Bedah Buku Hasil Riset Denny JA di CSRC UIN Jakarta, Kontribusi bagi Pengembangan Peran Agama

Sabtu, 15 April 2023 - 19:04 WIB
loading...
Bedah Buku Hasil Riset...
Penulis Ahmad Gaus bersama para peneliti, dosen dan mahasiswa UIN Jakarta dalam acara bedah buku karyanya di Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), UIN Jakarta. Foto/Dok/CSRC
A A A
JAKARTA - Isu-isu keagamaan tidak harus selalu dibawa ke wilayah keimanan yang bersifat eksklusif dan antikritik. Namun perlu didialogkan secara terbuka dengan fakta-fakta dari temuan penelitian .

Dengan begitu, apa yang dinamakan isu agama pada saat bersamaan juga menjadi isu keilmuan. Sehingga setiap orang dari berbagai disiplin ilmu dapat berpartisipasi memberi kontribusi secara positif bagi pengembangan peran agama , tidak harus tokoh agama.



Demikian rangkuman pendapat dari beberapa pakar dalam diskusi bedah buku di Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dihadiri oleh para dosen, peneliti, dan mahasiswa UIN Jakarta.

Buku yang dibedah merupakan karya Ahmad Gaus berjudul “Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama: Sembilan Pemikiran Denny JA Soal Agama di Era Google.” Tampak dalam acara tersebut Dr. Idris Hemay (Direktur CSRC UIN Jakarta), Dr. Yenny Ratnayuningsih, Dr. Irfan Abu Bakar, Dr. Faisal Nurdin, ketiganya akademisi dari UIN Jakarta.

Menurut Idris, riset-riset kuantitatif atas fenomena agama saat ini semakin penting dilakukan untuk proses pendewasaan hidup beragama. Karena dalam beberapa waktu belakangan muncul tendensi kegairahan beragama yang meningkat tajam namun lebih mengedepankan sikap emosional ketimbang sikap rasional.



Ditambahkan, apa yang dilakukan Denny JA dengan menampilkan data-data yang buram dalam kehidupan agama, sejatinya bukan sekadar data tetapi seruan untuk berbuat sesuatu berdasarkan data itu.

Misalnya, data bahwa di negara-negara yang masyarakatnya menganggap agama itu sangat penting justru tingkat korupsinya sangat tinggi, indeks pembangunan manusianya sangat buruk, tingkat kesejahteraan rakyatnya sangat rendah.

“Hasil riset seperti ini kan sebenarnya penting, pertama untuk introspeksi apa yang salah dengan cara beragama kita selama ini, dan kedua penting bagi pengembangan peran agama itu sendiri di masyarakat,” jelas Idris dalam keterangan pers, Sabtu (15/4/2023).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3134 seconds (0.1#10.140)