Hindari Pemalsuan, Unjani Terbitkan Ijazah Elektronik
loading...
A
A
A
CIMAHI - Universitas Ahmad Yani (Unjani) membekali ijazah dan nilai akademik digital terverifikasi bagi para lulusannya, menghindari terjadinya pemalsuan ijazah . Langkah ini diharapkan memberikan rasa tenang kepada para lulusan Unjani dan pihak luar.
Rektor Unjani Hikmahanto Juwana mengatakan, mulai periode Juli 2020, para lulusan Unjani secara gradual akan dibekali dengan ijazah dan transkrip akademik digital. Hal ini diberlakukan untuk menjaga keamanan seperti tindak pemalsuan.
"Dengan adanya ijazah digital, maka para alumni tidak perlu lagi datang ke kampus untuk legalisir ijazah, karena ijazah yang anda dapatkan saat ini sudah memungkinkan untuk dicek, diverifikasi, dan diautentikasi secara online," kata Rektor, pada wisuda daring periode April dan Juli Tahun Akademi 2019/2020, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Hubungkan Perguruan Tinggi-Industri, Kemendikbud Akan Buat Platform )
Menurut dia, Unjani mulai menerapkan sistem Penomoran Ijazah Nasional atau PIN. Sistem ini memberikan rekognisi terhadap para lulusan, termasuk para user yang tidak perlu lagi khawatir terhadap adanya isu ijazah palsu. Karena kedepan, keabsahan ijazah akan traceable dalam sebuah sistem daring bernama SIVIL atau Sistem Verifikasi Ijazah Elektronik.
Sistem ijazah ini, kata dia, sebagai upaya menyeluruh Unjani menjadi universitas terbaik. Di mana, terkait bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Unjani masuk pada peringkat ke-50 dalam kelompok penelitian klaster utama. Serta telah naik ke peringkat ke-97 dari 4.597 Perguruan Tinggi dalam daftar Perguruan Tinggi/Universitas terbaik di Indonesia.
"Kedepan, kami berharap Unjani dapat masuk ke peringkat 50 besar atau bahkan 10 besar. Ini mesti didukung oleh upaya yang sinergis baik itu dari LPPM, maupun unit-unit terkait khususnya para dosen yang perlu terus meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitiannya," ujarnya. (Baca juga: Kabar Gembira, Dosen dan Guru Punya Cuti Tahunan Sekarang )
Semantara itu, pada wisuda kali ini, Unjani menggelar wisuda daring dan luring bagi mahasiswa Program Magister, Profesi, Sarjana dan Ahli Madya. Kali ini, Unjani mewisuda sebanyak 1.298 orang. Pada wisuda periode April dan Juli Tahun Akademik 2019/2020, tercatat sejumlah lulusan meraih predikat terbaik.
Di antaranya untuk periode April, Gita Fitri Arida dari Program Studi Kedokteran berhasil menjadi lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Eksakta dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82. Kemudian Siti Nurul Azizah, dari Program Studi Ilmu Pemerintahan yang berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Sosial dengan IPK 3,94.
Untuk lulusan terbaik periode Juli, Keukeuh Bening Sherliani dari Program Studi Kedokteran Gigi berhasil menjadi lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Eksakta dengan IPK 3,67. Kemudian Yuliyani Sari dari Program Studi Akuntansi yang berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Sosial dengan IPK 3,93.
"Ingatlah, gelar yang saudara dapatkan pada hari ini telah menempamu menjadi pribadi yang selalu gigih dan berusaha. Yakinilah bahwa banyaknya tugas, laporan, hingga skripsi telah menjadikanmu pribadi yang memiliki mental baja," kata Rektor dalam sambutannya.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
Rektor Unjani Hikmahanto Juwana mengatakan, mulai periode Juli 2020, para lulusan Unjani secara gradual akan dibekali dengan ijazah dan transkrip akademik digital. Hal ini diberlakukan untuk menjaga keamanan seperti tindak pemalsuan.
"Dengan adanya ijazah digital, maka para alumni tidak perlu lagi datang ke kampus untuk legalisir ijazah, karena ijazah yang anda dapatkan saat ini sudah memungkinkan untuk dicek, diverifikasi, dan diautentikasi secara online," kata Rektor, pada wisuda daring periode April dan Juli Tahun Akademi 2019/2020, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Hubungkan Perguruan Tinggi-Industri, Kemendikbud Akan Buat Platform )
Menurut dia, Unjani mulai menerapkan sistem Penomoran Ijazah Nasional atau PIN. Sistem ini memberikan rekognisi terhadap para lulusan, termasuk para user yang tidak perlu lagi khawatir terhadap adanya isu ijazah palsu. Karena kedepan, keabsahan ijazah akan traceable dalam sebuah sistem daring bernama SIVIL atau Sistem Verifikasi Ijazah Elektronik.
Sistem ijazah ini, kata dia, sebagai upaya menyeluruh Unjani menjadi universitas terbaik. Di mana, terkait bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Unjani masuk pada peringkat ke-50 dalam kelompok penelitian klaster utama. Serta telah naik ke peringkat ke-97 dari 4.597 Perguruan Tinggi dalam daftar Perguruan Tinggi/Universitas terbaik di Indonesia.
"Kedepan, kami berharap Unjani dapat masuk ke peringkat 50 besar atau bahkan 10 besar. Ini mesti didukung oleh upaya yang sinergis baik itu dari LPPM, maupun unit-unit terkait khususnya para dosen yang perlu terus meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitiannya," ujarnya. (Baca juga: Kabar Gembira, Dosen dan Guru Punya Cuti Tahunan Sekarang )
Semantara itu, pada wisuda kali ini, Unjani menggelar wisuda daring dan luring bagi mahasiswa Program Magister, Profesi, Sarjana dan Ahli Madya. Kali ini, Unjani mewisuda sebanyak 1.298 orang. Pada wisuda periode April dan Juli Tahun Akademik 2019/2020, tercatat sejumlah lulusan meraih predikat terbaik.
Di antaranya untuk periode April, Gita Fitri Arida dari Program Studi Kedokteran berhasil menjadi lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Eksakta dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82. Kemudian Siti Nurul Azizah, dari Program Studi Ilmu Pemerintahan yang berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Sosial dengan IPK 3,94.
Untuk lulusan terbaik periode Juli, Keukeuh Bening Sherliani dari Program Studi Kedokteran Gigi berhasil menjadi lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Eksakta dengan IPK 3,67. Kemudian Yuliyani Sari dari Program Studi Akuntansi yang berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik Program Sarjana Kelompok Ilmu Sosial dengan IPK 3,93.
"Ingatlah, gelar yang saudara dapatkan pada hari ini telah menempamu menjadi pribadi yang selalu gigih dan berusaha. Yakinilah bahwa banyaknya tugas, laporan, hingga skripsi telah menjadikanmu pribadi yang memiliki mental baja," kata Rektor dalam sambutannya.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
(mpw)