Kenalan dengan Priti, Gadis Penyuka Otomotif yang Lulus Cum Laude dari UNY

Kamis, 08 Juni 2023 - 07:30 WIB
loading...
Kenalan dengan Priti, Gadis Penyuka Otomotif yang Lulus Cum Laude dari UNY
Priti, mahasiswa UNY yang lulus Cum Laude bersama keluarganya. Foto/UNY.
A A A
JAKARTA - Wanita yang menyukai dunia otomotif tidak banyak sebab jurusan kuliah di bidang ini mayoritas dipilih oleh laki-laki. Namun hal itu tidak berlaku bagi Priti, gadis asal desa Gesikan Panggungharjo Sewon Bantul.

Priti memilih kuliah di prodi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) karena tertarik dengan segala yang berbau kendaraan bermotor sejak kecil.

“Saya suka melihat bapak saya membengkel. Praktik pertama kali yang diingat adalah saat SD saya bisa untuk memperbaiki rantai sepeda baik milik sendiri maupun teman. Tambal ban motor merupakan kegiatan yang sering saya lakukan,” katanya, dikutip dari laman UNY, Kamis (8/6/2023).

Priti juga sering membantu bapaknya ketika meng-custom motor Harley Davidson maupun memperbaiki mobil. Baginya kendaraan yang mengalami masalah atau mogok bukan hal yang menakutkan.

Baca juga: Fantastis! Segini Biaya Kuliah Kedokteran di Top 3 PTN

Untuk Priti, kondisi kendaraan yang rusak itu malah kadang terasa asyik karena seorang teknisi harus bisa mendiagnosis permasalahan dan berani untuk mendorong kendaraan menepi.

Gadis kelahiran Bantul, 20 Februari 2001 itu merupakan anak kembar. Saudara kembarnya, Kindi saat ini tengah kuliah di salah satu universitas swasta di Yogyakarta.

Alumni SMKN 2 Yogyakarta itu memaparkan, sejak kelas 1 di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) diniatkan untuk selalu mendapatkan rangking agar mempermudah memasuki jalur SNMPTN. Usahanya berhasil hingga ia bisa kuliah di kelas A1 JPTO (Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif).

Kelas kecil A1 memiliki tiga mahasiswa perempuan yang semua berasal dari SMK. Namun secara keseluruhan JPTO S1 angkatan 2019 memiliki 9 mahasiswa perempuan.

Priti mengatakan, sejak semester satu pengetahuan dan skill sudah harus ditunjukan karena dalam kelas A dengan persaingan akademik sangat ketat.

“Saya masih ingat dulu ketika praktik pengelasan. Banyak teman laki-laki yang menganggap saya tidak bisa dengan skill tersebut bahkan teman perempuan juga menganggap saya sama dengan mereka yang tidak bisa pengelasan,” ujarnya.

“Namun saya dengan sangat mudah menyelesaikan job pengelasan baik asetilin dan listrik. Hal ini karena saya sudah terbiasa mengelas dirumah, bahkan seperti mengulangi praktik saya di SMK dulu” ujar Priti.

Baca juga: Kampus Swasta yang Menerima KIP Kuliah 2023, Ini Daftarnya

Pernah juga pada saat ujian praktik mengganti distributor, dosen dan teman-teman meragukannya sebagai perempuan dapat mengatasinya, tapi Priti membuktikan dalam ujian tersebut dan berhasil, karena di SMK baik praktik maupun ujian lebih berat daripada di JPTO.

Saat pandemi covid pembelajaran praktik tetap dilakukan dengan cara melakukan praktik pada benda objek diluar kampus. “Karena di rumah saya memiliki kendaraan dan perlengkapan bengkel yang lengkap saya tidak merasa kesulitan mengerjakan tugas tersebut. Namun terdapat tugas yang mewajibkan dilakukan di bengkel ternama, saat itu saya ke bengkel Jogja DAB untuk memenuhi tugas body kendaraan” paparnya.

Di sana pun para mekanik juga heran ada perempuan di otomotif. Pihak bengkel dan para karyawan sangat terbuka dan menerima mahasiswa untuk belajar. Awalnya mekanik tidak berani memberikan alat poles untuk dicoba oleh Priti.

Tetapi setelah diyakinkan jika bisa, Priti diperbolehkan dan mulai memoles kendaraan dengan hasil yang baik. Priti juga mengikuti Uji Kompetensi agar mendapatkan sertifikat. Saat itu ujiannya pada bidang rem tromol dan cakram dengan waktu 30 menit. Akhirnya Priti mendapatkan sertifikat tersebut dan tidak kalah dengan mahasiswa laki laki yang lain.

Selama menjadi mahasiswa sejak semester awal Priti sering diperbantukan oleh dosen baik secara sukarela maupun dengan imbalan, lalu semester 5 mulai ikut penelitian dosen yaitu sistem kontrol elektronik untuk mengedit video pembelajaran dan mengumpulkan data angket.

Putri pasangan Sisnanto dan Titik Sulastri itu melakukan praktik industri di Nissan Mlati. Hari pertama Priti ditempatkan di bagian depan membantu CRO dan SA. “Peraturan praktik industri adalah seluruh mahasiswa akan melakukan perputaran job namun khusus untuk saya tidak diperbolehkan untuk diputar, hal ini atas permintaan front office.

Saya diberikan tanggungjawab langsung menangani customer. Terdapat beberapa pekerjaan CRO yang tidak pernah dilakukan atau sering keteteran seperti estimasi biaya, reminder, hadiah service oli dan sebagainya” ungkapnya.

Priti dirasa mampu oleh pihak front office untuk menghandle pekerjaan depan sehingga dipertahankan pada bagian tersebut dan dijelaskan jika S1 bukan seperti seperti lulusan SMK.

Pada semester 7 Priti menempuh Praktik Kependidikan (PK) di SMK Negeri 2 Yogyakarta dan KKN di Giwangan. Priti bertanggungjawab pada mata kuliah chassis kelas 11 dan 12. “Selama saya mengajar siswa kadang malah tertarik dengan alasan saya sekolah di otomotif, mereka heran bahkan menduga saya salah jurusan” tawa Priti.

Ada beberapa guru SMK menyarankan untuk mengajar disana namun dia ingin melanjutkan untuk sekolah lagi. Skripsi dikerjakan pada semester 7 bersamaan dengan PK juga sekaligus mengambil data.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Ini Lulusannya Paling Cepat Dapat Kerja, Cek Daftarnya

Priti pun menyelesaikan skripsinya berjudul ‘Evaluasi Program Kelas Industri Pada Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Yogyakarta’.

"Awal Mei Priti diperbantukan untuk mengajar LKS dan Alhamdulillah siswa meraih juara 1 se-kota Yogyakarta dan juara 4 se-provinsi DIY," ungkapnya.

Perjuangannya berbuah manis. Priti berhasil lulus dengan IPK 3,91 berpredikat Cum Laude dalam waktu hanya 3,5 tahun pada wisuda UNY baru-baru ini. Priti juga merupakan wisudawan terbaik prodi dan membawa SMKnya masuk 10 besar di Jogjakarta.

“Setelah ini saya ingin melanjutkan S2 teknik bidang otomotif ke luar negeri dengan beasiswa, dan saat ini sedang berjuang untuk memenuhi persyaratan tersebut” papar Priti.

Disinggung tentang nama putrinya yang ringkas, menurut Sisnanto tidak ada maksud dan arti apapun selain hanya sekedar nama.

“Semua anak saya Namanya terdiri dari lima huruf saja, kecuali anak bungsu. Anak pertama kembar Priti dan Kindi, anak kedua Seigi dan anak bungsu Berni” kata Sisnanto.

Anak bungsunya diberi nama tambahan Berni Hercules karena Priti dan Kindi pada masa kecilnya menyukai kartun Hercules dan menginginkan adiknya diberi nama itu.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6391 seconds (0.1#10.140)