Nanjing Agricultural University dan IPB Kolaborasi Maksimalkan Smart Agriculture
loading...
A
A
A
JAKARTA - IPB University mendapatkan kunjungan dari Nanjing Agricultural University. Dalam kunjungannya, delegasi Nanjing Agricultural University ingin mendiskusikan tindak lanjut kerja sama yang akan dilakukan dengan IPB University.
Delegasi diterima oleh para wakil rektor, dekan fakultas dan Direktur Konektivitas Global IPB University di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat (9/6/2023).
Delegasi dari Nanjing Agricultural University yang hadir antara lain Prof Ding Yanfeng (Vice President), Prof Zhang Jiaoping (Director of Academic Affairs Office), Assoc Jiang Ailiang, (Dean The Academy of Science), Prof Han Jiqin (Dean of College of International Education), Mr Xia Lei (Liaison Officer of International Relations).
Prof Iskandar Z Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan delegasi dari salah satu universitas terbaik dunia itu.
“Saat ini merupakan momen untuk kembali memperkuat kerja sama kedua universitas setelah beberapa kurun waktu terhenti akibat COVID-19,” ucapnya dalam keterangan pers, Senin (12/6/2023).
Dalam kunjungan Nanjing Agricultural University kali ini, Prof Iskandar mengulas tentang kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan, di antaranya terkait smart agriculture terutama untuk padi serta perubahan iklim yang merupakan agenda global.
“IPB University dan Nanjing Agricultural University memiliki banyak kemiripan dari sisi keilmuan dan juga merupakan bagian dari member konsorsium Asia Hub," terangnya.
Selain itu, Dr Ahmad Junaedi, peneliti IPB University dari Fakultas Pertanian mengungkap gambaran produktivitas padi di Indonesia yang menurutnya sangat memerlukan implementasi smart agriculture agar produktivitasnya meningkat.
Hal tersebut diperkuat oleh Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim yang menyampaikan beberapa persoalan komoditas padi yang rata-rata produksinya berpusat di pulau Jawa.
“Persoalannya adalah saat ini Jawa memiliki populasi tinggi, sehingga berdampak pada konversi lahan yang tinggi. Upaya pemerintah untuk memperluas produksi beras pun masih belum banyak berhasil,” ujarnya.
Dr Eva Anggraini, Direktur Konektivitas Global IPB University menyampaikan, visitasi dari Nanjing Agricultural University ini dalam rangka mengembangkan kerja sama, terutama fokus pada rice technology dan peningkatan produksi beras.
“Kita ingin ada suatu model teknologi yang bisa diterapkan di petani. Tidak hanya kerja sama dalam bidang penelitian, tetapi juga dalam pendidikan,” sebutnya.
Dengan begitu, kata Dr Eva, area kolaborasi nantinya bisa dikembangkan untuk pertukaran pelajar dan kegiatan lainnya seperti summer course.
“IPB University juga sudah menjadi member dari konsorsium Asia Hub, sebuah konsorsium yang dibangun oleh Michigan State University dengan Nanjing Agricultural University. Kita ingin memperkuat konsorsium Asia Hub ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: 4 Universitas di Madura yang Masuk Peringkat Terbaik Dunia, Kampus Pilihanmu Nomor Berapa?
Delegasi diterima oleh para wakil rektor, dekan fakultas dan Direktur Konektivitas Global IPB University di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat (9/6/2023).
Delegasi dari Nanjing Agricultural University yang hadir antara lain Prof Ding Yanfeng (Vice President), Prof Zhang Jiaoping (Director of Academic Affairs Office), Assoc Jiang Ailiang, (Dean The Academy of Science), Prof Han Jiqin (Dean of College of International Education), Mr Xia Lei (Liaison Officer of International Relations).
Prof Iskandar Z Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan delegasi dari salah satu universitas terbaik dunia itu.
“Saat ini merupakan momen untuk kembali memperkuat kerja sama kedua universitas setelah beberapa kurun waktu terhenti akibat COVID-19,” ucapnya dalam keterangan pers, Senin (12/6/2023).
Dalam kunjungan Nanjing Agricultural University kali ini, Prof Iskandar mengulas tentang kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan, di antaranya terkait smart agriculture terutama untuk padi serta perubahan iklim yang merupakan agenda global.
“IPB University dan Nanjing Agricultural University memiliki banyak kemiripan dari sisi keilmuan dan juga merupakan bagian dari member konsorsium Asia Hub," terangnya.
Selain itu, Dr Ahmad Junaedi, peneliti IPB University dari Fakultas Pertanian mengungkap gambaran produktivitas padi di Indonesia yang menurutnya sangat memerlukan implementasi smart agriculture agar produktivitasnya meningkat.
Hal tersebut diperkuat oleh Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim yang menyampaikan beberapa persoalan komoditas padi yang rata-rata produksinya berpusat di pulau Jawa.
“Persoalannya adalah saat ini Jawa memiliki populasi tinggi, sehingga berdampak pada konversi lahan yang tinggi. Upaya pemerintah untuk memperluas produksi beras pun masih belum banyak berhasil,” ujarnya.
Dr Eva Anggraini, Direktur Konektivitas Global IPB University menyampaikan, visitasi dari Nanjing Agricultural University ini dalam rangka mengembangkan kerja sama, terutama fokus pada rice technology dan peningkatan produksi beras.
“Kita ingin ada suatu model teknologi yang bisa diterapkan di petani. Tidak hanya kerja sama dalam bidang penelitian, tetapi juga dalam pendidikan,” sebutnya.
Dengan begitu, kata Dr Eva, area kolaborasi nantinya bisa dikembangkan untuk pertukaran pelajar dan kegiatan lainnya seperti summer course.
“IPB University juga sudah menjadi member dari konsorsium Asia Hub, sebuah konsorsium yang dibangun oleh Michigan State University dengan Nanjing Agricultural University. Kita ingin memperkuat konsorsium Asia Hub ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: 4 Universitas di Madura yang Masuk Peringkat Terbaik Dunia, Kampus Pilihanmu Nomor Berapa?
(mpw)