Mahasiswa UI Rancang Ktemu, Aplikasi untuk Cari Barang Hilang

Selasa, 11 April 2023 - 12:06 WIB
loading...
Mahasiswa UI Rancang...
Mahasiswa UI merancang aplikasi untuk mencari barang yang hilang bernama Ktemu. Foto/Dok/Humas UI.
A A A
JAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Indonesia ( UI ) menciptakan produk tracker bernama Ktemu. Inovasi ini dicetuskan berdasarkan pengalaman pribadi mereka yang sering kehilangan barang dan sulit menemukannya kembali.

Ketiga mahasiswa UI ini sama-sama mahasiswa yang kuliah di program studi Departemen Teknik Industri (TI) yaitu, Ahmad Nauval Ariq MS, Laily Angelina, dan Mutiara Cinta Ekaputri.

Ktemu merupakan tracker benda berharga berbasis teknologi Global Positioning System (GPS) yang terintegrasi dan mudah digunakan dan dengan tingkat fleksibiltas yang tinggi.

Buat Ktemu Berawal dari Pengalaman Pribadi

“Ide awal produk Ktemu ini karena pengalaman kami yang sering kehilangan barang. Kehilangan barang adalah kejadian yang kerap kali terjadi,” kata Mutiara selaku Design and User Experience Specialist aplikasi Ktemu, dikutip dari laman UI, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: 4 Prodi FKM dan FIK UI Raih Akreditasi Internasional dari AHPGS Jerman

Mutiara melanjutkan, seseorang bisa kebingungan hingga frustrasi jika barangnya tak kunjung ketemu. Dari sinilah mereka tercetus ide untuk membantu kondisi ini dengan produk tracker dengan cara penggunaan yang mudah.

Fitur Unggulan Ktemu


Mutiara menambahkan, aplikasi yang mereka buat memiliki beberapa keunggulan antara lain harganya yang lebih murah hingga 30% dari produk lain di pasaran, jangkauan deteksi alat hingga radius 120meter, dan juga material produksi yang ramah lingkungan.

Dengan bentuknya yang slim dan compact dengan diameter 24 mm dan tebal 6 mm dan berbagai macam desain, Ktemu juga dilengkapi dengan alarm ringtone. Ktemu juga dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore.

Cara Penggunaan Ktemu


Pemakaian Ktemu juga mudah untuk dilakukan. Pertama, pengguna dapat memasang Ktemu pada barang pilihannya. Kedua, membuka aplikasi Ktemu dan memilih fitur aktivasi. Ketiga, temukan letak barang yang dicari dengan fitur track dan klik barang yang dicari.

Keempat, bisa memilih fitur lainnya, yaitu ringtone lights, notification, direction, dan mark as lot. Pengguna dapat juga menyalakan notifikasi aplikasi Ktemu untuk memudahkan proses pencarian.

Proses Pembuatan dan Penjualan Ktemu


Ahmad Nauval selaku Engineer and Developer Specialist Aplikasi Ktemu mengungkapkan bahwa produksi aplikasi ini dilakukan dengan efektif dan efisien. Proses pembuatan aplikasi ini terbagi menjadi proses produksi dan pengemasan.

Baca juga: Mengenal Damia, Masih Berusia 16 Tahun Lolos SNBP 2023 di Universitas Brawijaya

“Untuk proses produksi, dari segi manufacturing kami menggunakan beberapa proses, seperti photolitography, survace mount, wave soldering, standard mixing, injection molding, ultrasonic welding, dan battery outsorcing, serta proses perakitan terbentuk dari komponen elektronik, body, dan battery yang kemudian menjadi Aplikasi Ktemu,” ungkapnya.

Sementara itu, ia menambahkan untuk proses pengemasan, mereka sangat mendukung pengimplementasian eco-friendly dengan menggunakan ISO 27001 dan honeycomb paper.

Strategi pemasaran Aplikasi Ktemu disesuaikan dengan customer journey yang menjangkau kebutuhan penggunanya, seperti memberikan banyak promo dan berkolaborasi dengan berbagai brand dan influencer.

“Kami berencana untuk terus mengembangkan aplikasi ini, seperti akan ada penambahan fitur built in camera, GPS yang lebih akurat, finger print recognition, wireless charger, dan Ktemu for ederly,” pungkas Marketing and Business Specialist Ktemu Laily Angelina.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tingkatkan Akses Pendidikan...
Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi, UI Kembangkan Pendidikan Berbasis Siber
Kemitraan UI dan UC...
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
UI Gelar Diskusi Strategis...
UI Gelar Diskusi Strategis Soal OECD, BRICS, dan Masa Depan Sumber Daya Nasional
Profil dan Riwayat Pendidikan...
Profil dan Riwayat Pendidikan Hasan Nasbi, Kepala PCO yang Mengundurkan Diri
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
Gaya Komunikasi Prabowo...
Gaya Komunikasi Prabowo Dinilai Lugas dan Nasionalistik
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
Rektor UI Berhentikan...
Rektor UI Berhentikan Dokter PPDS Cabul Rekam Mahasiswi Mandi usai Ditetapkan Tersangka
Rekomendasi
4 Olahraga Santai yang...
4 Olahraga Santai yang Cocok Dilakukan di Rumah, Dicoba Yuk!
Cara Mengatur DNS Adguard...
Cara Mengatur DNS Adguard iPhone di iOS, Ikuti Langkah-langkah Ini!
Sukseskan Swasembada...
Sukseskan Swasembada Pangan, BGR Logistik Dukung Penyerapan Beras oleh Bulog
Jadi Musuh Rusia, Sekutu...
Jadi Musuh Rusia, Sekutu Eropa Bakal Rugi Rp16.457 Triliun Jika AS Keluar dari NATO
43 Dapur Gizi Berdiri...
43 Dapur Gizi Berdiri di Banten, 35 Unit Menyusul
4 Penemuan Ilmuwan Muslim...
4 Penemuan Ilmuwan Muslim yang Mengubah Dunia saat Ini
Berita Terkini
3 Sekolah Kedinasan...
3 Sekolah Kedinasan Terbaik di Makassar, Lulusannya Jadi Calon PNS
Benarkah Orang Pendek...
Benarkah Orang Pendek Lebih Panjang Umur? Pakar IPB Bilang Begini
FHCI BUMN: Ini Kriteria...
FHCI BUMN: Ini Kriteria Peserta yang Lolos RBB 2025 ke Tes Online Tahap 2
Ini Persyaratan Prapendaftaran...
Ini Persyaratan Prapendaftaran SPMB Jakarta 2025 dan Ikuti Langkah Mudahnya
UGM Sediakan 3.670 Kursi...
UGM Sediakan 3.670 Kursi untuk Mahasiswa Baru di Jalur Mandiri 2025, Segera Daftar!
Perpusnas Luncurkan...
Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi dan Relima
Infografis
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Berhasil Difilmkan untuk Pertama Kalinya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved