Kisah Sopir Angkot dari Cipayung Rela Sejak Subuh Menemani Anaknya UTBK di UI

Kamis, 11 Mei 2023 - 13:29 WIB
loading...
Kisah Sopir Angkot dari Cipayung Rela Sejak Subuh Menemani Anaknya UTBK di UI
Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu Pusat UTBK 2023. Foto/Dok/Humas UI.
A A A
JAKARTA - Di balik perjuangan peserta UTBK yang bersaing di jalur SNBT ada kisah orang tua yang rela menemani dan menunggui anaknya yang sedang tes. Salah satunya di Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI).

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2023 hari ke dua, Selasa (9/5/2023) di Kampus Salemba dan Depok, Universitas Indonesia (UI) masih terlihat para orang tua mengantar dan menunggui anak-anaknya selesai ujian.

Bahkan di Kampus Depok, ada peserta ujian dan orang tuanya yang sudah standby di lokasi ujian sekitar pukul 6 pagi, sekalipun ujian dimulai pukul 06.45 WIB.

Seperti tampak di depan lokasi ujian di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, baik di Gedung 8 dan Gedung 5, para orang tua maupun pendamping peserta ujian duduk di kursi yang disediakan maupun di seputar taman.

Di Gedung 8 terdapat lima ruangan yang dipergunakan sebagai tempat ujian, dengan total 83 peserta ujian hari itu. Dua peserta ujian tidak hadir kemarin. Di sana ada seorang bapak yang duduk tenang, melipat tangan.

Pria itu bernama FX Didik yang tengah mengantarkan anak bungsunya UTBK . Sejak subuh, dengan bermotor mereka meninggalkan Jakarta Timur.

Baca juga: 5 Mahasiswa Unnes Perkuat Kontingen Indonesia di SEA Games 2023, Kenalan Yuk!

“Saya seorang sopir angkot dari Cipayung,” ujarnya. “Yang ujian ini anak bungsu saya, dari 4 anak. Dia ingin masuk FKUI,” katanya, melalui siaran pers, Kamis (11/5/2023).

Didik berbagi cerita bahwa anaknya yang pertama lulusan S1 dan S2 dari Fakultas Hukum UI.

Orang tua peserta UTBK di UI. Foto/Humas UI.

“Sekarang dia sudah membuka biro hukum di daerah Tebet,” ujarnya berbinar, menggambarkan kebahagiaan seorang ayah. Putra sulungnya itu sudah lulus dan diwisuda pada 2021. Ia sangat mendukung langkah adiknya untuk masuk FKUI.

Didik mengatakan, tidak perlu takut akan biaya. Ia sangat meyakini bahwa pendidikan yang akan mengubah nasib seseorang. “Yang akan menaikkan derajat orang tua adalah anak-anaknya,” kata Didik.

Untuk anak-anaknya, Didik dan istri, ia rela bekerja keras. Itu dibuktikannya hingga saat ini, masih kuat menyetir bahkan untuk rute Jakarta-Bandung-Jakarta.

Padahal, di balik tubuhnya yang mulai menua, selama empat tahun terakhir ia rutin harus mencuci darah dua kali seminggu di Rumah Sakit Atmajaya.

Baca juga: Banyak Rektor Mengadu, Nadiem Diminta Lebih Sering Turun ke Kampus-kampus

Sebagai orang tua yang berharap anaknya lolos ujian UTBK-SNBT, kegelisahan maupun perasaan campur-aduk berusaha disingkirkan dengan bertegur sapa menunggu waktu ujian anak mereka usai.

Kisah Sopir Angkot dari Cipayung Rela Sejak Subuh Menemani Anaknya UTBK di UI


Orang tua peserta UTBK 2023 di UI. Foto/Humas UI.

“Saya dari Kelapa Gading, Jakarta Utara,” kata seorang ibu yang duduk di dekat pintu keluar gedung ujian.

Ia mengungkapkan, sejak pagi mereka sudah berkendara berangkat dari Kelapa Gading menuju Depok. “Lebih baik menunggu di sini, daripada anak saya telat,” katanya.

Untuk orang-orang kuat dan meyakini bahwa pendidikan adalah investasi seperti yang ditunjukkan Didik dan para orang tua lainnya, kita berharap semoga anak-anak mereka mendapatkan Pendidikan terbaik untuk masa depannya.

Seperti dikatakan Malcolm X, “Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today.”
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)