Mahasiswa PhD Universitas Wageningen Kunjungi Startup Perikanan Indonesia, Bahas Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Phd Wageningen University and Research (WUR) Belanda mengunjungi kantor startup perikanan di Indonesia yaitu Aruna . Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui teori dan implementasi keberlanjutan dari berbagai institusi lintas disiplin di Indonesia.
Kunjungan mereka ke Indonesia merupakan bagian dari “PhD Knowledge Exchange Programme” yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa PhD WUR di Indonesia.
Objek kunjungan WUR ke Indonesia meliputi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan beberapa perusahaan start up, salah satunya adalah Aruna, tepatnya mereka berkunjung ke kantor pusat Aruna di Jakarta Selatan, Senin (26/7/2023).
Dalam sesi kunjungan di Aruna, para mahasiswa WUR banyak menggali topik tentang bisnis perikanan di Aruna, serta bagaimana Aruna menerapkan perikanan berkelanjutan di Aruna.
Mahasiswa PhD Akuakultur dan Perikanan WUR Logan Binch menyatakan, "Kami tentu melihat banyak tantangan pada penerapan konsep keberlanjutan, seperti perubahan iklim, degradasi hutan, dan kerawanan pangan untuk generasi yang akan datang,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Rincian Biaya Kuliah ITERA Jalur Mandiri 2023, Semua Program Studi Ada!
Dia menambahkan, semua tantangan itu semakin banyak ditangani melalui apa yang disebut SDD (Sustainable Development Diplomacy). Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk lebih memahami apa sebenarnya SDD itu dan bagaimana penerapannya.
“Inilah yang sedang kami kerjakan dengan melakukan studi banding lintas negara. Kami ingin membantu menemukan jenis output kebijakan,” terangnya.
Aruna menggarisbawahi bahwa salah satu upaya Aruna untuk turut berkontribusi pada perikanan berkelanjutan adalah melalui kepemilikan dan pengajuan sertifikasi praktik perikanan skala internasional.
Head of Corporate Affairs & PPGR Aruna Elkana Lewerisa mengatakan, pihaknya menyambut hangat kunjungan Wageningen University and Research untuk bersama-sama belajar tentang perikanan. Dia pun turut bangga bahwa potensi perikanan tangkap di Indonesia sangat diakui oleh dunia.
Hal ini, ujar Elkana, tentu menjadi potensi besar yang dapat memengaruhi pemasukan negara secara positif.
Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Sering Dibutuhkan Perusahaan Media, Simak Daftarnya
“Dari penelitian mereka, Aruna juga belajar bahwa bukan hanya eksploitasi ikan dan perubahan iklim saja yang memengaruhi populasi ikan, tetapi dinamika lingkungan sosial ekonomi juga turut memengaruhinya,” tuturnya.
Dalam riset yang mereka lakukan, terlihat bahwa potensi untuk industri perikanan sangatlah besar. Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksikan akan terus meningkat dan kondisi ini tentu berpotensi untuk mengancam populasi ikan dan komoditas perikanan.
Ke depannya, hasil riset dan penelitian mereka dapat membuahkan hasil dan solusi yang berguna bagi sektor perikanan di masa depan, yakni dengan menerapkan pendekatan perikanan berkelanjutan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dan memberikan efek positif bagi makhluk hidup di ekosistem kelautan.
Kunjungan mereka ke Indonesia merupakan bagian dari “PhD Knowledge Exchange Programme” yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa PhD WUR di Indonesia.
Objek kunjungan WUR ke Indonesia meliputi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan beberapa perusahaan start up, salah satunya adalah Aruna, tepatnya mereka berkunjung ke kantor pusat Aruna di Jakarta Selatan, Senin (26/7/2023).
Dalam sesi kunjungan di Aruna, para mahasiswa WUR banyak menggali topik tentang bisnis perikanan di Aruna, serta bagaimana Aruna menerapkan perikanan berkelanjutan di Aruna.
Mahasiswa PhD Akuakultur dan Perikanan WUR Logan Binch menyatakan, "Kami tentu melihat banyak tantangan pada penerapan konsep keberlanjutan, seperti perubahan iklim, degradasi hutan, dan kerawanan pangan untuk generasi yang akan datang,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Rincian Biaya Kuliah ITERA Jalur Mandiri 2023, Semua Program Studi Ada!
Dia menambahkan, semua tantangan itu semakin banyak ditangani melalui apa yang disebut SDD (Sustainable Development Diplomacy). Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk lebih memahami apa sebenarnya SDD itu dan bagaimana penerapannya.
“Inilah yang sedang kami kerjakan dengan melakukan studi banding lintas negara. Kami ingin membantu menemukan jenis output kebijakan,” terangnya.
Aruna menggarisbawahi bahwa salah satu upaya Aruna untuk turut berkontribusi pada perikanan berkelanjutan adalah melalui kepemilikan dan pengajuan sertifikasi praktik perikanan skala internasional.
Head of Corporate Affairs & PPGR Aruna Elkana Lewerisa mengatakan, pihaknya menyambut hangat kunjungan Wageningen University and Research untuk bersama-sama belajar tentang perikanan. Dia pun turut bangga bahwa potensi perikanan tangkap di Indonesia sangat diakui oleh dunia.
Hal ini, ujar Elkana, tentu menjadi potensi besar yang dapat memengaruhi pemasukan negara secara positif.
Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Sering Dibutuhkan Perusahaan Media, Simak Daftarnya
“Dari penelitian mereka, Aruna juga belajar bahwa bukan hanya eksploitasi ikan dan perubahan iklim saja yang memengaruhi populasi ikan, tetapi dinamika lingkungan sosial ekonomi juga turut memengaruhinya,” tuturnya.
Dalam riset yang mereka lakukan, terlihat bahwa potensi untuk industri perikanan sangatlah besar. Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksikan akan terus meningkat dan kondisi ini tentu berpotensi untuk mengancam populasi ikan dan komoditas perikanan.
Ke depannya, hasil riset dan penelitian mereka dapat membuahkan hasil dan solusi yang berguna bagi sektor perikanan di masa depan, yakni dengan menerapkan pendekatan perikanan berkelanjutan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dan memberikan efek positif bagi makhluk hidup di ekosistem kelautan.
(nnz)