Kenapa Banyak Lulusan Perguruan Tinggi Menganggur? Ternyata Ini Biang Keroknya

Senin, 11 September 2023 - 11:26 WIB
loading...
Kenapa Banyak Lulusan...
Menurut data BPS per Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia berjumlah 8,8 juta orang. Dari jumlah itu, 3,5 juta adalah lulusan perguruan tinggi (sarjana dan diploma).Foto/laman UMSU
A A A
JAKARTA - Ini sejumlah faktor penyebab kenapa lulusan sarjana di Indonesia banyak menganggur. Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 6,26%, atau sekitar 8,8 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3,5 juta orang adalah lulusan perguruan tinggi (sarjana dan diploma).

Ini berarti bahwa sekitar 40% dari pengangguran di Indonesia adalah sarjana. Jumlah ini persentasennya menurun setidaknya hingga awal 2023. Data BPS per Februari 2023 menyebutkan, pengangguran yang berasal dari perguruan tinggi mencapai 5,59%.

Meski mengalami penurunan, namun angka pengangguran yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi ini tetap menjadi persoalan yang harus dicarikan solusinya. Artikel kali ini akan membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pengangguran dari jenjang sarjana atau perguruan tinggi.

Sejumlah Penyebab Pengangguran Lulusan Sarjana di Indonesia

1. Kesenjangan antara sistem pendidikan dengan dunia kerja


Menurut penelitian McKinsey, Unesco (badan pendidikan dan kebudayaan PBB) dan ILO (lembaga buruh internasional) tahun 2008, lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna kerja. Hal ini berkaitan dengan kurikulum, metode pembelajaran, kualitas dosen, fasilitas, dan lain-lain. Akibatnya, banyak sarjana yang tidak memiliki keterampilan (skill) dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja12.

2. Jumlah pencari kerja lebih banyak daripada jumlah lowongan kerja


Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan fluktuasi global menyebabkan kesempatan kerja produktif menjadi terbatas. Di sisi lain, jumlah lulusan perguruan tinggi terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan persaingan mendapatkan pekerjaan menjadi semakin ketat.

3. Kurang aktif dalam mencari informasi


Di era internet seperti sekarang ini, mencari lowongan kerja seharusnya menjadi lebih mudah. Namun, banyak sarjana yang tidak memanfaatkan media-media online yang tersedia untuk mencari informasi lowongan kerja yang sesuai dengan bidang dan minatnya. Selain itu, banyak juga modus penipuan berkedok lowongan kerja yang harus diwaspadai

Baca juga: Menjadikan Lulusan Perguruan Tinggi Cepat dapat Kerja hingga Entrepreneur

4. Terlalu pilih-pilih pekerjaan


Banyak sarjana yang bermimpi untuk bekerja di perusahaan-perusahaan besar dan bonafit dengan gaji tinggi dan fasilitas menarik. Namun, mereka tidak realistis dengan kondisi pasar kerja yang ada. Mereka juga tidak mau bekerja jika tidak sesuai dengan keinginan dan harapannya. Hal ini menyebabkan mereka menolak atau melewatkan peluang-peluang kerja yang sebenarnya bisa dimanfaatkan

5. Kurang kreatif dalam membuat CV.


CV atau curriculum vitae adalah salah satu dokumen penting yang digunakan untuk melamar pekerjaan. CV harus mampu menunjukkan kualifikasi, pengalaman, prestasi, dan kepribadian pelamar secara menarik dan profesional. Namun, banyak sarjana yang membuat CV secara asal-asalan, tidak rapi, tidak informatif, dan tidak sesuai dengan standar perusahaan.

6. Orientasi yang keliru


Banyak sarjana yang kuliah hanya karena ikut-ikutan orang tua, teman, atau tren. Mereka tidak memiliki tujuan dan minat yang jelas terhadap bidang studi yang dipilihnya. Akibatnya, mereka tidak memiliki motivasi dan semangat untuk belajar dan mengembangkan diri. Mereka juga tidak memiliki visi dan misi tentang kariernya di masa depan.

7. Belum mengerti betul apa yang diinginkannya


Banyak sarjana yang belum memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin mereka lakukan setelah lulus. Mereka bingung dan ragu-ragu dalam menentukan pilihan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Mereka juga tidak memiliki rencana dan strategi yang matang untuk mencapai tujuan karirnya

Beberapa Dampak Negatif Banyaknya Lulusan Sarjana Menganggur

1. Menurunnya kesejahteraan dan kualitas hidup


Sarjana yang menganggur tentu tidak memiliki pendapatan yang tetap dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini menyebabkan mereka mengalami kesulitan ekonomi, kemiskinan, dan ketergantungan. Mereka juga tidak bisa menikmati hak-hak sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan

2. Menurunnya produktivitas dan daya saing


Sarjana yang menganggur merupakan potensi sumber daya manusia yang terbuang sia-sia. Mereka tidak bisa berkontribusi secara optimal bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Mereka juga tidak bisa mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dimilikinya.

3. Meningkatnya masalah sosial


Sarjana yang menganggur cenderung mengalami stres, depresi, frustrasi, dan rendah diri. Mereka juga mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif seperti narkoba, kekerasan, kriminalitas, radikalisme, dan lain-lain.

Baca juga: Lulusan Perguruan Tinggi Perlu Miliki Smart Skills dan Sharp Skills

Alternatif Solusi Atasi Pengangguran Lulusan Sarjana

1. Pemerintah dan perguruan tinggi harus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.

2. Meningkatkan kesempatan kerja
Pemerintah dan perusahaan harus berusaha untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan beragam bagi sarjana.

3. Meningkatkan informasi kerja

Pemerintah dan perusahaan harus berusaha untuk menyediakan informasi lowongan kerja yang akurat, terpercaya, dan mudah diakses oleh sarjana. .

4. Meningkatkan keterampilan dan kompetensi
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
Berapa Gaji Lulusan...
Berapa Gaji Lulusan S1 Columbia University? Angkanya Bikin Penasaran!
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Kisaran Gaji Lulusan...
Kisaran Gaji Lulusan S1 Harvard University Berdasar Hasil Survei
Unhan Cetak 426 Lulusan...
Unhan Cetak 426 Lulusan Unggul, Wamenhan Beri Pesan Penting
Kepala LL Dikti IV Tinjau...
Kepala LL Dikti IV Tinjau Fasilitas Kampus STMIK AMIKBANDUNG
Peluang Pengelolaan...
Peluang Pengelolaan Zakat dan Infak di Kampus Negeri: Sinergi antara Baznas dan Lembaga Amil Zakat
Angka Pengangguran Meningkat,...
Angka Pengangguran Meningkat, Ketua DPP Partai Perindo: Pemerintah Perlu Intervensi
Rekomendasi
Soal Isu Pemakzulan...
Soal Isu Pemakzulan Gibran, Anwar Usman Isyaratkan Buka Kotak Pandora Putusan MK
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Salomiel Arnius Apresiasi Respons Cepat Pemda Kupang Atasi Abrasi di Lahan Bawang
Dewan Pakar Pemuda Katolik:...
Dewan Pakar Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Jembatan Nilai Universal dalam Geopolitik yang Memanas
Kementerian PU Harap...
Kementerian PU Harap Arsitek Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
Wacana Barak Militer...
Wacana Barak Militer Jadi Program Nasional, Sosiolog: Mencerminkan Krisis Sistem Pendidikan
Toyota Kerja Keras Siapkan...
Toyota Kerja Keras Siapkan Teknologi Penantang Mobil Listrik China
Berita Terkini
33 Jurusan Unesa dengan...
33 Jurusan Unesa dengan Pendaftar Terbanyak di SNBT 2025, Prodi D4 Ini Juaranya
Luna Maya Lulusan Mana?...
Luna Maya Lulusan Mana? Ini Jejak Pendidikan Istri Maxime Bouttier
Universitas Brawijaya...
Universitas Brawijaya Buka Lowongan Asisten Peneliti 2025, Simak Persyaratannya
Prof Didik J Rachbini...
Prof Didik J Rachbini Kembali Terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina
50 Contoh Soal Tes Wawasan...
50 Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan Beserta Jawabannya untuk Seleksi CPNS dan BUMN
7 Cara Mudah Lapor Diri...
7 Cara Mudah Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025, Cek Berkas yang Harus Diupload
Infografis
Hati-hati! Ini 10 Tanda...
Hati-hati! Ini 10 Tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved