Kazee, Karya Alumni ITB Masuk Top 5 Startup Dunia Penyedia Analis Medsos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar membanggakan datang dari startup alumni Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) Institut Teknologi Bandung ( ITB ) Kazee. Kazee masuk ke dalam lima besar top startup dunia penyedia analisis media sosial.
Laman StartUs Insights, perusahaan data-science terkemuka yang secara berkala membuat pemetaan informasi tentang perkembangan inovasi, startup, dan teknologi, baru-baru ini menganalisis data.
Data tersebut dianalisis menggunakan StartUs Insights Discovery Platform yang didukung Big Data & Artificial Intelligence (AI) yang mencakup 2.093.000+ startup dan peningkatan skala secara global.
Dikutip dari laman ITB, Jumat (12/5/2023), platform tersebut dapat memberikan gambaran lengkap tentang teknologi baru dan startup yang relevan dalam bidang tertentu dengan cepat dan terkini.
Baca juga: Diskusi Soal Jabatan Fungsional Dosen dengan Menpan RB, Begini Pendapat Rektor IPB
Dari 1.330 sampel startup dunia di bidang analitik media sosial, meninjau The Global Startup Heat Map, StartUs Insights mengungkapkan lima startup teratas yang menyediakan analisis media sosial dengan kriteria tahun pendirian, lokasi, penggalangan dana, dan lainnya. Kazee sebagai startup dari Indonesia serta alumni dari LPIK ITB masuk jajaran top 5.
Adapun kelima startup dunia penyedia analisis media sosial yang disebutkan antara lain adalah; Catalytics (India) yang menyediakan analisis ritel untuk industri logistik dan FMCG, NeenerAnalytics (AS) yang menyediakan prediksi default kredit untuk fintech dan real-estate.
Lalu Astroscreen (Inggris) untuk memprediksi dan mencegah aksi terorisme dan kejahatan media sosial, Kazee (Indonesia) pengelola big data B2B dalam hal pemasaran, analisis sentimen dan competitor-insight di industri keuangan, media, dan real estate.
Ada pula ViralStat (Polandia) yang menawarkan analisis lintas platform untuk social video intelligence, dan pendeteksi konten di bidang pemasaran dan hiburan.
Kazee bergabung di LPIK ITB dalam periode 2016-2018. Kazee bergerak dalam bidang Big Data dan AI-Powered Decision Intelligence.
Baca juga: Dikukuhkan Jadi Profesor, Dosen ITS Gagas SPAM Cerdas Solusi Masalah Air Minum
Kazee mengembangkan analisis media sosial untuk memberikan strategi dalam pengambilan keputusan terutama untuk B2B.
Kazee menawarkan solusi dalam dalam bentuk dasbor yang menyediakan semua insight dan rekomendasi.
Melalui analisis sentimen, kazee membantu dalam mengukur opini publik terhadap merek dan produk kliennya, mereka juga melakukan pemantauan terhadap akun, tagar, dan kata kunci terkait.
Melalui informasi yang dihasilkan lewat Kazee, klien mampu untuk membentuk dan meningkatkan kesadaran merek, memperbaharui popularitas, strategi, dan kampanye perusahaan atau kompetitor.
Insight solusi yang dihasilkan Kazee juga memungkinkan klien untuk memahami aspek bisnis untuk meningkatkan langkah digital positif perusahaan.
Laman StartUs Insights, perusahaan data-science terkemuka yang secara berkala membuat pemetaan informasi tentang perkembangan inovasi, startup, dan teknologi, baru-baru ini menganalisis data.
Data tersebut dianalisis menggunakan StartUs Insights Discovery Platform yang didukung Big Data & Artificial Intelligence (AI) yang mencakup 2.093.000+ startup dan peningkatan skala secara global.
Dikutip dari laman ITB, Jumat (12/5/2023), platform tersebut dapat memberikan gambaran lengkap tentang teknologi baru dan startup yang relevan dalam bidang tertentu dengan cepat dan terkini.
Baca juga: Diskusi Soal Jabatan Fungsional Dosen dengan Menpan RB, Begini Pendapat Rektor IPB
Dari 1.330 sampel startup dunia di bidang analitik media sosial, meninjau The Global Startup Heat Map, StartUs Insights mengungkapkan lima startup teratas yang menyediakan analisis media sosial dengan kriteria tahun pendirian, lokasi, penggalangan dana, dan lainnya. Kazee sebagai startup dari Indonesia serta alumni dari LPIK ITB masuk jajaran top 5.
Adapun kelima startup dunia penyedia analisis media sosial yang disebutkan antara lain adalah; Catalytics (India) yang menyediakan analisis ritel untuk industri logistik dan FMCG, NeenerAnalytics (AS) yang menyediakan prediksi default kredit untuk fintech dan real-estate.
Lalu Astroscreen (Inggris) untuk memprediksi dan mencegah aksi terorisme dan kejahatan media sosial, Kazee (Indonesia) pengelola big data B2B dalam hal pemasaran, analisis sentimen dan competitor-insight di industri keuangan, media, dan real estate.
Ada pula ViralStat (Polandia) yang menawarkan analisis lintas platform untuk social video intelligence, dan pendeteksi konten di bidang pemasaran dan hiburan.
Kazee bergabung di LPIK ITB dalam periode 2016-2018. Kazee bergerak dalam bidang Big Data dan AI-Powered Decision Intelligence.
Baca juga: Dikukuhkan Jadi Profesor, Dosen ITS Gagas SPAM Cerdas Solusi Masalah Air Minum
Kazee mengembangkan analisis media sosial untuk memberikan strategi dalam pengambilan keputusan terutama untuk B2B.
Kazee menawarkan solusi dalam dalam bentuk dasbor yang menyediakan semua insight dan rekomendasi.
Melalui analisis sentimen, kazee membantu dalam mengukur opini publik terhadap merek dan produk kliennya, mereka juga melakukan pemantauan terhadap akun, tagar, dan kata kunci terkait.
Melalui informasi yang dihasilkan lewat Kazee, klien mampu untuk membentuk dan meningkatkan kesadaran merek, memperbaharui popularitas, strategi, dan kampanye perusahaan atau kompetitor.
Insight solusi yang dihasilkan Kazee juga memungkinkan klien untuk memahami aspek bisnis untuk meningkatkan langkah digital positif perusahaan.
(nnz)