Ada Beasiswa Penuh bagi Camaba dari 3T di ITB, Berikut Infonya
loading...
A
A
A
JAKARTA - ITB menyediakan jalur penerimaan mahasiswa baru khusus calon mahasiswa baru dari kawasan 3T. Jalur tersebut bernama Program Dukungan Daerah 3T.
Hal ini disampaikan Institut Teknologi Bandung (UTB) melalui Sosialisasi Edisi ke-3: Program Strategis Nasional, Dukungan Daerah 3T dan Beasiswa Seleksi Mandiri ITB 2023 yang disiarkan secara langsung dari Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring menyampaikan, ITB memberi dukungan penuh untuk mengembangkan potensi putra-putri bangsa dari seluruh daerah di Indonesia.
Dia menyampaikan pesan, kepada calon mahasiswa ITB untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam mengikuti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru ITB.
Sementara Direktur Direktorat Pendidikan ITB Dr. Techn. Ir. Arief Hariyanto menjelaskan latar belakang dirancangnya Program Dukungan Daerah 3T. "Program ini adalah keinginan ITB untuk menemukan potensi putra-putri terbaik bangsa yang mungkin masih kesulitan mengakses pendidikan," dikutip dari laman ITB, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Tanpa IELTS/TOEFL ke Rumania Dibuka, Kuliah Gratis dan Tunjangan Besar
Oleh karena itu, PTN yang dipimpin Rektor Prof Reini Wirahadikusumah ini berkomitmen untuk memberikan beasiswa penuh melalui program tersebut. Tak hanya itu, ITB juga mengusung Program Strategis Nasional sebagai dukungan terhadap ketahanan nasional.
Dia menjelaskan, program Dukungan Daerah 3T dan Program Strategis Nasional ini menjadi bagian dari Seleksi Mandiri ITB (SM ITB). Seleksinya menggunakan capaian akademik di SMA, hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan ujian akademik ITB. Kemudian ada ujian keterampilan bagi peserta yang mendaftar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
Ujian akademik terdiri dari ujian Matematika dan ujian Fisika, namun peserta yang mendaftar Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan FSRD hanya mengikuti ujian Matematika.
Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa ITB Irvan Christiawan menjelaskan proses seleksi mahasiswa baru melalui SM ITB. Pada jalur penerimaan ini terdapat dua kategori peserta, yakni peserta reguler dan peserta program beasiswa.
Meskipun termasuk program reguler, Program Strategis Nasional tetap memberi dukungan beasiswa biaya penyelenggaraan pendidikan walau tidak penuh. Peserta yang mendaftar Program Strategis Nasional dapat memilih program studi yang ditawarkan.
Selain itu, Irvan kembali menekankan bahwa peserta yang dapat mengikuti Program Dukungan Daerah 3T adalah peserta yang berasal dari sekolah di kawasan 3T, bukan berdasarkan domisilinya. Terdapat 76 daerah 3T yang disyaratkan pada program ini yang mengacu pada Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2020 serta daerah lain yang dianggap masih memerlukan bantuan pendidikan.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa S1-S2 CIMB ASEAN 2023 Resmi Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftar
Pada kesempatan ini, ia juga memberikan informasi tambahan terkait SM ITB yang memberi kesempatan kepada siswa-siswi SMK untuk menjadi bagian dari ITB sesuai dengan bidang yang digelutinya. Sama halnya dengan Program Strategis Nasional dan Program Dukungan Daerah 3T, peserta SM ITB juga akan mengikuti ujian akademik ITB secara daring.
Tak hanya penjelasan terkait penerimaan mahasiswa baru ITB melalui SM ITB, tetapi juga terdapat talkshow yang mendatangkan dua mahasiswa ITB peserta Program Dukungan Daerah 3T dan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Dua mahasiswa ITB daru program Dukungan Daerah 3T dan beasiswa ADik turut hadir dalam sosialisasi. Henrikus Williams Ko’o (FMIPA Angkatan 2023) dan Kwart Felisha Pitornela Wainggai (SAPPK Angkatan 2023).
Henrikus yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur berhasil menjadi penerima beasiswa pendidikan melalui Program Dukungan Daerah 3T.
Felisha berasal dari Serui, Provinsi Papua. Ia mendapatkan bantuan pendidikan melalui Program ADik. Felisha menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan akses internet demi mendaftar ke ITB yang hanya dapat diperoleh saat malam hari.
Setelah diterima di ITB, baik Henrikus dan juga Felisha mengaku perlu melakukan penyesuaian perkuliahan. Namun, mereka berhasil melewati hampir dua semester di ITB dengan baik.
Menurut mereka, program pendampingan akademik dan sosial yang difasilitasi oleh ITB sangat membantu mereka untuk beradaptasi di wilayah yang baru mereka datangi ini.
“Tetap semangat untuk calon mahasiswa baru ITB, kalian sudah hebat saat diterima di ITB. Jika kalian berhasil menamatkan pendidikan di ITB," kata Felisha.
tunjukkan bahwa kalian mampu berkontribusi ke masyarakat dan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan pembelajaran dari ITB. Mari membangun negara demi Indonesia maju dan pintar,” pungkasnya.
Hal ini disampaikan Institut Teknologi Bandung (UTB) melalui Sosialisasi Edisi ke-3: Program Strategis Nasional, Dukungan Daerah 3T dan Beasiswa Seleksi Mandiri ITB 2023 yang disiarkan secara langsung dari Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring menyampaikan, ITB memberi dukungan penuh untuk mengembangkan potensi putra-putri bangsa dari seluruh daerah di Indonesia.
Dia menyampaikan pesan, kepada calon mahasiswa ITB untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam mengikuti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru ITB.
Sementara Direktur Direktorat Pendidikan ITB Dr. Techn. Ir. Arief Hariyanto menjelaskan latar belakang dirancangnya Program Dukungan Daerah 3T. "Program ini adalah keinginan ITB untuk menemukan potensi putra-putri terbaik bangsa yang mungkin masih kesulitan mengakses pendidikan," dikutip dari laman ITB, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Tanpa IELTS/TOEFL ke Rumania Dibuka, Kuliah Gratis dan Tunjangan Besar
Oleh karena itu, PTN yang dipimpin Rektor Prof Reini Wirahadikusumah ini berkomitmen untuk memberikan beasiswa penuh melalui program tersebut. Tak hanya itu, ITB juga mengusung Program Strategis Nasional sebagai dukungan terhadap ketahanan nasional.
Dia menjelaskan, program Dukungan Daerah 3T dan Program Strategis Nasional ini menjadi bagian dari Seleksi Mandiri ITB (SM ITB). Seleksinya menggunakan capaian akademik di SMA, hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan ujian akademik ITB. Kemudian ada ujian keterampilan bagi peserta yang mendaftar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
Ujian akademik terdiri dari ujian Matematika dan ujian Fisika, namun peserta yang mendaftar Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan FSRD hanya mengikuti ujian Matematika.
Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa ITB Irvan Christiawan menjelaskan proses seleksi mahasiswa baru melalui SM ITB. Pada jalur penerimaan ini terdapat dua kategori peserta, yakni peserta reguler dan peserta program beasiswa.
Meskipun termasuk program reguler, Program Strategis Nasional tetap memberi dukungan beasiswa biaya penyelenggaraan pendidikan walau tidak penuh. Peserta yang mendaftar Program Strategis Nasional dapat memilih program studi yang ditawarkan.
Selain itu, Irvan kembali menekankan bahwa peserta yang dapat mengikuti Program Dukungan Daerah 3T adalah peserta yang berasal dari sekolah di kawasan 3T, bukan berdasarkan domisilinya. Terdapat 76 daerah 3T yang disyaratkan pada program ini yang mengacu pada Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2020 serta daerah lain yang dianggap masih memerlukan bantuan pendidikan.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa S1-S2 CIMB ASEAN 2023 Resmi Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftar
Pada kesempatan ini, ia juga memberikan informasi tambahan terkait SM ITB yang memberi kesempatan kepada siswa-siswi SMK untuk menjadi bagian dari ITB sesuai dengan bidang yang digelutinya. Sama halnya dengan Program Strategis Nasional dan Program Dukungan Daerah 3T, peserta SM ITB juga akan mengikuti ujian akademik ITB secara daring.
Tak hanya penjelasan terkait penerimaan mahasiswa baru ITB melalui SM ITB, tetapi juga terdapat talkshow yang mendatangkan dua mahasiswa ITB peserta Program Dukungan Daerah 3T dan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Cerita Mahasiswa ITB dari Kupang dan Papua
Dua mahasiswa ITB daru program Dukungan Daerah 3T dan beasiswa ADik turut hadir dalam sosialisasi. Henrikus Williams Ko’o (FMIPA Angkatan 2023) dan Kwart Felisha Pitornela Wainggai (SAPPK Angkatan 2023).
Henrikus yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur berhasil menjadi penerima beasiswa pendidikan melalui Program Dukungan Daerah 3T.
Felisha berasal dari Serui, Provinsi Papua. Ia mendapatkan bantuan pendidikan melalui Program ADik. Felisha menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan akses internet demi mendaftar ke ITB yang hanya dapat diperoleh saat malam hari.
Setelah diterima di ITB, baik Henrikus dan juga Felisha mengaku perlu melakukan penyesuaian perkuliahan. Namun, mereka berhasil melewati hampir dua semester di ITB dengan baik.
Menurut mereka, program pendampingan akademik dan sosial yang difasilitasi oleh ITB sangat membantu mereka untuk beradaptasi di wilayah yang baru mereka datangi ini.
“Tetap semangat untuk calon mahasiswa baru ITB, kalian sudah hebat saat diterima di ITB. Jika kalian berhasil menamatkan pendidikan di ITB," kata Felisha.
tunjukkan bahwa kalian mampu berkontribusi ke masyarakat dan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan pembelajaran dari ITB. Mari membangun negara demi Indonesia maju dan pintar,” pungkasnya.
(nnz)