Rasio Dokter Spesialis di Indonesia Masih Minim, Peluang Besar Mahasiswa Kedokteran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rasio sejumlah dokter spesialis di Indonesia masih sangat minim. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 12 Juli 2023 menyebutkan, dari tujuh jenis dokter spesialis di dalam negeri, rasionya tak ada yang sampai 0,03 per 1.000 penduduk. Padahal, Bappenas telah menetapkan rasio ideal dokter spesialis sebesar 0,28 per 1.000 penduduk.
1.Dokter Spesialis Penyakit Dalam 6.972 orang
2. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) 6.050 orang
3.Dokter Spesialis Anak 5.499 orang
4.Dokter Spesialis Bedah 39.30 orang
5.Dokter Spesialis Anestesi 3.653 orang
6.Dokter Spesialis Radiologi 2.279 orang
7.Dokter Spesialis Patologi Klinik 1.064 orang
Dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD), disebut juga dengan internis, adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah masalah kesehatan yang dialami pasien dewasa atau lansia. Contohnya adalah masalah imun, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit pencernaan, penyakit pernapasan, dan penyakit ginjal.
2. Dokter spesialis anak
Dokter spesialis anak (Sp.A), disebut juga dengan pediatris, adalah dokter yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis dan menangani pasien berusia 0–18 tahun. Umumnya semua penyakit yang terjadi pada anak, baik masalah fisik, perilaku, hingga kesehatan mental, akan dirujuk ke dokter spesialis anak.
3. Dokter spesialis saraf
Dokter spesialis saraf biasanya menangani pasien stroke, infeksi sistem saraf, tumor yang tidak bisa dioperasi, penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf, kejang, gangguan gerakan tubuh, gangguan otot karena kelainan pada saraf, migrain, demensia, dan neuropati perifer.
4. Dokter spesialis kandungan dan ginekologi
Sesuai gelarnya, dokter spesialis kandungan dan ginekologi (Sp.OG) memiliki keahlian khusus di 2 bidang, yaitu keahlian seputar kehamilan dan proses melahirkan (obstetri) dan keahlian seputar kesehatan reproduksi (ginekologi).
Bidang obstetri melayani semua hal seputar kehamilan dan melahirkan, baik yang normal maupun yang bermasalah. Sementara itu, bidang ginekologi melayani keluhan terkait kesehatan reproduksi, misalnya masalah menstruasi dan menopause.
5. Dokter spesialis bedah
Dokter spesialis bedah merupakan dokter yang memiliki spesialisasi pada semua hal yang berkaitan dengan prosedur pembedahan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bedah jika memiliki benjolan tidak normal di bagian tertentu atau luka yang tak kunjung sembuh.
Rincian Rasio 7 Jenis Dokter Spesialis di Indonesia per 1.000 Penduduk
1.Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia memiliki rasio sebesar 0,026 dokter per 1.000 penduduk. Artinya, Indonesia hanya memiliki tiga dokter spesialis penyakit dalam yang melayani 100.000 penduduk.2.Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn)
Rasio dokter spesialis obgyn tercatat sebesar 0,023 dokter per 1.000 penduduk.3.Dokter Spesialis Anak
Rasio dokter sepsialis anak sebesar 0,021 dokter per 1.000 penduduk.4.Dokter Spesialis Bedah
Rasio dokter spesialis bedah di tanah air sebesar 0,015 dokter per 1.000 penduduk per 12 Juli 2023.5.Dokter Spesialis Anastesi
Rasio dokter spesialis anastesi di Indonesia sebesar 0,014 dokter per 1.000 penduduk.6. Dokter Spesialis Radiologi
Di Indonesia per 13 Juli 2023, rasio pada dokter spesialis radiologi tercatat 0,009 dokter per 1.000 penduduk.7.Dokter Spesialis Patologi Klinik
Adapun, rasio dokter spesialis patologi klinik sebesar 0,008 dokter per 1.000 penduduk.
Jumlah Dokter Spesialis Terbanyak di Indonesia (Per 27 Juni 2023)
1.Dokter Spesialis Penyakit Dalam 6.972 orang2. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) 6.050 orang
3.Dokter Spesialis Anak 5.499 orang
4.Dokter Spesialis Bedah 39.30 orang
5.Dokter Spesialis Anestesi 3.653 orang
6.Dokter Spesialis Radiologi 2.279 orang
7.Dokter Spesialis Patologi Klinik 1.064 orang
Mengenal Jenis-Jenis Dokter Spesialis
1.Dokter spesialis penyakit dalamDokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD), disebut juga dengan internis, adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah masalah kesehatan yang dialami pasien dewasa atau lansia. Contohnya adalah masalah imun, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit pencernaan, penyakit pernapasan, dan penyakit ginjal.
2. Dokter spesialis anak
Dokter spesialis anak (Sp.A), disebut juga dengan pediatris, adalah dokter yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis dan menangani pasien berusia 0–18 tahun. Umumnya semua penyakit yang terjadi pada anak, baik masalah fisik, perilaku, hingga kesehatan mental, akan dirujuk ke dokter spesialis anak.
3. Dokter spesialis saraf
Dokter spesialis saraf biasanya menangani pasien stroke, infeksi sistem saraf, tumor yang tidak bisa dioperasi, penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf, kejang, gangguan gerakan tubuh, gangguan otot karena kelainan pada saraf, migrain, demensia, dan neuropati perifer.
4. Dokter spesialis kandungan dan ginekologi
Sesuai gelarnya, dokter spesialis kandungan dan ginekologi (Sp.OG) memiliki keahlian khusus di 2 bidang, yaitu keahlian seputar kehamilan dan proses melahirkan (obstetri) dan keahlian seputar kesehatan reproduksi (ginekologi).
Bidang obstetri melayani semua hal seputar kehamilan dan melahirkan, baik yang normal maupun yang bermasalah. Sementara itu, bidang ginekologi melayani keluhan terkait kesehatan reproduksi, misalnya masalah menstruasi dan menopause.
5. Dokter spesialis bedah
Dokter spesialis bedah merupakan dokter yang memiliki spesialisasi pada semua hal yang berkaitan dengan prosedur pembedahan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bedah jika memiliki benjolan tidak normal di bagian tertentu atau luka yang tak kunjung sembuh.
(wyn)