Tahan Rasa Sakit Akibat Kecelakaan, Peserta UTBK di Unej Ini Berjuang Jalani Tes
loading...

Salah seorang panitia di Pusat UTBK Unej menanyakan kondisi Robit di ruang transit sebelum ujian dimulai. Foto/Unej.
A
A
A
JAKARTA - Salah satu peserta UTBK 2023 di Universitas Jember Mukhamad Robitul Isror terlihat berjalan terseok-seok menuju ruang ujian. Dia tetap semangat mengikuti ujian meski belum sembuh benar dari sakit yang dideritanya akibat kecelakaan.
Diterima menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah impian banyak siswa di Indonesia. Tak heran jika kemudian mereka berusaha sekuat tenaga untuk lolos dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ) 2023.
Rabu siang (10/5/2023) itu Robit, begitu sapaan akrabnya, tampak sedikit berjalan tertatih memasuki ruang Laboratorium Komputer 3 di lokasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (Unej).
Luka di kedua kaki dan tangannya masih belum sembuh benar akibat kecelakaan yang menimpanya pada Sabtu malam, 6 Mei 2023 lalu. Dengan dibantu salah satu kawannya Robit menapaki tangga menuju lokasi UTBK yang berada di lantai dua.
“Saya tengah berkendara motor di jalanan desa di Kecamatan Balung di Sabtu malam minggu lalu. Tiba-tiba ada pengendara motor tanpa lampu di depan saya berbelok,” kata Robit, menceritakan kronologis kecelakaan yang menimpanya, dikutip dari laman Unej, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: 77 Peserta Difabel Ikuti UTBK-SNBT di UI, Rela Berangkat Subuh demi Wujudkan Mimpi
Robit pun kaget dan berusaha mengerem motornya sedemikian rupa. Sayangnya karena jarak yang terlalu dekat maka tabrakan pun tak terhindari. Robit pun terjatuh sementara si pengendara motor itu kabur.
“Selanjutnya gelap, saya nggak sadar. Saya baru sadar keesokan harinya sudah terbaring di rumah. Kaki dan tangan saya luka, untuk sepeda motor rusak parah. Alhamdulillah saya tak mengalami gegar otak atau luka patah tulang,” terangnya.
Melihat kondisinya, ibundanya, Risna Ekawati meminta warga Kecamatan Ambulu, Jember itu untuk membatalkan saja keikutsertaanya di Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SNBT tahun ini.
Namun lulusan SMA Nurul Islam Antirogo Jember ini bersikeras akan ujian. Menurutnya, rasa sakit masih bisa ditahan daripada harus menganggur satu tahun ke depan.
Tekad anak pertama dari dua bersaudara ini lantas didukung sang ayah, M. Ishaq. Untuk penyembuhan lukanya, Robit dibantu sang bibi yang kebetulan seorang perawat sambil terus berkonsultasi dengan dokter.
Untuk menuju Jember dari rumahnya di Kecamatan Ambulu, Robit diantar sang paman. Dua hari sebelum hari H UTBK SNBT 2023, Robit memilih kos di seputaran kampus agar tidak terlambat ke Kampus Tegalboto.
“Saya pilih ikut UTBK SNBT saja, toh saya masih kuat menahan sakit. Pilihan saya masuk ke Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum di pilihan pertama dan Program Studi Teknik Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Kesemuanya di Universitas Jember, semoga perjuangan ini berbuah manis,” katanya.
Sementara itu Wakil Koordinator Kehumasan Universitas Jember, Rokhmad Hidayanto menambahkan jika pihaknya menerima email dari Robit hari Minggu (7/5/2023) lalu. Dalam email, Robit melaporkan kondisi yang menimpanya.
Baca juga: Hal yang Membuat Peserta Gugur SNBT 2023, Kenali dan Pahami!
Laporan ini lantas diteruskan ke Ketua Pusat UTBK Universitas Jember, Prof. Slamin yang lantas memerintahkan panitia menghubungi Robit guna menanyakan bantuan apa yang bisa diberikan kepadanya.
“Sebenarnya kami sudah menyiapkan satu set perangkat komputer yang ditempatkan di salah satu ruang di lantai satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tujuannya agar Robit tak perlu naik ke lokasi ujian di lantai dua,” ujarnya.
Namun Robit lebih memilih mengikuti ujian seperti kawan-kawannya yang lain. Sesuai arahan pimpinan panitia harus selalu bersiap jika memang peserta memerlukan layanan kesehatan agar semua peserta mendapat layanan terbaik.
“Jika ada peserta UTBK SNBT 2023 di Pusat UTBK Universitas Jember yang mengalami kejadian seperti Robit atau membutuhkan layanan tambahan silahkan segera menghubungi Humas Universitas Jember,” pungkasnya.
Diterima menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah impian banyak siswa di Indonesia. Tak heran jika kemudian mereka berusaha sekuat tenaga untuk lolos dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ) 2023.
Rabu siang (10/5/2023) itu Robit, begitu sapaan akrabnya, tampak sedikit berjalan tertatih memasuki ruang Laboratorium Komputer 3 di lokasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (Unej).
Luka di kedua kaki dan tangannya masih belum sembuh benar akibat kecelakaan yang menimpanya pada Sabtu malam, 6 Mei 2023 lalu. Dengan dibantu salah satu kawannya Robit menapaki tangga menuju lokasi UTBK yang berada di lantai dua.
“Saya tengah berkendara motor di jalanan desa di Kecamatan Balung di Sabtu malam minggu lalu. Tiba-tiba ada pengendara motor tanpa lampu di depan saya berbelok,” kata Robit, menceritakan kronologis kecelakaan yang menimpanya, dikutip dari laman Unej, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: 77 Peserta Difabel Ikuti UTBK-SNBT di UI, Rela Berangkat Subuh demi Wujudkan Mimpi
Robit pun kaget dan berusaha mengerem motornya sedemikian rupa. Sayangnya karena jarak yang terlalu dekat maka tabrakan pun tak terhindari. Robit pun terjatuh sementara si pengendara motor itu kabur.
“Selanjutnya gelap, saya nggak sadar. Saya baru sadar keesokan harinya sudah terbaring di rumah. Kaki dan tangan saya luka, untuk sepeda motor rusak parah. Alhamdulillah saya tak mengalami gegar otak atau luka patah tulang,” terangnya.
Melihat kondisinya, ibundanya, Risna Ekawati meminta warga Kecamatan Ambulu, Jember itu untuk membatalkan saja keikutsertaanya di Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SNBT tahun ini.
Namun lulusan SMA Nurul Islam Antirogo Jember ini bersikeras akan ujian. Menurutnya, rasa sakit masih bisa ditahan daripada harus menganggur satu tahun ke depan.
Tekad anak pertama dari dua bersaudara ini lantas didukung sang ayah, M. Ishaq. Untuk penyembuhan lukanya, Robit dibantu sang bibi yang kebetulan seorang perawat sambil terus berkonsultasi dengan dokter.
Untuk menuju Jember dari rumahnya di Kecamatan Ambulu, Robit diantar sang paman. Dua hari sebelum hari H UTBK SNBT 2023, Robit memilih kos di seputaran kampus agar tidak terlambat ke Kampus Tegalboto.
“Saya pilih ikut UTBK SNBT saja, toh saya masih kuat menahan sakit. Pilihan saya masuk ke Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum di pilihan pertama dan Program Studi Teknik Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Kesemuanya di Universitas Jember, semoga perjuangan ini berbuah manis,” katanya.
Sementara itu Wakil Koordinator Kehumasan Universitas Jember, Rokhmad Hidayanto menambahkan jika pihaknya menerima email dari Robit hari Minggu (7/5/2023) lalu. Dalam email, Robit melaporkan kondisi yang menimpanya.
Baca juga: Hal yang Membuat Peserta Gugur SNBT 2023, Kenali dan Pahami!
Laporan ini lantas diteruskan ke Ketua Pusat UTBK Universitas Jember, Prof. Slamin yang lantas memerintahkan panitia menghubungi Robit guna menanyakan bantuan apa yang bisa diberikan kepadanya.
“Sebenarnya kami sudah menyiapkan satu set perangkat komputer yang ditempatkan di salah satu ruang di lantai satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tujuannya agar Robit tak perlu naik ke lokasi ujian di lantai dua,” ujarnya.
Namun Robit lebih memilih mengikuti ujian seperti kawan-kawannya yang lain. Sesuai arahan pimpinan panitia harus selalu bersiap jika memang peserta memerlukan layanan kesehatan agar semua peserta mendapat layanan terbaik.
“Jika ada peserta UTBK SNBT 2023 di Pusat UTBK Universitas Jember yang mengalami kejadian seperti Robit atau membutuhkan layanan tambahan silahkan segera menghubungi Humas Universitas Jember,” pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :