Universitas Jember Siap Berlakukan Skripsi Tidak Wajib Lagi Tahun Depan

Jum'at, 08 September 2023 - 10:05 WIB
loading...
Universitas Jember Siap...
Universitas Jember siap memberlakukan kebijakan skripsi tidak wajib lagi dan bentuk lain dari tugas akhir mahasiswa pada tahun depan. Foto/Unej.
A A A
JAKARTA - Universitas Jembe r siap memberlakukan kebijakan skripsi tidak wajib lagi dan opsi lain dari tugas akhir mahasiswa pada tahun depan. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bentuk tugas akhir sesuai kemampuan.

"Universitas Jember siap mengimplementasikan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 di Kampus Tegalboto," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Jember Prof. Slamin, dikutip dari laman Unej, Jumat (8/9/2023).

Dia menjelaskan, saat ini Universitas Jember akan memulai revisi peraturan penjaminan mutu pendidikan tinggi di internal kampusnya terlebih dulu sebagai persiapan awal

Seperti Peraturan Rektor Universitas Jember Nomor 17 Tahun 2021 mengenai Pedoman Akademik dan Peraturan Rektor Universitas Jember Nomor 18 Tahun 2021 mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal.

Baca juga: Kampus dengan Jurusan Politik Terbaik di Asia Menurut QS WUR 2023 Beserta Total Skornya

Targetnya, implementasi Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bisa dimulai semester gasal tahun akademik 2024/2025 nanti.

“Pada dasarnya Universitas Jember siap mengimplementasikan Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023. Apalagi beberapa program studi juga sudah memberlakukan skripsi sebagai opsi menyelesaikan tugas akhir," imbuhnya.

Sejumlah opsi pengganti skripsi dalam tugas akhir mahasiswa yang sudah berjalan itu seperti membuat karya film bagi mahasiswa program Studi Televisi dan Film. Lalu mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer membuat suatu aplikasi sebagai tugas akhir.

"Bahkan bagi mahasiswa yang berhasil masuk ke PIMNAS atau program sejenis bisa menjadikan hasil penelitiannya sebagai tugas akhir,” ungkapnya.

Namun Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Jember menegaskan, hendaknya mahasiswa perlu mempertimbangkan baik-baik pemilihan opsi tugas akhir dalam menyelesaikan kuliah.

Baca juga: IPB Punya Superkomputer dengan Teknologi Performa Tertinggi di Indonesia, Apa Gunanya?

Misalnya saja bagi mahasiswa yang akan meneruskan ke jenjang S2 sebaiknya mempertimbangkan untuk tetap memilih skripsi sebagai pilihan tugas akhir mengingat kemampuan meneliti dan menuangkannya dalam karya tulis ilmiah sangat dibutuhkan.

Lagi pula bukan berarti memilih mengerjakan karya ilmiah, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat bakal lebih mudah daripada menggarap skripsi.

“Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah, bisa memilih skripsi, membuat karya seperti film, aplikasi atau purwarupa produk tertentu dan mungkin memilih pengabdian kepada masyarakat.

Semuanya kembali kepada kemampuan dan minat mahasiswa. Namun jangan lupa, apapun pilihannya tetap harus mengikuti standar yang sudah ditentukan. Apapun opsi yang dipilih oleh mahasiswa tetap harus ada laporan yang disusun secara ilmiah, hanya saja bentuknya bisa berbeda sesuai kebutuhan.

"Oleh karena itu perihal Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 adalah Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi sebab kualitas tetap menjadi yang utama,” imbuhnya.

Pria yang juga guru besar di Fakultas Ilmu Komputer ini lantas menambahkan, pihaknya tetap akan melakukan kajian mendalam menyikapi fleksibilitas ini. Pasalnya setiap opsi memiliki karakteristik dan keuntungan masing-masing.

Misalnya, jika opsi menulis skripsi dan publikasi tesis serta disertasi ke jurnal terakreditasi dipenuhi, maka tentunya yang merasakan manfaatnya adalah mahasiswa dan program studinya sendiri.

Bagi program studi yang sudah terakreditasi internasional atau sedang menuju tahapan akreditasi internasional, katanya, maka publikasi ilmiah di jurnal yang terakreditasi sangat penting sekaligus menambah rekam jejak positif dan membangun citra yang baik bagi institusi.

"Maka setiap opsi menyelesaikan kuliah akan kita kaji betul, sekaligus menyiapkan panduannya," demikian Prof Slamin menjelaskan.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)