Teliti Khasiat Daun Sungkai, Tim Riset MAN 2 Kukar Raih Silver Ajang Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar gembira kembali hadir dari madrasah. Siswa Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) 2 Kutai Kartanegara (Kukar) meraih medali perak (Silver Medal) Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Internasional.
Ajang ini digelar bersamaan dengan International Invention Competition For Young Moslem Scientists yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung, Jumat (26/5/2023).
5 siswa yang tegabung dalam Tim Riset Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara terdiri atas Aisha Adriyani. S, Aji Saputra, Destyra Aulia, Muhammad Nur Ansyar Pratama, dan Nur Syifa Zakiah.
Mereka mempresentasikan penelitian yang berjudul “Inhibitor Power Test of Sungkai Leaf Extract (Peronema Canescens Jack) on The Growth of Malassezia Furfur Fungus With in Vitro Method”.
Kompetisi berskala internasional ini diikuti 14 negara dengan total 321 tim. Negara-negara yang mengikuti kompetisi ini di antaranya Iran, Turki, Korea, India, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara lainnya.
“Alhamdulillah dan terima kasih kepada peserta didik dan guru pembimbing Riset yang telah berusaha keras untuk mencapai prestasi ini. Terima kasih juga kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN 2 Kukar yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga berhasil meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional ini, semoga ke depan lebih banyak lagi prestasi yang bisa diraih,” papar Kepala Kantor Kemenag Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Khaliq.
Menurut Ketua Tim, Aisha, penelitian ini memanfaatkan tanaman lokal Kalimantan, yaitu daun sungkai untuk menghambat perkembangan jamur penyebab panu. "Sebagaimana kita ketahui, Kalimantan memiliki biodiversitas yang sangat kaya dan belum banyak digali atau diteliti, sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian ini guna menguak potensi yng terdapat pada tanaman sungkai," ujar Aisha.
Ditambahkan Aisha, penelitian ini bekerja sama dengan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, mulai dari penyusunan proposal, penelitian, hingga pembuatan laporan akhir.
Kepala MAN 2 Kutai Kartanegara Ummi Puji Astutik bersyukur dan mengucapkan selamat atas prestasi siswanya meraih medali perak. Hal ini menurutnya membuktikan bahwa peserta didik MAN 2 Kukar tidak hanya mampu bersaing, namun juga mampu bersanding dengan siswa lain di dalam dan luar negeri.
"Kompetisi dalam bidang penelitian yang dikembangkan di lingkungan madrasah yang berbasis riset ini telah menjadikan para peserta didik terdorong untuk berlomba-lomba membuat inovasi. Hal demikian mampu membuka cakrawala berpikir mereka untuk menemukan hal baru yang akan memberi manfaat kepada masyarakat," pungkasnya.
Ajang ini digelar bersamaan dengan International Invention Competition For Young Moslem Scientists yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung, Jumat (26/5/2023).
5 siswa yang tegabung dalam Tim Riset Madrasah Aliyah Negeri 2 Kutai Kartanegara terdiri atas Aisha Adriyani. S, Aji Saputra, Destyra Aulia, Muhammad Nur Ansyar Pratama, dan Nur Syifa Zakiah.
Mereka mempresentasikan penelitian yang berjudul “Inhibitor Power Test of Sungkai Leaf Extract (Peronema Canescens Jack) on The Growth of Malassezia Furfur Fungus With in Vitro Method”.
Kompetisi berskala internasional ini diikuti 14 negara dengan total 321 tim. Negara-negara yang mengikuti kompetisi ini di antaranya Iran, Turki, Korea, India, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara lainnya.
“Alhamdulillah dan terima kasih kepada peserta didik dan guru pembimbing Riset yang telah berusaha keras untuk mencapai prestasi ini. Terima kasih juga kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN 2 Kukar yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga berhasil meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional ini, semoga ke depan lebih banyak lagi prestasi yang bisa diraih,” papar Kepala Kantor Kemenag Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Khaliq.
Menurut Ketua Tim, Aisha, penelitian ini memanfaatkan tanaman lokal Kalimantan, yaitu daun sungkai untuk menghambat perkembangan jamur penyebab panu. "Sebagaimana kita ketahui, Kalimantan memiliki biodiversitas yang sangat kaya dan belum banyak digali atau diteliti, sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian ini guna menguak potensi yng terdapat pada tanaman sungkai," ujar Aisha.
Ditambahkan Aisha, penelitian ini bekerja sama dengan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, mulai dari penyusunan proposal, penelitian, hingga pembuatan laporan akhir.
Kepala MAN 2 Kutai Kartanegara Ummi Puji Astutik bersyukur dan mengucapkan selamat atas prestasi siswanya meraih medali perak. Hal ini menurutnya membuktikan bahwa peserta didik MAN 2 Kukar tidak hanya mampu bersaing, namun juga mampu bersanding dengan siswa lain di dalam dan luar negeri.
"Kompetisi dalam bidang penelitian yang dikembangkan di lingkungan madrasah yang berbasis riset ini telah menjadikan para peserta didik terdorong untuk berlomba-lomba membuat inovasi. Hal demikian mampu membuka cakrawala berpikir mereka untuk menemukan hal baru yang akan memberi manfaat kepada masyarakat," pungkasnya.
(mpw)