Momen Hardiknas 2023, P2G Ingatkan Guru Jangan Terjebak Politik Praktis di Tahun Pemilu
loading...
![Momen Hardiknas 2023,...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/05/02/212/1086357/momen-hardiknas-2023-p2g-ingatkan-guru-jangan-terjebak-politik-praktis-di-tahun-pemilu-vma.webp)
P2G mengingatkan guru jangan terjebak politik praktis di tahun-tahun jelang pemilu. Foto/Dok/SINDOnews.
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai peringatan Hardiknas harus menjadi momen refleksi bidang pendidikan. Selain itu, P2G juga mengingatkan agar guru tidak terjebak politik praktis di tahun politik.
"Hardiknas 2023 hendaknya dipandang sebagai momen refleksi bersama atas semua kebijakan pendidikan di Tanah Air, pendidikan kita mau dibawa kemana? Apalagi Pemilu sudah di depan mata, nanti ganti pemerintah ganti kebijakan lagi," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim, dalam keterangan resmi, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Ini Perjuangan yang Dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara
Sementara Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G Feriansyah menambahkan, untuk merespon tahun 2023 yang menjadi tahun politik untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti, P2G mendesak agar guru dan organisasi guru tidak terjebak kepada politik praktis apalagi membawa peserta didik, warga sekolah, madrasah, satuan pendidikan terjebak dalam kampanye politik praktis.
Baca juga: Hardiknas 2023, Nadiem: Merdeka Belajar Dekatkan Pendidikan pada Cita-cita Ki Hadjar Dewantara
“Satuan pendidikan harus netral dan bersih dari politik elektoral seperti kampanye. Organisasi guru dan guru pada khususnya harus bersikap cerdas dan bijak dalam menghadapi tahun Pemilu," tambahnya.
Feriansyah juga mengimbau, kepada siapa pun tidak boleh membawa atau mengklaim bahwa guru memilih calon presiden tertentu. Organisasi guru, tuturnya, jangan mempolitisasi guru, memobilisasinya dalam kampanye dan bahkan menjadi vote getter (pengambil suara).
Selain itu, tambahnya, P2G meminta organisasi-organisasi guru yang jumlahnya puluhan untuk mengawasi kualitas proses Pemilu demi terwujudnya Pemilu yang luber dan jurdil.
"Hardiknas 2023 hendaknya dipandang sebagai momen refleksi bersama atas semua kebijakan pendidikan di Tanah Air, pendidikan kita mau dibawa kemana? Apalagi Pemilu sudah di depan mata, nanti ganti pemerintah ganti kebijakan lagi," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim, dalam keterangan resmi, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Ini Perjuangan yang Dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara
Sementara Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G Feriansyah menambahkan, untuk merespon tahun 2023 yang menjadi tahun politik untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti, P2G mendesak agar guru dan organisasi guru tidak terjebak kepada politik praktis apalagi membawa peserta didik, warga sekolah, madrasah, satuan pendidikan terjebak dalam kampanye politik praktis.
Baca juga: Hardiknas 2023, Nadiem: Merdeka Belajar Dekatkan Pendidikan pada Cita-cita Ki Hadjar Dewantara
“Satuan pendidikan harus netral dan bersih dari politik elektoral seperti kampanye. Organisasi guru dan guru pada khususnya harus bersikap cerdas dan bijak dalam menghadapi tahun Pemilu," tambahnya.
Feriansyah juga mengimbau, kepada siapa pun tidak boleh membawa atau mengklaim bahwa guru memilih calon presiden tertentu. Organisasi guru, tuturnya, jangan mempolitisasi guru, memobilisasinya dalam kampanye dan bahkan menjadi vote getter (pengambil suara).
Selain itu, tambahnya, P2G meminta organisasi-organisasi guru yang jumlahnya puluhan untuk mengawasi kualitas proses Pemilu demi terwujudnya Pemilu yang luber dan jurdil.
(nnz)