Hebat, Siswi Kelas 2 SMP Montessori Jogjakarta Raih Juara Kompetisi Riset Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siswi kelas 2 SMP Montessori Jogjakarta, Teresa Azarel Gayatri Lamiang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kompetisi internasional . Pada bulan April lalu, Azarel mengikuti lomba penelitian internasional yang diadakan di Belgrade, Serbia.
Dalam penelitiannya, Azarel meneliti kemampuan degradasi ulat Jerman/superworm dalam mendegradasi styrofoam, dengan judul "Styrofoam Biodegradation by Superworm", penelitian Azarel berhasil meraih medali perak.
Sebelum berhasil meraih prestasi di tingkat internasional, Azarel telah mengikuti seleksi di tingkat provinsi dan nasional.
Azarel mulai meneliti kemampuan ulat Jerman sejak Agustus 2022 dengan bimbingan Clara Dhisa Sumunaring Ratna dan Wahyu Widasari.
"Saya tertarik meneliti styrofoam karena melihat permasalahan sampah di Jogja, terutama sampah styrofoam yang sulit terdegradas," kata dia, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Bangga! 3 Siswa MTsN 1 Pati Lolos ke World Mathematics Invitation Korea Selatan
Penelitiannya kemudian dibawa ke laboratorium Bioteknologi UGM dan didukung penuh oleh kedua orang tuanya, J. D. Heru Utama dan Imelda Lucky.
Azarel juga menjelaskan tentang persiapan yang harus dilakukan sebelum presentasi di ajang internasional.
"Dari strukturnya ada methodology, abstract, conclusions, dan lain-lain. Presentasinya dibagi menjadi dua jenis, yaitu presentasi oral dan presentasi poster. Kita harus mempresentasikan seluruh hasil penelitian kepada juri dalam presentasi oral, dan pada hari lain harus mempresentasikan poster dan menjawab pertanyaan dari juri dalam waktu dua menit," terang Azarel.
Baca juga: Bangga! 4 Siswa MAN 2 Kota Malang Lolos Program S1 Internasional UGM, UI, dan Unair
Selama meneliti, Azarel juga harus membagi waktunya dengan sekolah, kegiatan dance, dan hobi musiknya.
"Saya merasa sangat menikmati setiap momen dalam meneliti dan berhasil membuktikan bahwa penelitian bisa menjadi kegiatan yang mengasikkan dan membangun karakter serta daya pikir kritis," imbuhnya.
Melalui pencapaian Azarel dalam ajang ICYS Serbia, pihaknya ingin memperkenalkan sosok peneliti muda yang inspiratif kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak muda.
Dia mengajak anak-anak muda untuk mengeksplorasi passion dalam meneliti, karena melalui penelitian dapat turut serta memecahkan permasalahan sosial dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
"Jangan takut mencoba dan mengeksplorasi, karena siapa tahu nanti kita juga bisa mencapai sesuatu yang luar biasa seperti ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
Dalam penelitiannya, Azarel meneliti kemampuan degradasi ulat Jerman/superworm dalam mendegradasi styrofoam, dengan judul "Styrofoam Biodegradation by Superworm", penelitian Azarel berhasil meraih medali perak.
Sebelum berhasil meraih prestasi di tingkat internasional, Azarel telah mengikuti seleksi di tingkat provinsi dan nasional.
Azarel mulai meneliti kemampuan ulat Jerman sejak Agustus 2022 dengan bimbingan Clara Dhisa Sumunaring Ratna dan Wahyu Widasari.
"Saya tertarik meneliti styrofoam karena melihat permasalahan sampah di Jogja, terutama sampah styrofoam yang sulit terdegradas," kata dia, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Bangga! 3 Siswa MTsN 1 Pati Lolos ke World Mathematics Invitation Korea Selatan
Penelitiannya kemudian dibawa ke laboratorium Bioteknologi UGM dan didukung penuh oleh kedua orang tuanya, J. D. Heru Utama dan Imelda Lucky.
Azarel juga menjelaskan tentang persiapan yang harus dilakukan sebelum presentasi di ajang internasional.
"Dari strukturnya ada methodology, abstract, conclusions, dan lain-lain. Presentasinya dibagi menjadi dua jenis, yaitu presentasi oral dan presentasi poster. Kita harus mempresentasikan seluruh hasil penelitian kepada juri dalam presentasi oral, dan pada hari lain harus mempresentasikan poster dan menjawab pertanyaan dari juri dalam waktu dua menit," terang Azarel.
Baca juga: Bangga! 4 Siswa MAN 2 Kota Malang Lolos Program S1 Internasional UGM, UI, dan Unair
Selama meneliti, Azarel juga harus membagi waktunya dengan sekolah, kegiatan dance, dan hobi musiknya.
"Saya merasa sangat menikmati setiap momen dalam meneliti dan berhasil membuktikan bahwa penelitian bisa menjadi kegiatan yang mengasikkan dan membangun karakter serta daya pikir kritis," imbuhnya.
Melalui pencapaian Azarel dalam ajang ICYS Serbia, pihaknya ingin memperkenalkan sosok peneliti muda yang inspiratif kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak muda.
Dia mengajak anak-anak muda untuk mengeksplorasi passion dalam meneliti, karena melalui penelitian dapat turut serta memecahkan permasalahan sosial dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
"Jangan takut mencoba dan mengeksplorasi, karena siapa tahu nanti kita juga bisa mencapai sesuatu yang luar biasa seperti ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
(nnz)