Green Hydrogen, Gagasan Bahan Bakar dari Air Laut Persembahan Mahasiswa UI

Selasa, 22 Agustus 2023 - 10:09 WIB
loading...
Green Hydrogen, Gagasan Bahan Bakar dari Air Laut Persembahan Mahasiswa UI
3 mahasiswa FTUI pengagas Green Hydrogen. Foto/Humas UI.
A A A
JAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengagas solusi alternatif bahan bakar bernama Green Hydrogen. Gagasan mereka pun berhasil meraih juara di kompetisi nasional.

Ketiganya merupakan mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik UI ( FTUI ) angkatan 2022. Tergabung dalam tim Grandione, mereka adalah tim Grandione, Shady Haura Fathin, Ghina Athahillah Said Kamilah Rozanov, dan Muhammad Daffa Al-Rasyid.

Perwakilan tim Shadhy Haura mengatakan, gagasan mereka ialah bentuk perwujudan energi baru terbarukan di Indonesia. Air, katanya, salah satu potensi besar yang dapat menjadi sumber bahan bakar bersih dan terjangkau.

"Bumi sendiri 71 persennya tertutup oleh air dan 97 persennya adalah air laut. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air laut yang melimpah dapat mensuplai pasokan air yang tidak terbatas jika air laut dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai sumber energi bersih," katanya, melalui siaran pers, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: 5 Jurusan Langka Politeknik yang Memiliki Prospek Kerja Menjanjikan, Berminat Daftar?

Dalam upaya mencapai target Net-Zero Emission pada tahun 2050, The International Renewable Energy Agency 2021 World Energy Transition Outlook memperkirakan hidrogen dan turunannya akan menyumbang 12% dari konsumsi energi akhir, yang dua pertiganya adalah green hydrogen. Green hydrogen diproduksi dengan bahan baku berupa energi terbarukan yang menggunakan elektrolisis.

"Green Hydrogen diproduksi dengan memanfaatkan elektrolisis pada air murni dan air laut," terang Athahillah.

Dia melanjutkan, meski keduanya dapat menghasilkan hidrogen, air laut diyakini dapat mencapai tujuan tersebut dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi jika dapat digunakan dengan elektrolisis air laut secara langsung tanpa melalui pemurnian terlebih dahulu.

Penggunaan metode elektrolisis yaitu proses penguraian senyawa air menjadi oksigen dan hidrogen gas dengan menggunakan arus listrik melalui air.
Digunakan metode elektrolisis air alkali dengan elektrolit yang dapat bekerja pada pH basa. Elektroliser air alkali memiliki mekanisme yang bekerja pada elektrolit yang bersifat basa. Dalam metode teknologi ini, elektroliser air alkali digunakan untuk elektrolisis air secara langsung.

Proses elektrolit akan dilapisi platina yang akan ditempatkan dalam elektrolit dengan suhu dan pH yang berbeda.

Salah satu percobaan elektrolisis air laut menggunakan elektroda grafit (C) dapat membantu dalam menentukan nilai batas tegangan dan kuat arus berdasarkan jumlah hidrogen yang dihasilkan untuk digunakan lebih lanjut. Selain itu, platina juga digunakan untuk menekan biaya.

Baca juga: Mengenal Fakultas Kehutanan UGM, Tempat Jokowi Kuliah

"Melalui pemanfaatan air laut ini, diharapkan akan menjadi sumbangsih dalam perwujudan energi bersih dan terjangkau di Indonesia. Penggunaan air laut sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan karena bersumber dari dalam bumi adalah bentuk pemanfaatan kekayaan sumber daya," ujar Dekan FTUI Prof. Dr. Heri Hermansyah.

"Solusi ini adalah bentuk pemikiran kritis para mahasiswa FTUI sebagai mahasiswa yang unggul dan mampu untuk bersaing baik di kancah nasional atau pun internasional," ungkapnya.

Gagasan soal bahan bakar ramah lingkungan ini telah membawa Tim Grandione meraih juara 2 Karya Tulis Ilmiah Petroleum Integrated Days yang diumumkan akhir Mei lalu, dan diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) ITS Java Section.

Kompetisi ini menantang mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian ilmiah dan membawa inovasi baru dan menarik ke industri minyak dan gas.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2529 seconds (0.1#10.140)