Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Tanoto Foundation Bermitra dengan 2 Pemkab di Jambi

Jum'at, 16 Juni 2023 - 17:51 WIB
loading...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Tanoto Foundation Bermitra dengan 2 Pemkab di Jambi
Tanoto Foundation bekerja sama dengan Pemkab Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi untuk peningkatan kualitas pendidikan dan penurunan stunting. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya. Atas dasar ini Tanoto Foundation bekerja sama dengan dua pemkab di Jambi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menurunkan stunting.

Dalam hal ini Tanoto Foundation menandatangani kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi untuk bekerja sama di bidang pendidikan dan percepatan penurunan stunting.

Pj. Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan, kerja sama ini sebagai landasan dan pedoman pengelolaan pelaksanaan program serta ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kualitas pendidikan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Muaro Jambi.

Baca juga: ROOV Campus Collaboration Hadir di STIKOM InterStudi, Bedah Strategi Komunikasi Industri Audio Digital

Bachyuni berharap,kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Serta adanya pengawasan hasil dari pelaksanaan, untuk digunakan sebagai bahan evaluasi,” katanya, melalui siaran pers, Jumat (16/6/2023).

Sementara Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief mengatakan, kerja sama ini adalah kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin sebelumnya.

Kerja sama yang dimaksud adalah program untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar melalui Program PINTAR yang telah berjalan dari tahun 2018 hingga saat ini.

"Program PINTAR juga telah membantu Kabupaten Batang Hari mencapai hasil yang baik pada asesmen nasional untuk kompetensi literasi dan numerasi, jenjang SD maupun SMP,” ujarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Batang Hari melebarkan kerja sama untuk Program SIGAP dalam rangka upaya penurunan stunting

Baca juga: Ajang Pengenalan Esports, Fight of Legends Bikin Heboh Siswa SMK di Pamulang

Head of Basic Education Program Tanoto Foundation, M. Ari Widowati, yang pada kesempatan ini mewakili Country Head Tanoto Foundation Indonesia, menjelaskan sejak 2018 Tanoto Foundation mendukung 25 kabupaten/kota untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

Program peningkatan literasi dan numerasi itu dilakukan melalui pelatihan guru dan kepala sekolah serta pendampingan dalam perencanaan daerah untuk pendidikan berkualitas.

“Di Batanghari, kami memulai program PINTAR pada tahun 2018, sementara di Muaro Jambi kami mulai pada tahun 2021. Kedua kabupaten ini secara aktif mendukung dan menyebarkan secara mandiri praktik baik pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa," katanya.

"Maka dalam kesempatan ini, kami ingin sampaikan apresiasi yang tinggi kepada kedua kabupaten ini atas komitmen nyatanya,” lanjutnya.

Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Indonesia, Eddy Henry menjelaskan, program percepatan penurunan stunting Tanoto Foundation di Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi akan berfokus pada pendampingan teknis.

"Meliputi intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP), pemenuhan pelaksanaan Aksi Konvergensi, penguatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta dukungan untuk pemantauan dan evaluasi," terangnya.

Untuk mencapai target stunting 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dibutuhkan upaya yang lebih intensif dan tepat sasaran.

Kerja sama ini, ujarnya, diharapkan tidak hanya dapat menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi namun juga memberikan dampak jangka panjang, yaitu meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagaimana diketahui, hasil Asesmen Nasional tahun 2021 menunjukkan 1 dari 2 siswa Indonesia memiliki kemampuan membaca di bawah minimum, serta 2 dari 3 siswa memiliki kemampuan matematika di bawah minimum.

Sedangkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 21,6 persen, yang artinya ada sekitar 4,6 juta kasus balita stunting di Indonesia.

Sementara prevalensi stunting di Kabupaten Batang Hari saat ini mencapai 26,3% dan Kabupaten Muaro Jambi mencapai 18,6%.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)