Trio Peneliti Unair Masuk Top 100 Ilmuwan Dunia, Siapa Saja Mereka?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) berhasil masuk daftar World Top 100 Medical and Health Sciences Scientist in Indonesia 2023. Ketiga peneliti itu berasal dari Fakultas Keperawatan (FKp) Unair.
Pemeringkatan itu dinilai dari jurnal ilmiah yang memiliki dampak. Artinya artikel ilmiah harus berkualitas, mendapat pengakuan, dan dikutip oleh orang lain.
Ketiga dosen dan peneliti itu adalah Prof Dr Ah Yusuf SKp MKes, Prof Nursalam Hons, dan Ferry Efendi SKep Ns MSc PhD. Perwakilan peneliti Ferry Efendi menjelaskan, dalam proses penerbitan jurnal ilmiah tidak memiliki kesulitan yang berarti.
Apalagi penelitian dan publikasi merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun kesulitan yang datang terkadang muncul dari dalam diri sendiri.
Baca juga: 11 Kampus dengan Jurusan Teknik Lingkungan Terbaik, Belajar tentang Pengendalian Polusi Udara
“Kesulitannya terkadang datang dari diri sendiri, ketekunan, dan menemukan hal baru yang bisa kita lakukan. Untuk meningkatkan dampak publikasi itu harus istiqamah,” ucapnya, dikutip dari laman Unair, Minggu (20/8/2023).
Baca juga: 3 Mahasiswa UMM Ini Lulus Kuliah Tanpa Skripsi, Kok Bisa?
“Saya rasa semua peneliti bisa mencapai prestasi-prestasi asal tekun, paham trending topic di masing-masing subjek, dan konsisten pada area tersebut,” tuturnya.
Ke depan ketiga peneliti ini akan terus berkarya dan lebih produktif lagi untuk menghasilkan jurnal ilmiah dan juga produk hasil riset oleh komunitas. “Yang pasti tetap berkarya dan produktif untuk riset, publikasi dan hilirisasi untuk Unair yang lebih hebat lagi,” tutur Ferry.
Ia berpesan kepada peneliti di luar sana bahwa tidak peduli sekecil apa pun penelitiannya hal itu akan membawa perubahan dan pemahaman baru bagi dunia. “Teruslah bertanya, tetaplah penasaran, dan jangan pernah putus asa ketika menghadapi hambatan,” pesannya.
Ferry menambahkan, hal lain yang tak kalah penting adalah terus meningkatkan kolaborasi. “Tetaplah berdedikasi, berkolaborasi dengan rekan sejawat, dan selalu belajar serta tumbuh. Dunia membutuhkan kontribusi dan dedikasi Anda. Terus berjuang dan berinovasi untuk masa depan lebih baik,” pungkasnya.
Pemeringkatan itu dinilai dari jurnal ilmiah yang memiliki dampak. Artinya artikel ilmiah harus berkualitas, mendapat pengakuan, dan dikutip oleh orang lain.
Ketiga dosen dan peneliti itu adalah Prof Dr Ah Yusuf SKp MKes, Prof Nursalam Hons, dan Ferry Efendi SKep Ns MSc PhD. Perwakilan peneliti Ferry Efendi menjelaskan, dalam proses penerbitan jurnal ilmiah tidak memiliki kesulitan yang berarti.
Apalagi penelitian dan publikasi merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun kesulitan yang datang terkadang muncul dari dalam diri sendiri.
Baca juga: 11 Kampus dengan Jurusan Teknik Lingkungan Terbaik, Belajar tentang Pengendalian Polusi Udara
“Kesulitannya terkadang datang dari diri sendiri, ketekunan, dan menemukan hal baru yang bisa kita lakukan. Untuk meningkatkan dampak publikasi itu harus istiqamah,” ucapnya, dikutip dari laman Unair, Minggu (20/8/2023).
Jeli Pilih Topik dan Subjek Penelitian
Ferry menjelaskan, seorang peneliti harus jeli dalam memilih topik dan subjek pada jurnal ilmiahnya. Pengerjaan topik dan subjek tersebut jika secara konsisten akan menghasilkan prestasi yang membanggakan.Baca juga: 3 Mahasiswa UMM Ini Lulus Kuliah Tanpa Skripsi, Kok Bisa?
“Saya rasa semua peneliti bisa mencapai prestasi-prestasi asal tekun, paham trending topic di masing-masing subjek, dan konsisten pada area tersebut,” tuturnya.
Ke depan ketiga peneliti ini akan terus berkarya dan lebih produktif lagi untuk menghasilkan jurnal ilmiah dan juga produk hasil riset oleh komunitas. “Yang pasti tetap berkarya dan produktif untuk riset, publikasi dan hilirisasi untuk Unair yang lebih hebat lagi,” tutur Ferry.
Penelitian Sekecil Apa Pun akan Membawa Perubahan
Ia berpesan kepada peneliti di luar sana bahwa tidak peduli sekecil apa pun penelitiannya hal itu akan membawa perubahan dan pemahaman baru bagi dunia. “Teruslah bertanya, tetaplah penasaran, dan jangan pernah putus asa ketika menghadapi hambatan,” pesannya.
Ferry menambahkan, hal lain yang tak kalah penting adalah terus meningkatkan kolaborasi. “Tetaplah berdedikasi, berkolaborasi dengan rekan sejawat, dan selalu belajar serta tumbuh. Dunia membutuhkan kontribusi dan dedikasi Anda. Terus berjuang dan berinovasi untuk masa depan lebih baik,” pungkasnya.
(nnz)