Sang Ayah Mengidolakan Lionel Messi, Mahasiswa Unesa Ini Lolos IISMA ke Barcelona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Unesa Hanif Azhar Istigfarna merupakan salah satu awardee IISMA 2023. Ia akan kuliah satu semester di Universitat Pompeu Fabra, Kota Barcelona, Spanyol.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 ini meloloskan tiga mahasiswa.
Salah satunya adalah Hanif yang merupakan mahasiswa jurusan S1 Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Saat ini Hanif merupakan mahasiswa semester enam di Unesa.
Mahasiswa yang hobi bermain game ini menuturkan, ada alasan kuat ia memilih Universitat Pompeu Fabra, Kota Barcelona, Spanyol itu.
Ia mengungkapkan, ayahandanya adalah seorang mantan atlit sepak bola dan sangat mengidolakan Lionel Messi, pesepakbola yang dinobatkan terbaik sepanjang masa atau GOAT/Greatest of All Times.
“Meski Messi sudah pindah klub, tetap saja Barcelona menjadi sesuatu yang istimewa. Ini bisa menjadi cerita dan kebanggaan tersendiri buat Ayah," katanya, dikutip dari laman Unesa, Selasa (25/4/2023).
Dia menuturkan, Barcelona yang dulu melekat dengan Messi kini menjadi tempat belajar anaknya. Di sana, Hanif pun akan bisa belajar banyak mengenai idola ayahnya itu. Sekaligus mempelajari kota Barcelona melalui museum-museumnya.
Baca juga: Ingin Banggakan Orang Tua, Mahasiswi PNL Ini Lolos IISMA 2023 ke Belanda
Menurut Hanif, program IISMA tersebut akan dimulai semester depan dan selama satu semester dia akan belajar banyak hal menarik di kampus yang hanya berjarak 20 menit berkendara dari stadion kebanggan FC Barcelona Camp Nou.
Hanif mengaku mencoba IISMA pada 2022 namun gagal. Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga baginya hingga ia berjuang kembali di tahun ini hingga akhirnya berhasil diterima.
Selain karena ayahnya yang mengidolakan Messi, Hanif ingin mengikuti IISMA karena ingin merasakan pengalaman kuliah di luar negeri dan suasana belajar yang berbeda. Selain itu ingin memiliki relasi internasional dan mengembangkan diri lebih jauh lagi.
“Utamanya ingin belajar lebih banyak di luar negeri. Ini juga didorong dosen dan lingkungan yang menyarankan saya untuk mengejar program belajar ke luar negeri,” jelasnya.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 ini meloloskan tiga mahasiswa.
Salah satunya adalah Hanif yang merupakan mahasiswa jurusan S1 Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Saat ini Hanif merupakan mahasiswa semester enam di Unesa.
Faktor Lionel Messi
Mahasiswa yang hobi bermain game ini menuturkan, ada alasan kuat ia memilih Universitat Pompeu Fabra, Kota Barcelona, Spanyol itu.
Ia mengungkapkan, ayahandanya adalah seorang mantan atlit sepak bola dan sangat mengidolakan Lionel Messi, pesepakbola yang dinobatkan terbaik sepanjang masa atau GOAT/Greatest of All Times.
“Meski Messi sudah pindah klub, tetap saja Barcelona menjadi sesuatu yang istimewa. Ini bisa menjadi cerita dan kebanggaan tersendiri buat Ayah," katanya, dikutip dari laman Unesa, Selasa (25/4/2023).
Dia menuturkan, Barcelona yang dulu melekat dengan Messi kini menjadi tempat belajar anaknya. Di sana, Hanif pun akan bisa belajar banyak mengenai idola ayahnya itu. Sekaligus mempelajari kota Barcelona melalui museum-museumnya.
Baca juga: Ingin Banggakan Orang Tua, Mahasiswi PNL Ini Lolos IISMA 2023 ke Belanda
Menurut Hanif, program IISMA tersebut akan dimulai semester depan dan selama satu semester dia akan belajar banyak hal menarik di kampus yang hanya berjarak 20 menit berkendara dari stadion kebanggan FC Barcelona Camp Nou.
Hanif mengaku mencoba IISMA pada 2022 namun gagal. Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga baginya hingga ia berjuang kembali di tahun ini hingga akhirnya berhasil diterima.
Ingin Merasakan Pengalaman Kuliah di Luar Negeri
Selain karena ayahnya yang mengidolakan Messi, Hanif ingin mengikuti IISMA karena ingin merasakan pengalaman kuliah di luar negeri dan suasana belajar yang berbeda. Selain itu ingin memiliki relasi internasional dan mengembangkan diri lebih jauh lagi.
“Utamanya ingin belajar lebih banyak di luar negeri. Ini juga didorong dosen dan lingkungan yang menyarankan saya untuk mengejar program belajar ke luar negeri,” jelasnya.