Kurikulum yang Berpusat pada Siswa Efektif Atasi Learning Loss Akibat Pandemi
loading...
A
A
A
Baca juga: JCB Indonesia Kolaborasi Salurkan Dana Pendidikan Anak Terdampak Pandemi
Sementara dari studi INOVASI, pemulihan pembelajaran meningkat dua kali lipat untuk peserta didik yang gurunya menerapkan kurikulum yang adaptif dan berpusat pada peserta didik.
Dalam acara itu, Forkom FKIP Negeri se-Indonesia menyoroti pentingnya transformasi pembelajaran untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Visi ini mendorong Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur menjelang hari jadi ke-100 tahun pada tahun 2045.
Sekretaris Forkom FKIP Negeri se Indonesia, Suyadi mengatakan indikasi pemulihan pembelajaran menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul agar memiliki pendapatan perkapita setara negara maju. “Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada akhirnya akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memungkinkan Indonesia meningkatkan pendapatan per kapita,” katanya.
Suyadi mengatakan, salah satu kinerja pendidikan yang mendesak diperbaiki adalah meningkatkan hasil belajar literasi, numerasi, dan sains. Selama hampir dua dekade terakhir, hasil PISA masih menempatkan kinerja literasi, numerasi, dan sains Indonesia pada urutan bawah dalam rangking global. Kondisi ini semakin diperparah karena pandemi COVID-19.
Sementara dari studi INOVASI, pemulihan pembelajaran meningkat dua kali lipat untuk peserta didik yang gurunya menerapkan kurikulum yang adaptif dan berpusat pada peserta didik.
Dalam acara itu, Forkom FKIP Negeri se-Indonesia menyoroti pentingnya transformasi pembelajaran untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Visi ini mendorong Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur menjelang hari jadi ke-100 tahun pada tahun 2045.
Sekretaris Forkom FKIP Negeri se Indonesia, Suyadi mengatakan indikasi pemulihan pembelajaran menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul agar memiliki pendapatan perkapita setara negara maju. “Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada akhirnya akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memungkinkan Indonesia meningkatkan pendapatan per kapita,” katanya.
Suyadi mengatakan, salah satu kinerja pendidikan yang mendesak diperbaiki adalah meningkatkan hasil belajar literasi, numerasi, dan sains. Selama hampir dua dekade terakhir, hasil PISA masih menempatkan kinerja literasi, numerasi, dan sains Indonesia pada urutan bawah dalam rangking global. Kondisi ini semakin diperparah karena pandemi COVID-19.
Lihat Juga :