Kisah Ade Mardani Putra, Alumni Beasiswa Teladan yang Pelopori SDGs di Masyarakat Pesisir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sidang Umum PBB pada September 2015 menjadi momentum lahirnya agenda global SDGs . Kerangka inilah yang menjadi acuan negara-negara di dunia untuk mencapai target kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan serta terjaganya kualitas lingkungan hidup .
Karena itu, Sustainable Development Goals (SDGs) relevan dengan berbagai bidang, termasuk pendidikan. Hal inilah yang menginspirasi Ade Mardani Putra untuk mendorong agenda-agenda SDGs melalui profesinya di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan.
Ikhtiar itu menempatkan Ade menjadi sosok inspiratif dalam kampanye SDGs di Indonesia dengan mempelopori berdirinya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten.
Inilah satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di Indonesia yang memiliki SDGs Center di lembaganya.
“Tujuan SDGs Center ini untuk mendorong masyarakat agar peduli dan mau terus bergerak agar bumi menjadi lebih baik,” ucapnya.
Peraih predikat lulusan terbaik pada program Master Degree di World Maritime University, Malmo, Swedia, itu mengakui, interaksinya dengan SDGs makin kuat saat mengetahui program SDG Academy Indonesia dari Tanoto Foundation.
Baca juga: ITS Segera Buka FKK, Laboratorium Anatomi Diresmikan
“Dari sini, saya menggali lebih dalam agar bisa berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” katanya, dalam keterangan resmi, Sabtu (27/5/2023).
Komitmen itu diwujudkannya melalui berbagai gerakan pendidikan untuk masyarakat pesisir di Banten, penyuluhan pada perangkat desa dan aparat pemerintah daerah, gerakan bersih-bersih pantai, penanaman mangrove, dan berbagai gerakan bernafas SDGs lainnya.
“Harapan saya, ke depan ada platform besar di mana kita bisa berkumpul untuk mengubah mindset dan kebiasaan demi kesejahteraan serta keseimbangan lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.
Kisah lengkap Ade mendorong implementasi nilai-nilai SDGs tersaji di buku “INSPIRE, Mozaik Kisah Para Teladan” yang memuat kisah inspiratif 28 alumni penerima beasiswa Teladan dari Tanoto Foundation.
Baca juga: Seleksi Mandiri Unair Dibuka Senin Depan, Berikut Persyaratan dan Cara Daftarnya
Selama periode 2006 hingga 2022, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto sejak 1981 ini, telah memberikan beasiswa kepada 8.167 mahasiswa di 9 universitas mitra program Teladan di Indonesia.
CEO Global Tanoto Foundation Dr. J. Satrijo Tanudjojo menambahkan, Tanoto Foundation aktif mendorong terwujudnya kesetaraan peluang melalui pendidikan berkualitas, termasuk akses perguruan tinggi melalui program kepemimpinan dan beasiswa dalam program Teladan. Komitmen tersebut terus dilakukan sejak 2006.
“Selama hampir dua dekade, para penerima beasiswa Teladan telah lulus, berkarier, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, komunitas, dan lingkungan,” pungksnya.
Karena itu, Sustainable Development Goals (SDGs) relevan dengan berbagai bidang, termasuk pendidikan. Hal inilah yang menginspirasi Ade Mardani Putra untuk mendorong agenda-agenda SDGs melalui profesinya di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan.
Ikhtiar itu menempatkan Ade menjadi sosok inspiratif dalam kampanye SDGs di Indonesia dengan mempelopori berdirinya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten.
Inilah satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di Indonesia yang memiliki SDGs Center di lembaganya.
“Tujuan SDGs Center ini untuk mendorong masyarakat agar peduli dan mau terus bergerak agar bumi menjadi lebih baik,” ucapnya.
Peraih predikat lulusan terbaik pada program Master Degree di World Maritime University, Malmo, Swedia, itu mengakui, interaksinya dengan SDGs makin kuat saat mengetahui program SDG Academy Indonesia dari Tanoto Foundation.
Baca juga: ITS Segera Buka FKK, Laboratorium Anatomi Diresmikan
“Dari sini, saya menggali lebih dalam agar bisa berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” katanya, dalam keterangan resmi, Sabtu (27/5/2023).
Komitmen itu diwujudkannya melalui berbagai gerakan pendidikan untuk masyarakat pesisir di Banten, penyuluhan pada perangkat desa dan aparat pemerintah daerah, gerakan bersih-bersih pantai, penanaman mangrove, dan berbagai gerakan bernafas SDGs lainnya.
“Harapan saya, ke depan ada platform besar di mana kita bisa berkumpul untuk mengubah mindset dan kebiasaan demi kesejahteraan serta keseimbangan lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.
Kisah lengkap Ade mendorong implementasi nilai-nilai SDGs tersaji di buku “INSPIRE, Mozaik Kisah Para Teladan” yang memuat kisah inspiratif 28 alumni penerima beasiswa Teladan dari Tanoto Foundation.
Baca juga: Seleksi Mandiri Unair Dibuka Senin Depan, Berikut Persyaratan dan Cara Daftarnya
Selama periode 2006 hingga 2022, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto sejak 1981 ini, telah memberikan beasiswa kepada 8.167 mahasiswa di 9 universitas mitra program Teladan di Indonesia.
CEO Global Tanoto Foundation Dr. J. Satrijo Tanudjojo menambahkan, Tanoto Foundation aktif mendorong terwujudnya kesetaraan peluang melalui pendidikan berkualitas, termasuk akses perguruan tinggi melalui program kepemimpinan dan beasiswa dalam program Teladan. Komitmen tersebut terus dilakukan sejak 2006.
“Selama hampir dua dekade, para penerima beasiswa Teladan telah lulus, berkarier, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, komunitas, dan lingkungan,” pungksnya.
(nnz)