Cerita Inspiratif Edis Jun, Lulusan LPK Berhasil Kembangkan Platform Belajar Bahasa Jepang

Selasa, 03 Oktober 2023 - 17:46 WIB
loading...
Cerita Inspiratif Edis Jun, Lulusan LPK Berhasil Kembangkan Platform Belajar Bahasa Jepang
Dengan memiliki kemampuan berbahasa Jepang, kesempatan untuk belajar dan bekerja akan semakin terbuka lebar. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Jepang menjadi salah satu destinasi populer masyarakat Indonesia untuk belajar dan juga bekerja. Namun jika tidak memiliki kemampuan berbahasa Jepang bisa menjadi kendala untuk berkompetisi di Negeri Sakura ini.

Dengan keinginan meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang bagi generasi muda Indonesia, Edis Jun pun membuka platform kelas bahasa Jepang yang dia namakan WaGoMu #JapaneseClass.

“Mukjizat membawa saya pada kesempatan untuk mempelajari Bahasa Jepang secara gratis, di tengah latar belakang saya yang lahir dari keluarga buta huruf,” cerita Edis, melalui siaran pers, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: 10 Negara yang Dinilai Memiliki Kualitas Pendidikan Terbaik di Dunia, Wow Indonesia Kalahkan AS dan Inggris

Ilmu bahasa Jepang yang ia peroleh secara gratis, di sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), ternyata membawa Edis untuk berkelana ke Negeri Sakura. Berkaca pada keluarga dan memahami sulitnya mendapat pendidikan, kesempatan itu tak ia sia-siakan begitu saja.

Edis terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Jepang, menjamah seluk beluk negeri Matahari Terbit, dan membangun jejaring. "WaGoMu ini artinya karet gelang. Saya ingin menghubungkan Indonesia dengan Jepang melalui kreatifitas dan teknologi," ujarnya.

Mei 2015, WaGoMu lahir sebagai Blogging Platform Indonesia sekaligus Internet Media penghubung Indonesia - Jepang. Fokus WaGoMu saat itu membantu perusahaan Jepang dalam membangun dan mengembangkan digital platform mereka.

Baca juga: Pengertian, Struktur, dan Contoh Narrative Text

Masih terinspirasi dari Karet Gelang dan merasa tak puas sampai di situ, Edis melalui WaGoMu kemudian mengepalai beberapa gelaran event kreatif di Jepang, seperti Asia Music Festival dan Festival Jawa Barat.

Setelah berhasil menghubungkan Kota Hamamatsu dan Bandung; cara yang pun sama ia gunakan untuk menghubungkan Provinsi Jawa Barat dengan Prefektur Shizuoka.

Pada Desember 2018, melalui kanal YouTube dan media sosial Instagram, Edis pun terus memberikan ilmu bahasa Jepang dan saat ini telah mengembangkan beberapa silabus pelajaran.

Edis mengatakan, bahasa mampu menjadi salah satu solusi untuk aging population yang dialami oleh Jepang, sedangkan Indonesia kian bersiap menghadapi terpaan bonus demografi.

Menurutnya, jika SDM Indonesia dibekali dengan kemampuan bahasa, bukan tidak mungkin kalau dampak buruk bonus demografi bisa teratasi. Tembok bahasa yang membatasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pun mampu diruntuhkan.

"Anak muda Indonesia memiliki kompetensi untuk berkompetisi di luar negeri, salah satunya Jepang. Maka harapannya kalau kita mau berkompetisi di luar negeri, kompetensinya yang dipenuhi harus bisa berbahasa asing," imbuhnya.

"Bonus demografi memang sangat berbahaya kalau kita salah langkah, tapi paling tidak anak-anak mudanya harus dibekali kemampuan bahasa asing dan harus berani didorong untuk pergi ke luar dalam konteks entah belajar ataupun bekerja," pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1724 seconds (0.1#10.140)