Berjalan 39 Tahun, Pos Indonesia dan UT Perkuat Kembali Kerja Sama
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menguatkan kembali jalinan kerja sama dengan Universitas Terbuka (UT). Kali ini kerja sama dilakukan di lima portfolio Pos Indonesia.
Pos Indonesia diketahui memiliki lima portfolio, yaitu courier service atau parcel service (mengantar segala macam kiriman kurang dari 30 kg), logistic service (pergudangan dan transportasi darat, laut, udara), jasa keuangan, jasa property service, dan digital solution untuk berbagai perusahaan.
“Sejak Universitas Terbuka berdiri tahun 1984, Pos Indonesia sudah mendampingi mengirimkan bahan ajar, ujian, dan kiriman lainnya. Sekarang kerja sama diperluas sesuai portfolio Pos Indonesia. Kita mampu menyediakan itu semua," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi, dalam keterangan resmi, Selasa (11/7/2023).
"Insya Allah dengan MoU ini kita memperkuat kerja sama tidak hanya di kurir dan logistik, tapi juga jasa keuangan, properti, dan digital solution," tambahnya.
Hal ini dia sampaikan pada kegiatan penandatanganan nota kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor Universitas Terbuka Prof. Drs. Ojat Darojat di kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Perdana Berstatus PTN BH, UT Gelar Wisuda yang Diikuti 1.716 Mahasiswa
Nota kesepahaman antara PT Pos Indonesia dan Perguruan TInggi Negeri Universitas Terbuka ini terkait penyaluran logistic modul-modul pembelajaran ke lebih dari 400 ribu mahasiswa yang tersebar di 38 kota/kabupaten hingga di luar negeri.
Keberlanjutan kerja sama antara Pos Indonesia dan Universitas Terbuka ini diharapkan akan berdampak positif pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Sebab, saat ini hanya 3 persen dari jumlah total penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi.
“Hari ini anak-anak yang sekolah di perguruan tinggi hanya 9,3 juta. Kurang lebih 3 persen dari total penduduk Indonesia. Katakanlah usia produktif 50 persen, berarti ada 47 persen lagi anak usia sekolah yang hanya mengenyam pendidikan SD, SMP, SMA,” ujarnya.
“Jadi peluang meningkatkan jumlah mahasiswa masih sangat besar sekali. Ditambah lagi kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat. Kesejahteraan itu linier dengan peningkatan kualitas pendidikan,” tambahnya.
Faizal optimistis kerja sama Pos Indonesia dan Universitas Terbuka akan memperluas peluang penambahan jumlah mahasiswa yang kuliah di Universitas Terbuka. Terlebih saat ini ketersediaan jaringan hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pos Indonesia diketahui memiliki lima portfolio, yaitu courier service atau parcel service (mengantar segala macam kiriman kurang dari 30 kg), logistic service (pergudangan dan transportasi darat, laut, udara), jasa keuangan, jasa property service, dan digital solution untuk berbagai perusahaan.
“Sejak Universitas Terbuka berdiri tahun 1984, Pos Indonesia sudah mendampingi mengirimkan bahan ajar, ujian, dan kiriman lainnya. Sekarang kerja sama diperluas sesuai portfolio Pos Indonesia. Kita mampu menyediakan itu semua," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi, dalam keterangan resmi, Selasa (11/7/2023).
"Insya Allah dengan MoU ini kita memperkuat kerja sama tidak hanya di kurir dan logistik, tapi juga jasa keuangan, properti, dan digital solution," tambahnya.
Hal ini dia sampaikan pada kegiatan penandatanganan nota kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor Universitas Terbuka Prof. Drs. Ojat Darojat di kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Perdana Berstatus PTN BH, UT Gelar Wisuda yang Diikuti 1.716 Mahasiswa
Nota kesepahaman antara PT Pos Indonesia dan Perguruan TInggi Negeri Universitas Terbuka ini terkait penyaluran logistic modul-modul pembelajaran ke lebih dari 400 ribu mahasiswa yang tersebar di 38 kota/kabupaten hingga di luar negeri.
Keberlanjutan kerja sama antara Pos Indonesia dan Universitas Terbuka ini diharapkan akan berdampak positif pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Sebab, saat ini hanya 3 persen dari jumlah total penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi.
“Hari ini anak-anak yang sekolah di perguruan tinggi hanya 9,3 juta. Kurang lebih 3 persen dari total penduduk Indonesia. Katakanlah usia produktif 50 persen, berarti ada 47 persen lagi anak usia sekolah yang hanya mengenyam pendidikan SD, SMP, SMA,” ujarnya.
“Jadi peluang meningkatkan jumlah mahasiswa masih sangat besar sekali. Ditambah lagi kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat. Kesejahteraan itu linier dengan peningkatan kualitas pendidikan,” tambahnya.
Faizal optimistis kerja sama Pos Indonesia dan Universitas Terbuka akan memperluas peluang penambahan jumlah mahasiswa yang kuliah di Universitas Terbuka. Terlebih saat ini ketersediaan jaringan hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.