Kisah Kartika, Anak Penjual Bubur Kacang Ijo Tembus Kedokteran Unair dengan KIP Kuliah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski mengalami keterbatasan finansial, tak mengalahkan tekadKartika Devina Putri untuk berhasil lolos Fakultas Kedokteran Unair ( FK Unair ). Anak penjual bubur kacang ijo sukses diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Tak hanya berhasil diterima di fakultas Kedokteran yang terkenal sulit, namun Kartika juga bisa gratis kuliah di Universitas Airlangga (Unair) karena mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
“Dokter itu cita-cita aku sejak lahir, tapi aku sadar dengan finansial keluarga rasanya tidak yakin. Makanya aku belajar lebih keras sampai mendarah daging setiap hari,” katanya, dikutip dari laman Unair, Kamis (17/8/2023).
Tidak hanya menjadi siswa berprestasi, dia juga aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi. Dia menjadi ketua MPK provinsi, Green Generation, Gen Smart Indonesia, dan beberapa organisasi lain.
Meski begitu tidak menjadi kendala baginya untuk mengukir prestasi di kancah internasional.
Baca juga: HUT ke-78 RI di IPB University, Prof Arif Satria: Mari Kerja Keras, Majukan Bangsa
“Alhamdulillah Kartika juga ikut beberapa lomba dan salah satunya mendapat best team speaker harvest education by Asia Education dari Melbourne University,” ungkapnya.
Kartika juga menyusun strategi dan mengelola peluang saat pendaftaran SNBP. Dia mengaku selalu mengikuti sharing session, dan mencari tahu seluk-beluk penilaian seleksi Unair. Hal itu mengantarnya meraih mimpinya.
“Ke depan mimpi saya menjadi mahasiswa berprestasi, saya akan memanfaatkan setiap kesempatan pun pertukaran pelajar ke luar negeri untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di Unair,” lugasnya.
Baca juga: Peringati HUT ke-78 RI, ITB Berikan Beasiswa Mini SBM, Cek Syaratnya
Pekerjaan ayahnya yang harus berangkat pagi pulang petang untuk berjualan kacang ijo menjadi pemicu semangatnya untuk merubah nasib keluarga. Namun tak jarang masih banyak masyarakat yang mengecilkan semangatnya, mengingat kuliah di kedokteran memerlukan biaya yang mahal.
“Banyak yang bilang kalau meskipun dengan beasiswa tidak akan mungkin bisa. Tapi aku tidak akan menyerah, kalau perlu aku kuliah sambil usaha sampai pendidikanku selesai,” ujarnya.
Meskipun dengan keterbatasan ekonomi, pendidikan selalu ditanamkan untuk menjadi investasi terpenting dalam keluarga Kartika. Hal itu yang membuatnya menjadi siswa berprestasi dan tidak pernah membayar biaya sekolah sejak SD sampai kuliah. Kartika pun selalu mendapat juara satu paralel di sekolah.
“Meskipun ayah saya hanya lulusan STM, tapi beliau selalu menekankan bahwa pendidikan adalah investasi yang panjang,” pungkasnya.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Tak hanya berhasil diterima di fakultas Kedokteran yang terkenal sulit, namun Kartika juga bisa gratis kuliah di Universitas Airlangga (Unair) karena mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Cita-cita sejak Lahir Menjadi Dokter
“Dokter itu cita-cita aku sejak lahir, tapi aku sadar dengan finansial keluarga rasanya tidak yakin. Makanya aku belajar lebih keras sampai mendarah daging setiap hari,” katanya, dikutip dari laman Unair, Kamis (17/8/2023).
Tidak hanya menjadi siswa berprestasi, dia juga aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi. Dia menjadi ketua MPK provinsi, Green Generation, Gen Smart Indonesia, dan beberapa organisasi lain.
Meski begitu tidak menjadi kendala baginya untuk mengukir prestasi di kancah internasional.
Baca juga: HUT ke-78 RI di IPB University, Prof Arif Satria: Mari Kerja Keras, Majukan Bangsa
“Alhamdulillah Kartika juga ikut beberapa lomba dan salah satunya mendapat best team speaker harvest education by Asia Education dari Melbourne University,” ungkapnya.
Kunci Tembus SNBP Unair
Kartika juga menyusun strategi dan mengelola peluang saat pendaftaran SNBP. Dia mengaku selalu mengikuti sharing session, dan mencari tahu seluk-beluk penilaian seleksi Unair. Hal itu mengantarnya meraih mimpinya.
“Ke depan mimpi saya menjadi mahasiswa berprestasi, saya akan memanfaatkan setiap kesempatan pun pertukaran pelajar ke luar negeri untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di Unair,” lugasnya.
Baca juga: Peringati HUT ke-78 RI, ITB Berikan Beasiswa Mini SBM, Cek Syaratnya
Anak Penjual Bubur Kacang Ijo yang Bersemangat Kuliah
Pekerjaan ayahnya yang harus berangkat pagi pulang petang untuk berjualan kacang ijo menjadi pemicu semangatnya untuk merubah nasib keluarga. Namun tak jarang masih banyak masyarakat yang mengecilkan semangatnya, mengingat kuliah di kedokteran memerlukan biaya yang mahal.
“Banyak yang bilang kalau meskipun dengan beasiswa tidak akan mungkin bisa. Tapi aku tidak akan menyerah, kalau perlu aku kuliah sambil usaha sampai pendidikanku selesai,” ujarnya.
Meskipun dengan keterbatasan ekonomi, pendidikan selalu ditanamkan untuk menjadi investasi terpenting dalam keluarga Kartika. Hal itu yang membuatnya menjadi siswa berprestasi dan tidak pernah membayar biaya sekolah sejak SD sampai kuliah. Kartika pun selalu mendapat juara satu paralel di sekolah.
“Meskipun ayah saya hanya lulusan STM, tapi beliau selalu menekankan bahwa pendidikan adalah investasi yang panjang,” pungkasnya.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(nnz)