Mengenal Profesi Dokter Spesialis Okupasi dan Prospek Kerjanya

Minggu, 23 Juli 2023 - 12:25 WIB
loading...
Mengenal Profesi Dokter...
Mengenal profesi dokter spesialis okupasi dan prospek kerjanya. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Dokter spesialis okupasi menjadi satu dari berbagai bidang spesialisasi kedokteran yang terus mengalami perkembangan. Apa itu kedokteran okupasi dan bagaimana prospek kerjanya?

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Izzatul Abadiyah menerangkan, kedokteran okupasi adalah bidang spesialisasi kedokteran yang memberikan penanganan kesehatan pada pekerja baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Upaya tersebut mencakup promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif. Lebih lanjut, jelas Izza, kedokteran okupasi berkaitan dengan komunitas atau individu pekerja dan lingkungan kerja.

"Fokusnya meningkatkan kesehatan pekerja, melakukan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, serta mempertahankan agar pekerja dapat tetap produktif,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: FKUI Tegas Sikapi Isu Bullying di Lingkungan Pendidikan Kedokteran

Prospek Kerja Dokter Spesialis Okupasi


Izza menjelaskan, jumlah dokter spesialis okupasi di Indonesia saat ini hanya 200 orang. Padahal, penduduk usia kerja mencapai 65 persen dari total 277 juta penduduk pada tahun 2023.

Di sisi lain, perkembangan dunia industri yang pesat mendorong kebutuhan akan kedokteran okupasi semakin meningkat.

Dia menjelaskan, dokter okupasi umumnya bekerja di rumah sakit, perusahaan baik negeri atau swasta, dan klinik perusahaan.

“Sekarang hampir semua rumah sakit memiliki dokter spesialis okupasi. Kami ditempatkan di MCU Center, poli okupasi, bahkan terlibat dalam keselamatan dan keselamatan kerja (K3) di rumah sakit,” ujar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit PHC itu.

Maka dalam rangka memperingati HUT Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) ke-25, dr Izza mengharapkan adanya peningkatan jumlah dokter spesialis okupasi.

Baginya, kedokteran okupasi merupakan ilmu yang menarik sebab memadukan keterampilan medis dan okupasi.

Baca juga: Kuliah Kedokteran Mahal, Berapa Jumlah Dokter di Indonesia? Ini Sebarannya

Kompetensi Dokter Spesialis Okupasi

Alumnus Unair angkatan 2002 itu menyebut, ada 5 kompetensi utama dan 18 kompetensi penunjang bagi dokter spesialis okupasi. Berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 90 Tahun 2020 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, sebagai berikut:

1. Melakukan penegakan diagnosis penyakit akibat kerja dan tatalaksana penanganannya secara komprehensif
2. Menentukan penilaian kelayakan kerja bagi pekerja dengan kondisi medis tertentu akibat sakit atau pasca kecelakaan;
3. Mengevaluasi program return to work atau kapan pekerja dapat kembali bekerja dengan aman
4. Melakukan penilaian kecacatan dan perhitungan persentase kecacatan akibat penyakit atau kecelakaan kerja
5. Surveilans medis terhadap komunitas pekerja seperti medical check up (MCU) yang ditanggung oleh perusahaan berdasarkan pada risiko pekerjaannya.

Selain itu, beberapa kompetensi penunjang kedokteran okupasi menurutnya, adalah merancang dan melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja (medical check up) secara berkala.

"Berikutnya, menyusun rekomendasi program kesehatan kerja yang tepat bagi suatu perusahaan dari hasil analisis surveilans," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi...
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi Nozaki dari Jepang sebagai Adjunct Professor
Panitia SNPMB: Mayoritas...
Panitia SNPMB: Mayoritas Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Peserta dari Fakultas Kedokteran
7 Dokter Spesialis Paling...
7 Dokter Spesialis Paling Dibutuhkan Masyarakat, Bisa Jadi Pilihan Mahasiswa Kedokteran
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
Apa Itu PPDS Anestesi?...
Apa Itu PPDS Anestesi? Tahapan Penting Menjadi Dokter Spesialis
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
Kemenkes Tutup 3 Prodi...
Kemenkes Tutup 3 Prodi di Fakultas Kedokteran Buntut Laporan Perundungan dan Pelecehan Seksual
UI Bekukan Kegiatan...
UI Bekukan Kegiatan Akademik Dokter PPDS yang Rekam Mahasiswi Mandi
Jadi Lulusan Tercepat,...
Jadi Lulusan Tercepat, Joy Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Raih Rekor MURI
Rekomendasi
32 Pati TNI Naik Pangkat,...
32 Pati TNI Naik Pangkat, Kristomei Sianturi Sandang Bintang Dua
BREAKING NEWS! Robert...
BREAKING NEWS! Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Menhub Wanti-wanti Konflik...
Menhub Wanti-wanti Konflik India-Pakistan Bikin Ongkos Penerbangan Mahal
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Peringatan Hari Raya...
Peringatan Hari Raya Waisak 2025 Dipusatkan di Candi Borobudur, Terbangkan 2.569 Lampion
Paus Baru Robert Prevost...
Paus Baru Robert Prevost akan Bergelar Paus Leo XIV
Berita Terkini
Wisuda ke-67 UKRIDA...
Wisuda ke-67 UKRIDA Serukan Pendidikan Tinggi Berdampak
IPB Buka Sekolah Teknik,...
IPB Buka Sekolah Teknik, 2 Prodi Baru Siap Terima Camaba di Jalur Mandiri
Rekrutmen Besar-besaran...
Rekrutmen Besar-besaran BCA 2025, Fresh Graduate Bisa Daftar, Lamar di Sini
Jejak Pendidikan Melinda...
Jejak Pendidikan Melinda Gates, Mantan Istri Miliarder dan Filantropis Dunia
Riwayat Pendidikan Bill...
Riwayat Pendidikan Bill Gates, Orang Terkaya Dunia yang Drop Out dari Harvard
SK Nominasi PIP 2025...
SK Nominasi PIP 2025 Sudah Terbit, Segera Aktivasi Rekeningmu!
Infografis
Dokumen CIA Prediksi...
Dokumen CIA Prediksi Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved