Memperingati Hari Kartini, Ini 10 Rektor Perempuan Indonesia yang Menginspirasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - 10 rektor perempuan di perguruan tinggi ternama di Indonesia ini memberikan bukti bahwa seorang perempuan dapat memiliki kapasitas untuk memimpin institusi pendidikan tinggi.
Para rektor perempuan ini terpilih karena prestasi dan kinerjanya yang unggul, tak kalah dari kaum lelaki. Bahkan para perempuan hebat ini sanggup membuat inovasi dan terobosan-terobosan keren sehingga kampus yang dipimpinnya semakin maju dan berkembang.
Berdasarkan hasil penelusuran tim Litbang MPI, berikut ini 10 rektor perempuan di universitas ternama di Indonesia, baik yang masih maupun pernah menjabat.
Pada Mei 2022, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. dilantik menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk masa bakti 2022-2027.
Sebelum menjabat sebagai rektor, Ova adalah Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), yang dijabatnya selama dua periode. Usai menamatkan pendidikan dokter di FK UGM, Ova meneruskan S2 Medical Education di University of Dundee Skotlandia.
Setelah itu, ia mengambil pendidikan dokter spesialis dan dokter subspesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UGM, serta program S3 di University of New South Wales, Australia.
Saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) dipimpin oleh Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Ia merupakan rektor perempuan pertama ITB, yang menjabat untuk periode 2020-2025.
Lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1991 ini meraih gelar magister dan doktor di bidang teknik sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat.
Baca juga: Mengenal RA Kartini, Pahlawan Nasional Pejuang Emansipasi Wanita
Sebelum menjadi rektor, Reini merupakan guru besar sekaligus ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.
Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE terpilih sebagai Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2019-2024. Sebelumnya, Rina adalah merupakan guru besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.
Prof Rina merampungkan kuliah S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan Unpad pada 1984. Kemudian ia meneruskan pendidikan hingga memperoleh gelar magister Manajemen Industri dari ITB dan doktor Ekonomi Industri dari Osaka Prefecture University, Jepang.
Sebelumnya, Rina pernah menjadi Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI periode 2017-2019.
Pada 2020, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., MM kembali dipercaya sebagai Rektor Universitas Gajayana Malang (Uniga) untuk periode 2020-2024.
Selain itu, pada 2022, Dyah Sawitri diangkat sebagai Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII.
Hal ini mencatatkan nama Dyah sebagai perempuan dari perguruan tinggi swasta (PTS) yang pertama kali menjabat sebagai Kepala LLDIKTI.
Guru besar Uniga ini menamatkan S1 Manajemen Uniga pada 1990. Ia kemudian memperoleh gelar magister bidang manajemen dari Universitas Brawijaya, Malang serta doktor bidang ilmu ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya.
Universitas Bengkulu (Unib) saat ini dipimpin oleh Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc. Ia terpilih sebagai rektor Universitas Bengkulu periode 2021-2025, dan tercatat sebagai rektor perempuan pertama Unib.
Sebelum menjadi rektor, Retno merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. Retno adalah lulusan sarjana Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UGM pada 1985.
Selanjutnya, ia mendapatkan gelar S2 dan S3 dari The University of Tennessee Knoxville, Amerika Serikat di bidang ekonomi pertanian.
Sejak 21 Desember 2022, Prof. Dr. Hj. Sri Indarti, S.E., M.Si resmi menyandang jabatan Rektor Universitas Riau (Unri) untuk masa bakti hingga 2026.
Sebelumnya, Sri merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau selama 2 periode sejak 2014. Alumnus Manajeman FEB UNRI tahun 1987 ini mengawali kariernya sebagai dosen di kampus almamater.
Kemudian, ia meneruskan S2 di Universitas Andalas, Padang serta S3 di Universitas Brawijaya, Malang.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang dijabat oleh Risa Santoso, B.A., M.Ed sejak 2019.
Pelantikannya itu sekaligus mencatatkan namanya sebagai rektor pertama di Institut Teknologi dan Bisnis Asia serta rektor termuda di Indonesia, lantaran saat itu usia Risa baru 27 tahun.
Risa menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of California. Setelah itu, ia merampungkan program magister pendidikan di Harvard Graduate School Of Education.
Risa pernah menjadi Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada 2015-2017.
Menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) periode 2019-2023, Prof. Dr. H.j Amany Lubis, MA merupakan rektor perempuan pertama di UIN Jakarta.
Baca juga: Putri Anindya Raih Juara 1 Ajang Mahasiswa Berprestasi Utama Jenjang Diploma UI 2023
Guru Besar Sejarah Politik Islam ini pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Dirasat Islamiyah pada 2003-2009.
Amany lulus S1 Sastra Inggri Universitas Al-Azhar, Kairo, dan memperoleh Licence (Lc) tahun 1988. Ia meneruskan pendidikan S2 dalam bidang Sejarah Kebudayaan Islam Program Studi Pengkajian Islam.
Selanjutnya, S3 bidang Sejarah Kebudayaan Islam pada Program Studi Pengkajian Islam dari Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.
Prof. Dr. Ir. Ellen. J. Kumaat, MSc. DEA menjabat sebagai Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) selama dua periode, yaitu 2014-2018 dan 2018-2022.
Di akhir masa jabatannya, Ellen mendapat perpanjangan masa tugas mulai 29 Juni 2022 hingga dilantiknya rektor yang baru, yaitu Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie, M.Eng.
Ellen adalah alumnus FT Unsrat dari jurusan teknik sipil pada 1984. Ia meneruskan S2 di ITB. Tak hanya itu, ia juga kuliah S2 dan S3 di Institut National des Sciences Appliquees de Toulouse, Prancis.
Senat Universitas Lampung (Unila) menetapkan Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., sebagai rektor terpilih dalam tahapan akhir pemilihan calon rektor Unila periode 2023 – 2027, Rabu, 28 Desember 2022.
Ini merupakan sejarah baru karena untuk pertama kalinya Universitas Lampung akan dipimpin seorang wanita yang merupakan alumni teknik sipil Universite de Caen, Prancis, ini.
Wanita kelahiran Palembang, 10 Mei 1965 ini merupakan anak sulung dari enam bersaudara dari pasangan Razioen dan Dra Lensiyana.
Pada tahun 1988, ia menempuh pendidikan di D3 Teknik Sipil, Universitas Lampung selanjutnya ia melanjutkan pendidikan S-1 Teknik Sipil, ITS Surabaya tahun 1991, S-2 Teknik Sipil, Universite de Caen, Prancis tahun 1999, dan S-3 Teknik Sipil, Universite de Nantes, Prancis tahun 2004.
Selain menjadi dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Unila, ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unila periode 2005-2009, Dekan Fakultas Teknik Unila 2009-2013, pj. wakil rektor bidang kerja sama Unila tahun 2015, kepala Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik Unila 2014-2020, dan terakhir ketua LPPM sejak 2020 hingga sekarang.
Demikian 10 rektor perempuan di Indonesia baik yang masih menjabat sebagai rektor maupun yang sudah tidak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
Para rektor perempuan ini terpilih karena prestasi dan kinerjanya yang unggul, tak kalah dari kaum lelaki. Bahkan para perempuan hebat ini sanggup membuat inovasi dan terobosan-terobosan keren sehingga kampus yang dipimpinnya semakin maju dan berkembang.
Berdasarkan hasil penelusuran tim Litbang MPI, berikut ini 10 rektor perempuan di universitas ternama di Indonesia, baik yang masih maupun pernah menjabat.
10 Rektor Perempuan Indonesia di PTN dan PTS
1. Prof. Ova Emilia - UGM
Pada Mei 2022, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. dilantik menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk masa bakti 2022-2027.
Sebelum menjabat sebagai rektor, Ova adalah Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), yang dijabatnya selama dua periode. Usai menamatkan pendidikan dokter di FK UGM, Ova meneruskan S2 Medical Education di University of Dundee Skotlandia.
Setelah itu, ia mengambil pendidikan dokter spesialis dan dokter subspesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UGM, serta program S3 di University of New South Wales, Australia.
2. Prof. Reini Wirahadikusumah - ITB
Saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) dipimpin oleh Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Ia merupakan rektor perempuan pertama ITB, yang menjabat untuk periode 2020-2025.
Lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1991 ini meraih gelar magister dan doktor di bidang teknik sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat.
Baca juga: Mengenal RA Kartini, Pahlawan Nasional Pejuang Emansipasi Wanita
Sebelum menjadi rektor, Reini merupakan guru besar sekaligus ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.
3. Prof. Rina Indiastuti - Unpad
Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE terpilih sebagai Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2019-2024. Sebelumnya, Rina adalah merupakan guru besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.
Prof Rina merampungkan kuliah S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan Unpad pada 1984. Kemudian ia meneruskan pendidikan hingga memperoleh gelar magister Manajemen Industri dari ITB dan doktor Ekonomi Industri dari Osaka Prefecture University, Jepang.
Sebelumnya, Rina pernah menjadi Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI periode 2017-2019.
4. Prof. Dyah Sawitri - Uniga
Pada 2020, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., MM kembali dipercaya sebagai Rektor Universitas Gajayana Malang (Uniga) untuk periode 2020-2024.
Selain itu, pada 2022, Dyah Sawitri diangkat sebagai Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII.
Hal ini mencatatkan nama Dyah sebagai perempuan dari perguruan tinggi swasta (PTS) yang pertama kali menjabat sebagai Kepala LLDIKTI.
Guru besar Uniga ini menamatkan S1 Manajemen Uniga pada 1990. Ia kemudian memperoleh gelar magister bidang manajemen dari Universitas Brawijaya, Malang serta doktor bidang ilmu ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya.
5. Dr. Retno Agustina Ekaputri - Unib
Universitas Bengkulu (Unib) saat ini dipimpin oleh Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc. Ia terpilih sebagai rektor Universitas Bengkulu periode 2021-2025, dan tercatat sebagai rektor perempuan pertama Unib.
Sebelum menjadi rektor, Retno merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. Retno adalah lulusan sarjana Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UGM pada 1985.
Selanjutnya, ia mendapatkan gelar S2 dan S3 dari The University of Tennessee Knoxville, Amerika Serikat di bidang ekonomi pertanian.
6. Prof. Hj. Sri Indarti - Unri
Sejak 21 Desember 2022, Prof. Dr. Hj. Sri Indarti, S.E., M.Si resmi menyandang jabatan Rektor Universitas Riau (Unri) untuk masa bakti hingga 2026.
Sebelumnya, Sri merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau selama 2 periode sejak 2014. Alumnus Manajeman FEB UNRI tahun 1987 ini mengawali kariernya sebagai dosen di kampus almamater.
Kemudian, ia meneruskan S2 di Universitas Andalas, Padang serta S3 di Universitas Brawijaya, Malang.
7. Risa Santoso - Institut Asia Malang
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang dijabat oleh Risa Santoso, B.A., M.Ed sejak 2019.
Pelantikannya itu sekaligus mencatatkan namanya sebagai rektor pertama di Institut Teknologi dan Bisnis Asia serta rektor termuda di Indonesia, lantaran saat itu usia Risa baru 27 tahun.
Risa menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of California. Setelah itu, ia merampungkan program magister pendidikan di Harvard Graduate School Of Education.
Risa pernah menjadi Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada 2015-2017.
8. Prof. H.j Amany Lubis - UIN Jakarta
Menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) periode 2019-2023, Prof. Dr. H.j Amany Lubis, MA merupakan rektor perempuan pertama di UIN Jakarta.
Baca juga: Putri Anindya Raih Juara 1 Ajang Mahasiswa Berprestasi Utama Jenjang Diploma UI 2023
Guru Besar Sejarah Politik Islam ini pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Dirasat Islamiyah pada 2003-2009.
Amany lulus S1 Sastra Inggri Universitas Al-Azhar, Kairo, dan memperoleh Licence (Lc) tahun 1988. Ia meneruskan pendidikan S2 dalam bidang Sejarah Kebudayaan Islam Program Studi Pengkajian Islam.
Selanjutnya, S3 bidang Sejarah Kebudayaan Islam pada Program Studi Pengkajian Islam dari Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.
9. Prof. Ellen. J. Kumaat - Unsrat
Prof. Dr. Ir. Ellen. J. Kumaat, MSc. DEA menjabat sebagai Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) selama dua periode, yaitu 2014-2018 dan 2018-2022.
Di akhir masa jabatannya, Ellen mendapat perpanjangan masa tugas mulai 29 Juni 2022 hingga dilantiknya rektor yang baru, yaitu Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie, M.Eng.
Ellen adalah alumnus FT Unsrat dari jurusan teknik sipil pada 1984. Ia meneruskan S2 di ITB. Tak hanya itu, ia juga kuliah S2 dan S3 di Institut National des Sciences Appliquees de Toulouse, Prancis.
10. Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani-Unila
Senat Universitas Lampung (Unila) menetapkan Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., sebagai rektor terpilih dalam tahapan akhir pemilihan calon rektor Unila periode 2023 – 2027, Rabu, 28 Desember 2022.
Ini merupakan sejarah baru karena untuk pertama kalinya Universitas Lampung akan dipimpin seorang wanita yang merupakan alumni teknik sipil Universite de Caen, Prancis, ini.
Wanita kelahiran Palembang, 10 Mei 1965 ini merupakan anak sulung dari enam bersaudara dari pasangan Razioen dan Dra Lensiyana.
Pada tahun 1988, ia menempuh pendidikan di D3 Teknik Sipil, Universitas Lampung selanjutnya ia melanjutkan pendidikan S-1 Teknik Sipil, ITS Surabaya tahun 1991, S-2 Teknik Sipil, Universite de Caen, Prancis tahun 1999, dan S-3 Teknik Sipil, Universite de Nantes, Prancis tahun 2004.
Selain menjadi dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Unila, ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unila periode 2005-2009, Dekan Fakultas Teknik Unila 2009-2013, pj. wakil rektor bidang kerja sama Unila tahun 2015, kepala Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik Unila 2014-2020, dan terakhir ketua LPPM sejak 2020 hingga sekarang.
Demikian 10 rektor perempuan di Indonesia baik yang masih menjabat sebagai rektor maupun yang sudah tidak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
(nnz)