Mahasiswa Pecinta Baca Ini Raih IPK Tertinggi dan Lulus Cum Laude di UNY
loading...
A
A
A
Kedua organisasi ini merubah cara pandang dan cara berpikirnya terhadap banyak hal. Peran UKM Penelitian pada awal masa perkuliahan mengambil peran besar sehingga membentuk diri seperti sekarang.
Di UKM ini Sodiq sadar bahwa tidak bisa terus-terusan hanya membaca namun juga perlu menulis ide-ide. Dia pun memulai mencoba mengikuti lomba karya tulis ilmiah. “Berulangkali mendaftar lomba, berkali-kali juga kalah dan gagal” kata Sodiq.
Namun pada pertengahan Agustus 2020, sebuah lomba inovasi pendidikan akhirnya mengumumkan timnya lolos sebagai finalis dan diharuskan melakukan presentasi. Itulah pertama kalinya dia melakukan presentasi di depan para juri. Meskipun kalah namun Sodiq mendapat banyak pelajaran.
Baca juga: Inovasi Keren! 3 Mahasiswa FTUI Rancang Aplikasi Terintegrasi TODerses untuk Urai Kemacetan
“Saya disadarkan oleh dua hal, pertama, untuk pertama kalinya saya dibuat terpukau melihat seseorang mempresentasikan gagasannya dengan menggebu-gebu tepat di depan mata saya sendiri. Kedua, saya sadar bahwa semua proses ini bermuara pada satu keinginan: saya ingin tahu rasanya menang,” ujarnya.
Di penghujung hari, semua proses ini terbayarkan. Sodiq meraih juara 2 Bidang Psikometri dalam Temu Ilmiah Nasional Mahasiswa Asosiasi Psikologi LPTK II dan juara 1 Gagasan Tertulis FIP JIP.
Ia menikmati setiap momen ketika dapat menuliskan dan mempresentasikan gagasan, ide dan penelitian. Meskipun berkali-kali jatuh, Sodiq sadar untuk selalu bangkit lagi.
Sodiq menyelesaikan kuliah S1 dalam waktu 3,5 tahun. Dia mengaku dari hobi membacanya membantunya menemukan research interest, menorehkan prestasi, dan menikmati setiap momen ketika berproses dan belajar.
Yang paling penting, katanya, jangan pernah menyerah. “Saya selalu percaya bahwa orang hebat bukan orang yang selalu benar, tetapi orang yang mau belajar dari kesalahan,” pungkasnya.
Di UKM ini Sodiq sadar bahwa tidak bisa terus-terusan hanya membaca namun juga perlu menulis ide-ide. Dia pun memulai mencoba mengikuti lomba karya tulis ilmiah. “Berulangkali mendaftar lomba, berkali-kali juga kalah dan gagal” kata Sodiq.
Namun pada pertengahan Agustus 2020, sebuah lomba inovasi pendidikan akhirnya mengumumkan timnya lolos sebagai finalis dan diharuskan melakukan presentasi. Itulah pertama kalinya dia melakukan presentasi di depan para juri. Meskipun kalah namun Sodiq mendapat banyak pelajaran.
Baca juga: Inovasi Keren! 3 Mahasiswa FTUI Rancang Aplikasi Terintegrasi TODerses untuk Urai Kemacetan
“Saya disadarkan oleh dua hal, pertama, untuk pertama kalinya saya dibuat terpukau melihat seseorang mempresentasikan gagasannya dengan menggebu-gebu tepat di depan mata saya sendiri. Kedua, saya sadar bahwa semua proses ini bermuara pada satu keinginan: saya ingin tahu rasanya menang,” ujarnya.
Di penghujung hari, semua proses ini terbayarkan. Sodiq meraih juara 2 Bidang Psikometri dalam Temu Ilmiah Nasional Mahasiswa Asosiasi Psikologi LPTK II dan juara 1 Gagasan Tertulis FIP JIP.
Ia menikmati setiap momen ketika dapat menuliskan dan mempresentasikan gagasan, ide dan penelitian. Meskipun berkali-kali jatuh, Sodiq sadar untuk selalu bangkit lagi.
Sodiq menyelesaikan kuliah S1 dalam waktu 3,5 tahun. Dia mengaku dari hobi membacanya membantunya menemukan research interest, menorehkan prestasi, dan menikmati setiap momen ketika berproses dan belajar.
Yang paling penting, katanya, jangan pernah menyerah. “Saya selalu percaya bahwa orang hebat bukan orang yang selalu benar, tetapi orang yang mau belajar dari kesalahan,” pungkasnya.
(nnz)