UT Dorong Pengembangan Penelitian Multidisiplin dari Akademisi

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 13:17 WIB
loading...
UT Dorong Pengembangan...
Rektor UT Prof Ojat Darojat (tengah batik kuning) berfoto bersama dengan civitas akademika UT dan Prof Thomas F, Luschei dari Claremont Graduate University. Foto/UT.
A A A
JAKARTA - Pengembangan penelitian multidisiplin dinilai penting untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Solusi yang lebih komperehensif pun akan tercipta karena sumbangan dari berbagai disiplin ilmu.

Dalam hal ini Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan International Conference of Multidiciplinary Academic Studies (ICoMUS) yang menghadirkan dua profesor dari luar negeri.

Keduanya yaitu Prof Thomas F, Luschei dari Claremont Graduate University, Amerika Serikat dan Prof Miyata Sachiko dari Ritsumeikan University, Jepang.

Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mengatakan, seminar internasional ini mengangkat topik Innovation Challenges in Multidisciplinary Research and Practices.

"Topik ini diangkat untuk memacu peneliti melakukan penelitian interdisiplin atau lintas bidang ilmu, mendiskusikan tantangan melakukan inovasi dalam penelitian multidisiplin,"katanya di sela International Conference of Multidiciplinary Academic Studies (ICoMUS), dalam keterangan resmi, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: UT Berhasil Naik 8 Peringkat di Webometrics Edisi Juli 2023

Salah satu Indeks Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang ditetapkan Kemendikbudristek adalah kualitas SDM, khususnya dosen. Outputnya termasuk publikasi ilmiah baik nasional dan internasional.

Prof Ojat, pihaknya pun memberikan kesempatan kepada para dosen untuk menghasilkan karya penelitian yang bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan internasional bereputasi.

"Ini sebagai pengembangan kualitas SDM. Kita fasilitasi misalnya dengan membuat seminar internasional sehingga mereka bisa berbagi pengalaman dengan pihak lain, para expert dari dunia internasional juga," ujarnya.

Rektor berharap, hasil dari seminar internasional ini akan bisa mengeluarkan suatu kajian yang memungkinkan terjadinya sinergi antara berbagai program studi yang ditawarkan atau ada mata kuliah-mata kuliah khusus yang multidisiplin.

"Sebab masalah yang muncul di masyarakat itu tidak bisa dipecahkan hanya melalui satu disiplin ilmu saja tetapi bantuan dari disiplin ilmu yang berbeda," katanya.

Menurutnya, suatu permasalahan bisa dilihat dari berbagai aspek atau sudut pandang sehingga bisa didapatkan pemahaman komprehensif terhadap suatu masalah.

Baca juga: Begini Penjelasan Ilmiah Bahayanya Pemeliharaan Satwa Liar oleh Perseorangan dari Profesor IPB

"Ini membutuhkan dukungan fakultas-fakultas sehingga akan lebih solutif dan komprehensif sehingga masalah yang muncul di universitas dan masyarakat umum bisa dipecahkan," ujarnya.

Dia menyampaikan, keuntungan untuk UT akan riset multidisiplin ini karena kampusnya memang sedang mengembangkan program studi yang sifatnya multidisiplin di sekolah pascasarjana.

Disamping itu, UT juga mendorong dosen untuk memublikasikan karya penelitian baik itu di jurnal-jurnal ilmiah nasional dan juga internasional bereputasi sehingga dampaknya juga ada peningkatan kualitas SDM di UT.

"Para dosen mempunyai kesempatan untuk sharing pengalaman dan pengetahuannya dengan pihak lain. Ini sangat penting terutama juga untuk menunaikan salah satu IKU (Indeks Kinerja Utama) di Kemendikbudristek," terangnya.

Seminar internasional yang dihelat perguruan tinggi, ucapnya, juga menjadi penting sehingga nuansa akademis, nuansa penelitian dan juga Tridarma Perguruan Tinggi menjadi bagian dari perguruan tinggi.

"Berbagi pengalaman, pengetahuan, termasuk hasil riset dan publikasi ilmiah melalui seminar internasional ini akan menjadi tradisi yang harus terus kita rawat," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6527 seconds (0.1#10.140)