Biaya Kuliah Kedokteran Mahal? Tenang, IPB Sediakan Beasiswa untuk Mahasiswa Tak Mampu
loading...
A
A
A
JAKARTA - IPB University resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru program studi Dokter di jalur mandiri. Kabar baik, IPB University menyediakan beasiswa bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dengan latar belakang ekonomi tidak mampu.
Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof drh Deni Noviana mengatakan, program beasiswa untuk kuliah ini diberikan untuk 20 persen dari total kuota mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) IPB University.
Dikutip dari laman Admisi IPB University, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk Fakultas Kedokteran IPB University adalah sebesar Rp20 juta per semester. Sementara Biaya Pengembangan Institusi dan Fasilitas (BPIF) mahasiswa Kedokteran IPB hanya dibayarkan satu kali pada saat registrasi ulang sebesar Rp15 juta.
Prof Deni menuturkan, pada penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran yang baru perdana dibuka ini, pihaknya menyediakan kuota untuk 50 mahasiswa melalui jalur Seleksi Mandiri Masuk IPB (SM-IPB).
Baca juga: Terbaru, IPB Buka Penerimaan Mahasiswa Kedokteran, Cek Syarat dan Biaya Kuliahnya
“Untuk itu, kami akan mengalokasikan 20 persen kuota untuk mahasiswa FK IPB University dengan latar belakang ekonomi tidak mampu yang memenuhi syarat nilai,” ungkapnya, melalui siaran pers, Minggu (6/8/2023).
Dia melanjutkan, secara umum komposisi sebaran mahasiswa IPB terdistribusi secara merata di 35 provinsi. Dari komposisi itu, sebanyak 40 persennya merupakan penerima beasiswa.
Beasiswa IPB University secara umum terbagi menjadi dua, berdasarkan prestasi dan berdasarkan latar belakang ekonomi. “Kita punya peta secara umum dari berbagai jalur penerimaan. Khusus pembukaan FK IPB University yang hanya menerima jalur mandiri di tahun ini maka harus dialokasikan kuota untuk mahasiswa dengan ekonomi tidak mampu,” ucapnya.
Dia menuturkan, disediakannya kuota 20 persen ini memang menjadi amanat undang-undang bahwa setiap warga berhak mendapat akses pendidikan. Hal ini pun menjadi kesempatan bagi siapa pun siswa lulusan SMA yang memiliki kemampuan secara akademik. Dia mengundang seluruh pelajar untuk melakukan pendaftaran karena IPB University tidak melihat latar belakang ekonominya maupun asal daerah mana.
Baca juga: Penerimaan Mahasiswa Baru Kedokteran Unnes Dibuka Hari Ini, Berikut Rincian Biaya Kuliahnya
Prof Deni menerangkan, pemberian beasiswa berasal berbagai sumber pendanaan. Salah satu programnya adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Program ini memberikan prioritas kepada mahasiswa tidak mampu dan berlaku secara nasional.
“Selain itu, IPB University juga banyak bermitra dengan donatur pemberi beasiswa, seperti pemerintah daerah dan instansi swasta dari dalam dan luar negeri. Hingga kini ada sekira 63 lembaga donatur dengan total nilai Rp112 miliar untuk beasiswa. Kami juga memiliki skema pencicilan UKT agar meringankan mahasiswa,” jelasnya.
Menurutnya, tahun ini IPB University mendapat kepercayaan untuk berkontribusi menghasilkan dokter di Indonesia. “FK IPB University telah memenuhi standar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes), sehingga kami yakin akan melaksanakan pendidikan sebaik-baiknya,” pungkas Prof Deni.
Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof drh Deni Noviana mengatakan, program beasiswa untuk kuliah ini diberikan untuk 20 persen dari total kuota mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) IPB University.
Dikutip dari laman Admisi IPB University, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk Fakultas Kedokteran IPB University adalah sebesar Rp20 juta per semester. Sementara Biaya Pengembangan Institusi dan Fasilitas (BPIF) mahasiswa Kedokteran IPB hanya dibayarkan satu kali pada saat registrasi ulang sebesar Rp15 juta.
Prof Deni menuturkan, pada penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran yang baru perdana dibuka ini, pihaknya menyediakan kuota untuk 50 mahasiswa melalui jalur Seleksi Mandiri Masuk IPB (SM-IPB).
Baca juga: Terbaru, IPB Buka Penerimaan Mahasiswa Kedokteran, Cek Syarat dan Biaya Kuliahnya
“Untuk itu, kami akan mengalokasikan 20 persen kuota untuk mahasiswa FK IPB University dengan latar belakang ekonomi tidak mampu yang memenuhi syarat nilai,” ungkapnya, melalui siaran pers, Minggu (6/8/2023).
Dia melanjutkan, secara umum komposisi sebaran mahasiswa IPB terdistribusi secara merata di 35 provinsi. Dari komposisi itu, sebanyak 40 persennya merupakan penerima beasiswa.
Beasiswa IPB University secara umum terbagi menjadi dua, berdasarkan prestasi dan berdasarkan latar belakang ekonomi. “Kita punya peta secara umum dari berbagai jalur penerimaan. Khusus pembukaan FK IPB University yang hanya menerima jalur mandiri di tahun ini maka harus dialokasikan kuota untuk mahasiswa dengan ekonomi tidak mampu,” ucapnya.
Dia menuturkan, disediakannya kuota 20 persen ini memang menjadi amanat undang-undang bahwa setiap warga berhak mendapat akses pendidikan. Hal ini pun menjadi kesempatan bagi siapa pun siswa lulusan SMA yang memiliki kemampuan secara akademik. Dia mengundang seluruh pelajar untuk melakukan pendaftaran karena IPB University tidak melihat latar belakang ekonominya maupun asal daerah mana.
Baca juga: Penerimaan Mahasiswa Baru Kedokteran Unnes Dibuka Hari Ini, Berikut Rincian Biaya Kuliahnya
Prof Deni menerangkan, pemberian beasiswa berasal berbagai sumber pendanaan. Salah satu programnya adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Program ini memberikan prioritas kepada mahasiswa tidak mampu dan berlaku secara nasional.
“Selain itu, IPB University juga banyak bermitra dengan donatur pemberi beasiswa, seperti pemerintah daerah dan instansi swasta dari dalam dan luar negeri. Hingga kini ada sekira 63 lembaga donatur dengan total nilai Rp112 miliar untuk beasiswa. Kami juga memiliki skema pencicilan UKT agar meringankan mahasiswa,” jelasnya.
Menurutnya, tahun ini IPB University mendapat kepercayaan untuk berkontribusi menghasilkan dokter di Indonesia. “FK IPB University telah memenuhi standar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes), sehingga kami yakin akan melaksanakan pendidikan sebaik-baiknya,” pungkas Prof Deni.
(nnz)