Mahasiswa ITS Rancang Jembatan dengan Ketahanan Tinggi terhadap Bencana Alam

Selasa, 23 Mei 2023 - 14:32 WIB
loading...
Mahasiswa ITS Rancang Jembatan dengan Ketahanan Tinggi terhadap Bencana Alam
Visualisasi desain Jembatan Molihuto dari mahasiswa ITS. Foto/ITS.
A A A
JAKARTA - Tim mahasiswa ITS melahirkan inovasi rancangan desain jembatan yang memiliki ketahahan tinggi terhadap bencana alam. Rancangan mereka pun menyabet juara 1 International Bridge Design Competition Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Diponegoro (Undip).

Inovasi infrastruktur yang kokoh sebagai upaya mitigasi bencana alam ini dilahirkan oleh tim Ergo, yang terdiri atas Moch Choirul Akbar Majid, Vincent Hans Siputta, dan Gregorius Alexander yang berhasil mengembangkan desain jembatan dengan sebutan Jembatan Molihuto.

Akbar, salah satu anggota tim mengungkapkan, mereka menggunakan studi kasus Jembatan Molintogupo dari Desa Lombongo, Kecamatan Sumawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Pada inovasinya, jembatan Molihuto didesain dengan prinsip mitigasi bencana sehingga mampu bertahan apabila terjadi bencana alam. Akbar menyampaikan bahwa kawasan Jembatan Molintogupo seringkali terjadi bencana alam banjir bandang dan gempa bumi yang mengakibatkan jembatan tersebut rawan roboh.

Baca juga: Unpad Terbangkan Dosen ke Kampus Top 500 Besar Dunia

“Oleh sebab itu, perlu dilakukan perencanaan pembangunan jembatan dengan mengantisipasi bencana alam tersebut,” jelasnya, dikutip dari laman ITS, Selasa (23/5/2023).

Mereka mendesain secara khusus jembatan ini dengan tipe jembatan pelengkung yang memiliki keunggulan sebagai jembatan yang kuat dan dapat berfungsi lama. Seperti memiliki tingkat ketahanan yang tinggi serta mampu menahan beban yang besar.

Selain itu, jembatan pelengkung memiliki struktur yang lebih kuat sehingga dapat meminimalkan penggunaan baja. “Kelebihan dari jembatan ini juga memiliki nilai estetika tersendiri,” ujarnya.

Fondasi jembatan ini juga dilengkapi dengan lapisan biotextile. Biotextile merupakan teknologi lapisan pelindung tanah yang dikembangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022.

Biotextile berfungsi sebagai metode stabilisasi tanah untuk mencegah laju erosi pada permukaan tanah. Cara kerja teknologi ini yaitu dengan menurunkan debit air mengalir pada permukaan sehingga tidak akan terjadi longsor.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2340 seconds (0.1#10.140)