Kisah Nurul Huda, Ibu Rumah Tangga yang Raih Doktor Keolahragaan UNY dengan IPK 4

Jum'at, 07 Juli 2023 - 14:00 WIB
loading...
Kisah Nurul Huda, Ibu...
Nurul Huda meraih gelar Doktor Keolahragaan di UNY dengan IPK sempurna, 4,00. Foto/UNY.
A A A
JAKARTA - Nurul Huda berhasil meraih gelar Doktor Keolahragaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan IPK sempurna, 4,00. Nurul diketahui juga sebagai mantan atlet basket.

Nurul sukses meraih gelar Doktor Keolahragaan setelah memaparkan disertasinya berjudul Pengembangan Model Asesmen Permainan Bola Basket Berbasis Multiple Intelligence di Sekolah Menengah Atas.

Disertasinya ini Nurul susun karena tidak adanya instrumen khusus untuk mengukur Multiple Intelligent (MI) peserta didik dalam permainan bola basket dan untuk mengoptimalisasi kecerdasan dalam memenangkan kompetisi.

Berkat penelitiannya tersebut, Nurul Huda berhak menyandang gelar Doktor Keolahragaan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 berpredikat Summa Cum Laude dengan masa studi 33 bulan atau 2 tahun 9 bulan.

Baca juga: Alumnus Unair Ungkap Rahasia Tembus Harvard Medical School

Nurul menilai, penelitian yang telah dia susun tersebut akan sangat bermanfaat bagi guru Pendidikan Jasmani (Penjas) di lapangan.

"Tes serupa belum ada di dalam dan luar negeri dan belum ada MI di permainan bola basket," katanya, dikutip dari laman UNY, Jumat (7/7/2023).

Dia menjelaskan, dalam kurikulum penjas di SMA pun banyak jenis permainan bola besar yang dibahas. Pada bahasan fokus di permainan basket baru masuk di kurikulum 2013 di materi bola besar.

Instrumen tes ini lebih ke kognitif, afektif dan psikomotor masuk dalam pengukuran penjas. Dalam uji entitas dan kelayakan, katanya, menggunakan statistik.

Penyusunan instrumen menggunakan model ADDIE karena sesuai dengan pedoman instrumen dengan 5 tahapan yaitu, analyze, design, develop, implementation, dan evaluation.

Baca juga: Pertama dan Satu-satunya di Indonesia, IPB Buka Prodi Magister Keamanan Pangan

Instrumen atau alat ukur ini dapat mengukur semua aspek MI. Asesmen permainan bola basket berbasis MI yang telah dilakukan sosialisasi di SMA di Yogyakarta bersama MGMP. Instrumen tersebut membantu para guru PJOK. Petunjuk dan pedoman penilaian, form telah disediakan dalam pedoman.

Nurul menjelaskan, produk dari penelitiannya berupa buku panduan asesmen permainan bola basket berbasis multiple intelligence di SMA.
Instrumen yang dikembangkan tersebut efektif untuk mengukur MI dan mengoptimalkan 9 MI yang meliputi linguistik, logika matemaika, spasial, kinestetik, musik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan eksistensi/religi.

Terutama dalam bermain bola basket agar lebih bermanfaat bagi peserta didik serta guru Penjas di lapangan. Produk yang dikembangkan berupa instrumen tes dan non tes.

“Dalam menilai ada panduannya, sehingga tidak asal. Yang dipromosikan adalah instrumen tes untuk peserta didik dan asesmen bagi guru. Meski tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan peningkatan IQ, namun aktivitas fisik ada kaitan langsung dengan kemampuan fungsi kognitif”, terangnya.

Keunggulan produk ini mengukur semua aspek kecerdasan. Atlet pun turut dinilai dari aspek MI. Rencana sosialisasi lebih lanjut di Dinas Olahraga dan panduan dari penelitian yang Nurul buat akan dibuat lebih menarik lagi.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4223 seconds (0.1#10.140)