapatkan akreditasi internasional FIBAA ini bukan prodi terakhir yang akan melakukan akreditasi internasional di tahun ini, dan berharap program studi lain bisa mendapatkan hasil yang ingin dicapai,” terangnya.
Dengan didapatkannya Akreditasi Internasional FIBAA ini, Florentina berharap ke depannya proses pembelajaran akan berorientasi internasional.
“Semakin banyak kelas yang di conduct dalam bahasa inggris. Dan kita juga berharap dengan adanya akreditasi internasional yang telah didapatkan kita juga bisa networking, untuk mendapatkan mitra, partner kerja sama internasional, dan tentunya bisa menarik minat mahasiswa asing di Indonesia, terutama UMN ya,” Ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T. mengaku turut senang akan pencapaian yang telah diraih oleh Fakultas Bisnis, khususnya program studi Akuntansi, Manajemen, dan juga Magister Manajemen Teknologi.
“Pastinya kami di UMN senang sekali dengan pencapaian ini karena pastinya ini merupakan salah satu milestone UMN untuk menuju World Class University di mana UMN terus berusaha meningkatkan dan menjaga terus mutu pendidikan sehingga lulusan nantinya bisa bersaing secara global,” ujar Friska.
Friska mengatakan dengan didapatkannya akreditasi internasional ini, bisa meningkatkan rekognisi di ranah internasional sehingga dapat meningkatkan intake mahasiswa asing di UMN khususnya di ketiga prodi tersebut.
“Harapannya pastinya Fakultas Bisnis semakin berkembang dan juga dapat menjadi unggul di lingkup nasional dan internasional sehingga mahasiswa yang kuliah di UMN juga bisa diakui secara internasional dan ketika lulus akan menjadi sangat possible untuk unggul dalam bersaing secara global,” Tutupnya.
(mpw)