Kisah Inspiratif Guru Penggerak yang Diangkat Jadi Kepala Sekolah SDN 3 Ternate

Jum'at, 28 April 2023 - 07:39 WIB
loading...
Kisah Inspiratif Guru Penggerak yang Diangkat Jadi Kepala Sekolah SDN 3 Ternate
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Ternate Nenny Febriany Abdul Karim. Foto/Neneng Zubaidah.
A A A
MALUKU UTARA - Program Pendidikan Guru Penggerak memberikan kesempatan kepada guru untuk diangkat menjadi calon kepala sekolah . Program ini dibuktikan dengan kisah seorang guru penggerak di Ternate yang sukses menjadi Kepala Sekolah SDN 3 Kota Ternate, Maluku Utara.

Dia adalah Nenny Febriany Abdul Karim. Nenny mengatakan, dia mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) pada 2021 lalu. Dia mengaku, selama 9 bulan mengikuti pendidikan ada banyak ilmu dan pengetahuan baru yang ia pelajari dan butuhkan sebagai seorang pendidik.

"Menjadi Guru Penggerak menata hidup saya menjadi guru yang sebenarnya," kata Nenny, saat ditemui di SMA Negeri 4 Ternate, Maluku Utara, Kamis (27/4/2023).

Informasi PGP didapatkannya tak sengaja saat dia membuka media sosial. PGP seakan membuka matanya bahwa seorang guru harus mengubah paradigma bahwa era digitalisasi menuntut guru menjadi agen perubahan demi keberlangsungan pendidikan yang lebih baik di masa depan.

Baca juga: 29.109 Peserta Lulus Calon PPPK Kemenag, Berikut Link dan Cara Cek Pengumuman

Sayangnya, saat itu PGP angkatan pertama belum menyediakan kuota peserta untuk pendidik di Maluku Utara. Dia pun harus menunggu selama beberapa bulan untuk mendaftar di angkatan kedua.

Dengan dasar keinginan yang kuat, Nenny pun lolos dari seleksi berlapis yang dilakukan Kemendikbudristek. Selama 9 bulan ia pun mengikuti pendidikan sejak April hingga Desember 2021.

Usai 9 bulan dididik di PGP Nenny mengaku bahwa inilah yang ia butuhkan dan cari selama ini sebagai seorang pendidik.

"Pendidikan bermakna dari Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara mampu mengubah paradigma berpikir saya tentang murid," tuturnya.

Kisah Inspiratif Guru Penggerak yang Diangkat Jadi Kepala Sekolah SDN 3 Ternate

Kepala Sekolah SD Negeri 3 TernateNenny Febriany Abdul Karim (kanan) saat menerima cendera mata dari Kemendikbudristek. Foto/BKHM.

Dari 9 bulan mengikuti pendidikan Guru Penggerak dan melewati berbagai tantangan hingga dinobatkan menjadi Guru Penggerak yang terpikirkan olehnya adalah tugas sebagai seorang pendidik sebagai tugas yang harus dijalani dengan rasa syukur, sabar, ikhlas, dan bertanggung jawab.

Setelah menjadi Guru Penggerak, banyak hal yang sudah dilakukan. Di antaranya membuat Coaching Clinik pendaftaran Guru Penggerak, Sosialisasi tentang guru Penggerak (cara mendaftar, Login SIM PKB, dan lain sebagainya).

Baca juga: 20 SMA Terbaik di Yogyakarta Berdasarkan Nilai UTBK, Sekolah Negeri Mendominasi

Kemudian juga menjadi pemateri dalam kegiatan penguatan kepada gruru yang akan mengikuti pendaftaran Guru Penggerak, dan lain sebagainya baik dalam organisasi profesi maupun kebijakan Dinas Pendidikan Kota Ternate.

Setelah berselang beberapa bulan kemudian, Nenny pun dilantik menjadi Kepala Sekolah SDN 3 Kota Ternate, tepatnya pada 18 Februari 2022.

"Materi yang kami dapatkan dari Guru Penggerak sangat membantu ketika sudah menjadi kepala sekolah. Tantangannya luar biasa apalagi kami yang baru merintis menjadi seorang kepala sekolah," tuturnya.

Perubahan yang ia lakukan ketika sudah menjadi pemimpin di SDN 3 Kota Ternate adalah kemampuan guru dalam bidang teknologi dan informasi. Masalahnya adalah, 80% guru di sekolahnya usianya sudah di atas 50 tahun yang akan sulit beradaptasi dengan teknologi.

Dengan misi ingin menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka, dia pun melakukan berbagai cara. Kepada para guru yang merupakan seniornya itu dia melakukan pendekatan secara emosional dan terus merangkul mereka untuk bisa belajar tentang IT.

"Kini guru-guru sudah bisa mengaplikasikan laptop. Paling tidak saat ini sudah bisa untuk membuat kerangka pembelajaran," tuturnya dia senang.

Dia pun senang dengan adanya Platform Merdeka Mengajar (PMM) karena bisa mempermudah pengelolaan kurikulum di sekolahnya. PMM pun diperkenalkan kepada para gurunya sebagai elemen yang mesti dikuasai ketika perkembangan zaman ini juga sudah semestinya bisa diikuti oleh para guru.

Nenny pun terus mengasah kompetensinya demi menjadi kepala sekolah yang kompeten. Beruntungnya dia terpilih dan menjadi satu-satunya perwakilan dari Ternate yang diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan di sekolah di Singapura.

"Menjadi kepala sekolah adalah suatu tantangan. Di sisi lain saya senang karena dengan menjadi Guru Penggerak menjadikan saya lebih tangguh dan berpotensi lebih untuk bisa mengembangkan pendidikan," tandasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2116 seconds (0.1#10.140)