Kisah Rahmat, Santri Asal Sulsel Peraih 11 Beasiswa dari Kampus Top Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yadi Rahmat , santri asal Pondok Pesantren (Ponpes) As’adiyah Lancirang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini sukses mewujudkan mimpinya mendapatkan beasiswa dan kuliah di luar negeri.
Santri yang akrab disapa Rahmat ini berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari sejumlah perguruan tinggi top dari dalam dan luar negeri. Namun, Rahmat lebih memilih mengambil beasiswa dari pemerintah Turkey.
Rahmat menceritakan, latar belakang pendidikan kedua orang tua yang hanya lulusan SD tidak menyurutkan semangatnya. Meski lahir dari keluarga sederhana, bagi orang tua Rahmat, pendidikan tetap menjadi nomor satu, terutama pendidikan agama.
Atas dasar itulah, orang tuanya kemudian memasukkannya ke Pondok Pesantren Darus Sa’adah As’adiyah Lancirang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Selama menimbah ilmu di Pesantren, Rahmat merupakan santri yang aktif dan berprestasi. Bahkan, Rahmat selalu menempati peringkat pertama selama mengenyam pendidikan di jenjang SMP dan SMA.
Selama di SMP-SMA, dia aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS, termasuk pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Selain itu, Rahmat juga aktif mewakili sekolah dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan sering meraih gelar juara.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren, Rahmat kemudian melanjutkan pendidikan di UIN Alauudin Makassar.
Ketika melanjutkan pendidikan S1 jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Dia memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Pagi sampai sore waktunya digunakan untuk kegiatan kampus seperti kuliah dan organisasi.
Santri yang akrab disapa Rahmat ini berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari sejumlah perguruan tinggi top dari dalam dan luar negeri. Namun, Rahmat lebih memilih mengambil beasiswa dari pemerintah Turkey.
Rahmat menceritakan, latar belakang pendidikan kedua orang tua yang hanya lulusan SD tidak menyurutkan semangatnya. Meski lahir dari keluarga sederhana, bagi orang tua Rahmat, pendidikan tetap menjadi nomor satu, terutama pendidikan agama.
Atas dasar itulah, orang tuanya kemudian memasukkannya ke Pondok Pesantren Darus Sa’adah As’adiyah Lancirang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Selama menimbah ilmu di Pesantren, Rahmat merupakan santri yang aktif dan berprestasi. Bahkan, Rahmat selalu menempati peringkat pertama selama mengenyam pendidikan di jenjang SMP dan SMA.
Selama di SMP-SMA, dia aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS, termasuk pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Selain itu, Rahmat juga aktif mewakili sekolah dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan sering meraih gelar juara.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren, Rahmat kemudian melanjutkan pendidikan di UIN Alauudin Makassar.
Ketika melanjutkan pendidikan S1 jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Dia memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Pagi sampai sore waktunya digunakan untuk kegiatan kampus seperti kuliah dan organisasi.