IPB Punya Superkomputer dengan Teknologi Performa Tertinggi di Indonesia, Apa Gunanya?
loading...

IPB University kini memiliki superkomputer teknologi performa tinggi bernama NVIDIA DGX A100. Foto/IPB University.
A
A
A
JAKARTA - IPB University kini mempunyai superkomputer teknologi performa tinggi yang bernama NVIDIA DGX A100. Adanya superkomputer ini merupakan kolaborasi IPB University dengan Developers Ecosystem Asia Pacific South Region.
Superkomputer berteknologi tinggi ini tersedia di Laboratorium Riset Unggulan atau Advanced Research Laboratory (ARLab) IPB University, Kampus Dramaga. NVIDIA DGX A100 adalah sebuah perangkat komputer berkinerja tinggi yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengembangan model berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Rektor IPB University Prof Arif Satria pada peluncuran di Auditorium FMIPA mengatakan, superkomputer merupakan salah satu instrumen dalam mewujudkan komitmen IPB University untuk kembangkan teknologi 4.0.
Prof Arif pun berharap, dengan adanya NVIDIA DGX A100, IPB University harus memimpin dalam teknologi AI atau kecerdasan buatan, robotika, dan juga bioinformatika.
Baca juga: Dirjen Diktiristek: Perguruan Tinggi Fleksibel Tentukan Standar Kompetensi Lulusan
Dalam mengembangkan dan merespons teknologi kecerdasan buatan ini, Prof Arif menjelaskan jika beberapa negara punya cara berbeda. Korea Selatan dan Jepang merupakan negara yang fokus mengedepankan kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan manusia. Sementara Singapura dan Vietnam, lebih banyak mengembangkan teknologi blockchain.
“Sementara itu, yang concern mengembangkan teknologi robotic process automation adalah India. Adapun Indonesia merupakan negara yang mengembangkan social media marketing,” lanjutnya, dikutip dari laman IPB University, Kamis (7/9/2023).
Superkomputer berteknologi tinggi ini tersedia di Laboratorium Riset Unggulan atau Advanced Research Laboratory (ARLab) IPB University, Kampus Dramaga. NVIDIA DGX A100 adalah sebuah perangkat komputer berkinerja tinggi yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengembangan model berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Rektor IPB University Prof Arif Satria pada peluncuran di Auditorium FMIPA mengatakan, superkomputer merupakan salah satu instrumen dalam mewujudkan komitmen IPB University untuk kembangkan teknologi 4.0.
Prof Arif pun berharap, dengan adanya NVIDIA DGX A100, IPB University harus memimpin dalam teknologi AI atau kecerdasan buatan, robotika, dan juga bioinformatika.
Baca juga: Dirjen Diktiristek: Perguruan Tinggi Fleksibel Tentukan Standar Kompetensi Lulusan
Dalam mengembangkan dan merespons teknologi kecerdasan buatan ini, Prof Arif menjelaskan jika beberapa negara punya cara berbeda. Korea Selatan dan Jepang merupakan negara yang fokus mengedepankan kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan manusia. Sementara Singapura dan Vietnam, lebih banyak mengembangkan teknologi blockchain.
“Sementara itu, yang concern mengembangkan teknologi robotic process automation adalah India. Adapun Indonesia merupakan negara yang mengembangkan social media marketing,” lanjutnya, dikutip dari laman IPB University, Kamis (7/9/2023).
Lihat Juga :