7 Tips Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat, Pertimbangkan Biaya dan Peluang Karier
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tips memilih jurusan kuliah yang tepat untuk anak ini wajib diperhatikan orang tua. Memilih jurusan saat kuliah merupakan sesuatu yang penting bagi masa depan anak dan memengaruhi pilihan karier nya nantinya. Yuk, simak 7 tips memilih jurusan kuliah yang tepat bagi anak agar tidak salah pilih.
1.Kenali Bakat dan Potensi Diri
Bakat atau talenta yang dimiliki anak dapat menjadi faktor pendukung untuk memilih jurusan yang tepat, dan modal kuat untuk meraih sukses di masa depan. Meski begitu kadang ada juga anak yang berbakat melukis, namun dia tidak tertarik untuk kuliah di jurusan seni, tapi lebih suka memperdalam bahasa.
2.Pahami Minat Anak
Bagi siswa SMA/SMK yang sudah memasuki tahun terakhir, memilih jurusan kuliah merupakan tantangan yang cukup rumit dan penuh pertimbangan.
Ada yang masih belum bisa menetukan minatnya, ataupun dilema dengan pilihan-pilihannya, bahkan ada pula yang masih ragu dan bingung. Melansir Bestcolleges.com, salah satu hal penting dalam memilih jurusan kuliah ada dengan mengetahui ketertarikan atau minat anak terlebih dahulu.
3.Lihat Peluang Karier
Tips memilih jurusan kuliah selanjutnya adalah dengan mempertimbangkan peluang di masa depan. Sebenarnya semua jurusan memiliki peluang masing-masing.
Namun, orang tua perlu mengarahkan anak untuk mempertimbangkan jurusan dengan prospek karier yang menjanjikan di masa depan. Salah satu caranya dengan mengamati kondisi di masa sekarang dan proyeksinya di masa mendatang. Apakah jurusan yang dipilih memiliki prospek karier yang baik nantinya.
4.Berkonsultasi dengan yang Berpengalaman
Melansir USNews.com, sebuah survey yang dilakukan pada 2017 mengungkap bahwa nasihat atau saran dari mereka yang berpengalaman atau bekerja dengan pilihan karier sesuai dengan jurusan kuliah sangatlah membantu.
Sebaliknya, saran dari orangtua atau orang-orang sekitar tidak begitu membantu. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan pihak sekolah, ataupun profesional seperti konsultan pendidikan untuk memastikan pilihan jurusan kuliah yang tepat.
5.Pertimbangkan Biaya
Biaya juga menjadi hal krusial ketika memasuki perguruan tinggi. Umumnya, biaya kuliah di universitas negeri lebih terjangkau dibanding universitas swasta.
Setiap jurusan kuliah pun kadang membutuhkan biaya yang berbeda-beda. Jurusan kedokteran akan membutuhkan biaya yang lebih besar dari jurusan ekonomi ataupun bahasa. Untuk itu, sesuaikan juga pilihan jurusan kuliah dengan dana pendidikan yang dimiliki.
6.Tidak Terpengaruh Teman
Meski hal ini terbilang sepele, namun dapat membuat anak salah pilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman saja.
Untuk itu, Moms perlu memberi tahu anak bahwa memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang boleh dilakukan tanpa pertimbangan, karena menyangkut masa depannya.
Mungkin, dia akan jarang bertemu dengan teman-temannya karena beda jurusan ataupun beda universitas, namun nantinya anak juga akan menemukan teman baru.
7.Beri Waktu Anak untuk Berpikir
Biarkan dia memikirkan semuanya dengan perlahan-lahan, mulai dari kemampuan diri, peluang masa depan, hingga pendapat dari orang yang berpengalaman.
Pada tahap ini, sebaiknya orang tua tidak ikut campur. Namun, jika anak bertanya, berikan jawaban yang bijak tanpa sedikit pun memaksakan kehendak. Kembali lagi, setiap pilihan yang diambil anak merupakan tanggung jawabnya secara pribadi.
1.Kenali Bakat dan Potensi Diri
Bakat atau talenta yang dimiliki anak dapat menjadi faktor pendukung untuk memilih jurusan yang tepat, dan modal kuat untuk meraih sukses di masa depan. Meski begitu kadang ada juga anak yang berbakat melukis, namun dia tidak tertarik untuk kuliah di jurusan seni, tapi lebih suka memperdalam bahasa.
2.Pahami Minat Anak
Bagi siswa SMA/SMK yang sudah memasuki tahun terakhir, memilih jurusan kuliah merupakan tantangan yang cukup rumit dan penuh pertimbangan.
Ada yang masih belum bisa menetukan minatnya, ataupun dilema dengan pilihan-pilihannya, bahkan ada pula yang masih ragu dan bingung. Melansir Bestcolleges.com, salah satu hal penting dalam memilih jurusan kuliah ada dengan mengetahui ketertarikan atau minat anak terlebih dahulu.
3.Lihat Peluang Karier
Tips memilih jurusan kuliah selanjutnya adalah dengan mempertimbangkan peluang di masa depan. Sebenarnya semua jurusan memiliki peluang masing-masing.
Namun, orang tua perlu mengarahkan anak untuk mempertimbangkan jurusan dengan prospek karier yang menjanjikan di masa depan. Salah satu caranya dengan mengamati kondisi di masa sekarang dan proyeksinya di masa mendatang. Apakah jurusan yang dipilih memiliki prospek karier yang baik nantinya.
4.Berkonsultasi dengan yang Berpengalaman
Melansir USNews.com, sebuah survey yang dilakukan pada 2017 mengungkap bahwa nasihat atau saran dari mereka yang berpengalaman atau bekerja dengan pilihan karier sesuai dengan jurusan kuliah sangatlah membantu.
Sebaliknya, saran dari orangtua atau orang-orang sekitar tidak begitu membantu. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan pihak sekolah, ataupun profesional seperti konsultan pendidikan untuk memastikan pilihan jurusan kuliah yang tepat.
5.Pertimbangkan Biaya
Biaya juga menjadi hal krusial ketika memasuki perguruan tinggi. Umumnya, biaya kuliah di universitas negeri lebih terjangkau dibanding universitas swasta.
Setiap jurusan kuliah pun kadang membutuhkan biaya yang berbeda-beda. Jurusan kedokteran akan membutuhkan biaya yang lebih besar dari jurusan ekonomi ataupun bahasa. Untuk itu, sesuaikan juga pilihan jurusan kuliah dengan dana pendidikan yang dimiliki.
6.Tidak Terpengaruh Teman
Meski hal ini terbilang sepele, namun dapat membuat anak salah pilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman saja.
Untuk itu, Moms perlu memberi tahu anak bahwa memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang boleh dilakukan tanpa pertimbangan, karena menyangkut masa depannya.
Mungkin, dia akan jarang bertemu dengan teman-temannya karena beda jurusan ataupun beda universitas, namun nantinya anak juga akan menemukan teman baru.
7.Beri Waktu Anak untuk Berpikir
Biarkan dia memikirkan semuanya dengan perlahan-lahan, mulai dari kemampuan diri, peluang masa depan, hingga pendapat dari orang yang berpengalaman.
Pada tahap ini, sebaiknya orang tua tidak ikut campur. Namun, jika anak bertanya, berikan jawaban yang bijak tanpa sedikit pun memaksakan kehendak. Kembali lagi, setiap pilihan yang diambil anak merupakan tanggung jawabnya secara pribadi.
(wyn)