Ponpes Attaqwa Putra Gelar Workshop Kecerdasan Hati untuk Tingkatkan Kualitas Guru

Kamis, 10 Agustus 2023 - 10:53 WIB
loading...
Ponpes Attaqwa Putra Gelar Workshop Kecerdasan Hati untuk Tingkatkan Kualitas Guru
Ponpes Attaqwa Putra menggelar workshop Kecerdasan Hati khusus untuk Dewan Guru Pesantren. Foto/Ponpes Attaqwa Putra.
A A A
JAKARTA - Pondok Pesantren Attaqwa Putra menggelar workshop khusus untuk Dewan Guru Pesantren bertajuk Mengabdi dengan Kecerdasan Hati. Ini merupakan kegiatan berkala untuk meningkatkan kualitas guru di ponpes tersebut.

Workshop yang digelar di Auditorium Utama KH. Noer Ali, Yayasan Attaqwa Ujungharapan Bekasi, Senin (7/8/2023) ini dipandu oleh Kepala Litbang Ponpes Attaqwa Putra, Ust. H. Al-Fathan.

Dr. (HC) Ubaydillah Anwar, seorang writer, trainer, dan speaker pengembangan soft skills dan spiritualitas Islam berbasis kecerdasan hati (heart intelligence) menjadi narasumber di workshop ini.

Baca juga: Begini Pedoman Upacara Bendera HUT ke-78 Kemerdekaan RI dari Kemendikbudristek

Narasumber yang sejak 2004 telah menjadi associate trainer, counselor dan juga speaker di perusahaan, lembaga internasional dan BUMN ini menyatakan Al-Qur’an dan para ulama Islam telah berbicara jauh lebih maju tentang kecerdasan hati dibandingkan dunia Barat.

“Kajian Barat baru sampai pada abad belakangan tentang pembahasan al-qalbu, yang dalam bahasa Arab bisa bermakna hati atau pun jantung, dan kaitannya dengan kesehatan manusia. Sementara Al-Ghazali, Ibn Athoillah As-Sakandary dan para ulama tasawuf lainnya sudah beberapa abad sebelumnya berbicara dan jauh lebih dalam membahas tentang hati dan kaitannya dengan semua aktifitas tubuh manusia, kesehatan fisik dan juga jiwa manusia,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (10/8/2023).

Penulis puluhan artikel tentang kecerdasan hati ini juga mengatakan bahwa Al-Qur’an menggunakan idiom yang sangat variatif tatkala berbicara tentang hati. “Ada Qalbun, Fuad, Lubb, dan istilah-istilah lainnya dalam Al-Qur’an yang semuanya memiliki makna yang berbeda dan spesifik namun sangat berkaitan dengan hati,” jelasnya.

Dia memaparkan untuk menjaga dan meningkatkan kecerdasan hati, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, apresiasi hati dengan menemukan hal-hal penting dan non material yang patut disyukuri.

Baca juga: Sekilas Sejarah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang Diperingati Tiap 10 Agustus

Untuk menemukannya, narasumber yang juga santri Langitan ini memberikan 4 kata kunci, yaitu menemukan purpose (tujuan), meaning (alasan spiritual), passion (kelebihan yang terus memanggil kita untuk melakukan pekerjaan dengan baik), dan problem (tantangan yang harus kita taklukkan).

“Dengan menemukannya seluruh tubuh anda akan bergerak karena keterpanggilan dan pengabdian untuk selalu berbuat yang terbaik. Sebagaimana Almaghfurlah KH. Noer Ali mampu memberikan segalanya yang dimiliki untuk Attaqwa dan Indonesia, bahkan secara totalitas di atas kepentingan dirinya dan keluarganya,” ujarnya.

Kedua, melakukan gerakan hati dengan selalu berupaya berprestasi dan berkonstribusi secara terukur dan terstandar, melakukan reskilling dan upskilling dalam.”ilmu hal,” hingga kita akan mencapai kualitas “sustainable career” hidup tanpa pensiun, mengabdi sepanjang hayat.

Ketiga, kerendahan hati, yang dengannya kita mampu menghormati orang lain sambil melawan kesombongan diri. Juga siap membuka diri untuk berubah dan merespons perubahan dengan cara yang positif.

Dia menjelaskan efek kerendahan hati adalah kesehatan mental dan keadaan jiwa yang selalu positif. Jika energi positif selalu ada dalam diri, pikiran, dan perbuatan maka dia akan menular pada orang lain dan menjadi bola salju yang terus akan menciptakan hal-hal positif lainnya yang luar biasa. “Bahasa Al-Qurannya adalah Nur ‘ala Nur, cahaya di atas cahaya,” papar alumni Gontor 1993 ini.

Sementara dalam kalimat pembuka workshop, Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra, KH. Husnul Amal Mas’ud menjelaskan visi dan program-program pesantren ke depan yang membutuhkan kerja dan kontribusi positif semua sektor dan stake holder pesantren termasuk para guru.

“Semua khidmah kita untuk pondok Attaqwa ini, agar menjadi ibadah berawal dari hati dan niat pengabdian yang ikhlas,” tegas Kyai Alumni Mesir dan Maroko ini.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)