Universitas Diharapkan Bisa Lahirkan Pemimpin Berwawasan Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas diharapkan bisa melahirkan atau memunculkan calon pemimpin yang berwawasan lingkungan. Pasalnya, pemimpin masa depan membutuhhkan 6 elemen kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, inteligensia global, bisnis, dan sosial budaya.
Pandangan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ), Bambang Hendroyono menyampaikan kuliah umum terkait Kepemimpinan Transglobal kepada mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Medan, Jumat 16 Juni 2023.
"Sehingga calon pemimpin masa depan akan mampu memahami peta kompleksitas persoalan dan proyeksi dampaknya, serta merumuskan solusi, hingga merubah potensi konflik menjadi peluang kerja sama multiusaha," kata Bambang Hendroyono dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).
Kuliah umum ini merupakan rangkaian dari Lokakarya Nasional "Implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Guna Mencapai Indonesia's Folu Net Sink 2030" kerja sama KLHK dan Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan (Foretika).
Dalam paparannya, Bambang menekankan pada interaksi antara hutan dan wilayah sekitarnya harus terintegrasi dalam suatu landscape sustainable forest management. Berbagai aktivitas kegiatan ekonomi yang berada di dalam dan di sekitar hutan dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem hutan.
"Kelestarian ekosistem hutan juga dapat mempengaruhi keberlanjutan wilayah di sekitar hutan yang berada dalam suatu landscape. Kuncinya adalah agar kita dapat menjamin keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan, sekaligus keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Bambang.
Dijelaskan Bambang, KLHK memiliki kewenangan terkait dengan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di wilayah udara/atmosfir, lahan/daratan, perairan darat dan laut, serta wilayah dengan jasa keanekaragaman hayati tinggi (biodiversity).
Terlebih, sebaran unit pelaksana teknis di daerah berfungsi untuk mengawal keberlangsungan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak.
"Karena itu pengelolaan SDA dan LH berdasarkan Kepemimpinan Transglobal harus dapat mendayagunakan berbagai instrument LHK dalam mengendalikan berbagai kebijakan, rencana, program dan aktivitas kegiatan pembangunan di wilayah ekoregion teristrial (landscape) dan juga wilayah ekoregion laut (seascape) secara terintegrasi untuk mewujudkan keberlanjutan landscape and seascape," tegas Bambang.
Selain kuliah umum oleh Sekjen KLHK, KLHK juga menyelenggarakan Loka Karya Nasional bertema Implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Guna Mencapai Indonesia's Folu Net Sink 2030, di Universitas Sumatera Utara, Medan. Sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa hadir dan mengikuti jalannya Loka Karya Nasional tersebut.
Loka karya nasional ini merupakan hasil kerja sama KLHK bersama dengan Foretika. Hadir mewakili Menteri LHK, Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Ruandha A Sugardiman membuka dan memberikan materi paparan di hadapan para mahasiswa.
Lihat Juga: Posko Lapor Mas Wapres Dibuka, BEM UIN Makassar Ngadu 31 Mahasiswa Diskors Gegara Protes
Pandangan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ), Bambang Hendroyono menyampaikan kuliah umum terkait Kepemimpinan Transglobal kepada mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Medan, Jumat 16 Juni 2023.
"Sehingga calon pemimpin masa depan akan mampu memahami peta kompleksitas persoalan dan proyeksi dampaknya, serta merumuskan solusi, hingga merubah potensi konflik menjadi peluang kerja sama multiusaha," kata Bambang Hendroyono dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).
Kuliah umum ini merupakan rangkaian dari Lokakarya Nasional "Implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Guna Mencapai Indonesia's Folu Net Sink 2030" kerja sama KLHK dan Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan (Foretika).
Dalam paparannya, Bambang menekankan pada interaksi antara hutan dan wilayah sekitarnya harus terintegrasi dalam suatu landscape sustainable forest management. Berbagai aktivitas kegiatan ekonomi yang berada di dalam dan di sekitar hutan dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem hutan.
"Kelestarian ekosistem hutan juga dapat mempengaruhi keberlanjutan wilayah di sekitar hutan yang berada dalam suatu landscape. Kuncinya adalah agar kita dapat menjamin keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan, sekaligus keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Bambang.
Dijelaskan Bambang, KLHK memiliki kewenangan terkait dengan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di wilayah udara/atmosfir, lahan/daratan, perairan darat dan laut, serta wilayah dengan jasa keanekaragaman hayati tinggi (biodiversity).
Terlebih, sebaran unit pelaksana teknis di daerah berfungsi untuk mengawal keberlangsungan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak.
"Karena itu pengelolaan SDA dan LH berdasarkan Kepemimpinan Transglobal harus dapat mendayagunakan berbagai instrument LHK dalam mengendalikan berbagai kebijakan, rencana, program dan aktivitas kegiatan pembangunan di wilayah ekoregion teristrial (landscape) dan juga wilayah ekoregion laut (seascape) secara terintegrasi untuk mewujudkan keberlanjutan landscape and seascape," tegas Bambang.
Selain kuliah umum oleh Sekjen KLHK, KLHK juga menyelenggarakan Loka Karya Nasional bertema Implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Guna Mencapai Indonesia's Folu Net Sink 2030, di Universitas Sumatera Utara, Medan. Sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa hadir dan mengikuti jalannya Loka Karya Nasional tersebut.
Loka karya nasional ini merupakan hasil kerja sama KLHK bersama dengan Foretika. Hadir mewakili Menteri LHK, Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Ruandha A Sugardiman membuka dan memberikan materi paparan di hadapan para mahasiswa.
Lihat Juga: Posko Lapor Mas Wapres Dibuka, BEM UIN Makassar Ngadu 31 Mahasiswa Diskors Gegara Protes
(mpw)