Hal yang Perlu Dipertimbangkan Memilih Spesialiasi di Program Dokter Spesialis, Ini Tipsnya

Selasa, 05 September 2023 - 11:50 WIB
loading...
Hal yang Perlu Dipertimbangkan...
Bagi kamu yang ingin mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), hendaknya perlu mempertimbangkan sejumlah hal sebelum memilih spesialisasi yang ada. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Ini tips bagi kamu yang berniat menempuh program spesialis di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Memilih spesialisasi artinya kita harus siap fokus ke satu hal saja. Menjadi spesialis bukan berarti kita jadi hebat dan pinter dalam segala hal. Bukan berarti bisa bekerja ini itu, justru pekerjaan kita bisa jadi monoton, karena hanya berkutat di satu fokus saja.

Jadi, sebelum memilih lanjut ke spesialisasi, pastikan kalau kamu memang ingin melakukan pekerjaan yang sama, terus menurus, seumur hidup. Juga harus belajar terus menerus, seumur hidup. Dirangkum dari berbagai sumber, ini tips memilih spesialis saat mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)

Tips Memilih Spesialisasi di PPDS

1. Pahami tipe personality dirimu


Sebelum mengeksplor pilihan spesialisasi, ada perlunya kamu memahami diri sendiri dulu. Tak bisa dipungkiri bahwa tipe personaliti tertentu ternyata punya kecenderungan untuk memilih spesialisasi tertentu. Jadi, ada baiknya untuk mengenali personality melalui personal assesment!

Baca juga: Jenjang Berliku Menjadi Dokter di Indonesia, Gelar Sarjana Saja Belum Cukup

Menggunakan penilaian The Myers-Brigg Type Indicator (MBTI) , dimana tipe personaliti dibagi menjadi 16 tipe, berbagai macam riset di Amerika menunjukkan bahwa spesialisasi tertentu memiliki daya tarik bagi tipe personaliti tertentu.

Penilaian tipe personaliti ini dianggap dapat menjadi preferensi perilaku kita dalam situasi apa pun, terutama yang melibatkan orang lain, dalam hal ini termasuk kepada pasien. Sehingga bisa tipe personaliti ini dapat digunakan sebagai pertimbangan kecocokan spesialisasi.

2. Sejumlah pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum memilih spesialisasi


1. Apa area saintifik/klinis yang paling menarik untuk kita? Kalau kita suka anatomi, pertimbangkan bedah atau radiologi, kalau tertarik neuroscience, pertimbangkan saraf, bedah saraf dsb, kalau suka farmakologi, pertimbangkan anastesi.

2. Mana yang lebih menarik: surgical yang berorientasi hasil, medical yang lebih ke patient relationship (mis. Interna, Neuro,
Psikiatri), atau mixed (Obgyn, THT, Ophtalmology)?

3. Aktivitas seperti apa yang kita inginkan? Apakah riset, mengajar, atau malah seputar kebijakan?

4. Apakah kita suka interaksi dengan pasien? Jika tidak, coba pilih radiologi, patologi, dan semacamnya.

3. Memetakan peluang dalam memilih spesialisasi


Perlu kita pertimbangkan di mana kita akan tinggal dan bekerja setelah menjadi spesialis? Maka ada baiknya memilih spesialisasi yang masih jarang di daerah itu. Apalagi sekarang era pemerataan layanan spesialisasi di Indonesia.

Bahkan dengan strategi ini, kita juga bisa mendapatkan kesempatan dibiayai oleh daerah atau mendapat beasiswa, apabila spesialisasi pilihan kita memang benar-benar jarang dan masih dibutuhkan oleh daerah kita. Intinya, pilihlah spesialisasi yang masih dibutuhkan oleh sekitar kita. Ngga melulu soal “kesukaan” kita lagi, tapi juga ke-“bermanfaatan” profesi kita kedepannya
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi...
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi Nozaki dari Jepang sebagai Adjunct Professor
Panitia SNPMB: Mayoritas...
Panitia SNPMB: Mayoritas Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Peserta dari Fakultas Kedokteran
7 Dokter Spesialis Paling...
7 Dokter Spesialis Paling Dibutuhkan Masyarakat, Bisa Jadi Pilihan Mahasiswa Kedokteran
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
Apa Itu PPDS Anestesi?...
Apa Itu PPDS Anestesi? Tahapan Penting Menjadi Dokter Spesialis
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
Kemenkes Tutup 3 Prodi...
Kemenkes Tutup 3 Prodi di Fakultas Kedokteran Buntut Laporan Perundungan dan Pelecehan Seksual
Jadi Lulusan Tercepat,...
Jadi Lulusan Tercepat, Joy Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Raih Rekor MURI
Hotman Paris Ditangani...
Hotman Paris Ditangani 5 Dokter Spesialis, Hari Ini Berobat ke Singapura Naik Private Jet
Rekomendasi
Jonatan Christie dan...
Jonatan Christie dan Chico Wardoyo Tinggalkan Pelatnas, Pilih Jalur Profesional
Menkes Budi Gunadi Sadikin...
Menkes Budi Gunadi Sadikin Disarankan Perbaiki Gaya Komunikasi Pakai Teks
Tantangan Industri,...
Tantangan Industri, Nabel Sakha Group Tekankan Pentingnya Efisiensi
Profil Revolusioner...
Profil Revolusioner India Mahatma Gandhi: Pemberontak yang Tak Pernah Meneriakkan Perang
Roy Suryo Dicecar 24...
Roy Suryo Dicecar 24 Pertanyaan di Polda Metro Jaya terkait Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Perangi Premanisme,...
Perangi Premanisme, Kapolri: Tindak Tegas Siapapun yang Meresahkan Masyarakat
Berita Terkini
UUM dan Uhamka Perpanjang...
UUM dan Uhamka Perpanjang Kerja Sama Strategis Bidang Pendidikan
Daftar Gaji PPPK 2025...
Daftar Gaji PPPK 2025 Golongan 1 hingga 17, Cek Nominal Terbaru di Sini
Darunnajah Hadirkan...
Darunnajah Hadirkan Akademisi Dunia dalam ICOP 2025
4 Perbedaan PNS Pusat...
4 Perbedaan PNS Pusat dan Daerah, Gajinya Besaran Mana?
Libatkan BEM, Kemendiktisaintek...
Libatkan BEM, Kemendiktisaintek Luncurkan Program Mahasiswa Berdampak
5 Sekolah Kedinasan...
5 Sekolah Kedinasan Semi Militer untuk Jadi Calon PNS, Nomor 1 Ahli Intelijen
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved