Tingkatkan Kompetensi Digital Guru, Kemendikbudristek Inisiasi PembaTIK 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek menginisiasi program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (PembaTIK) 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi TIK guru dan penggunaan teknologi di dunia pendidikan.
Program yang telah dimulai sejak bulan Juli 2023, saat ini telah memasuki tahap akhir, yaitu Level 4, di mana 30 peserta terbaik dari 38 provinsi di Indonesia akan mengikuti Tahap Berbagi dan Berkolaborasi.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti saat membuka Kuliah Umum PembaTIK 2023 Level 4, menyatakan dengan adanya pandemi COVID-19 mendorong para pendidik di Indonesia untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi.
“Dengan adanya kompetensi berbagi, Kemendikbudristek mendorong guru tidak hanya mampu menerapkan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar, tetapi juga dalam karya inovasi dalam pembelajaran,” jelas Suharti, melalui siaran pers, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: 5 Kutipan Inspiratif Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 agar Anak Muda Tetap Semangat Menjalani Berbagai Rintangan Hidup
Suharti menambahkan, program PembaTIK diharapkan dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.
“PembaTIK level 4 dapat menjadi wadah berbagi wawasan, dan bertukar ilmu pengetahuan antarguru. Manfaatkan dengan baik, jangan kendorkan semangat hingga tuntas mengikuti program PembaTIK 2023,” tegas Sesjen Suharti.
Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, mengungkapkan pelaksanaan PembaTIK ini diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. PembaTIK level 1-Literasi TIK telah diikuti sebanyak 79.919 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Sekolah Luar Negeri di seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada bulan Juli 2023.
Berikutnya, PembaTIK level 2-Implementasi TIK diselenggarakan pada bulan Agustus dan diikuti sebanyak 33.923 peserta. PembaTIK level 3-Kreasi TIK diikuti oleh 13.931 peserta. Untuk PembaTIK level 4-Berbagi dan Berkolaborasi, peserta yang lolos sebanyak 1.066 orang. Dari jumlah tersebut akan diseleksi kembali hingga mendapatkan 1 peserta terbaik dari setiap provinsi di Indonesia untuk menjadi Duta Teknologi 2023.
Baca juga: Disdikbud NTB Gandeng Kemenkominfo Beri Edukasi Generasi Muda di Ranah Digital
“Tingkat Berbagi dan Berkolaborasi dari PembaTIK memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan. Mereka didorong untuk saling belajar dari keahlian masing-masing dan menumbuhkan inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran berbasis teknologi,” ujar Hasan.
Dampak dari PembaTIK lebih dari sekadar ruang kelas. Kemendikbudristek bermaksud untuk menumbuhkan generasi baru yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan global. Di era digital saat ini, kemahiran teknologi sangat penting, dan guru memainkan peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkembang dalam lanskap global yang kompetitif.
Hal tersebut ditegaskan lewat dukungan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani.
“Duta Teknologi adalah guru-guru terpilih yang akan menjadi jangkar teknologi pendidikan dan mampu menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya pemanfaatan platform teknologi yang dimiliki oleh Kemendikbudristek,” pungkasnya.
Program yang telah dimulai sejak bulan Juli 2023, saat ini telah memasuki tahap akhir, yaitu Level 4, di mana 30 peserta terbaik dari 38 provinsi di Indonesia akan mengikuti Tahap Berbagi dan Berkolaborasi.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti saat membuka Kuliah Umum PembaTIK 2023 Level 4, menyatakan dengan adanya pandemi COVID-19 mendorong para pendidik di Indonesia untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi.
“Dengan adanya kompetensi berbagi, Kemendikbudristek mendorong guru tidak hanya mampu menerapkan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar, tetapi juga dalam karya inovasi dalam pembelajaran,” jelas Suharti, melalui siaran pers, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: 5 Kutipan Inspiratif Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 agar Anak Muda Tetap Semangat Menjalani Berbagai Rintangan Hidup
Suharti menambahkan, program PembaTIK diharapkan dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.
“PembaTIK level 4 dapat menjadi wadah berbagi wawasan, dan bertukar ilmu pengetahuan antarguru. Manfaatkan dengan baik, jangan kendorkan semangat hingga tuntas mengikuti program PembaTIK 2023,” tegas Sesjen Suharti.
Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, mengungkapkan pelaksanaan PembaTIK ini diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. PembaTIK level 1-Literasi TIK telah diikuti sebanyak 79.919 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Sekolah Luar Negeri di seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada bulan Juli 2023.
Berikutnya, PembaTIK level 2-Implementasi TIK diselenggarakan pada bulan Agustus dan diikuti sebanyak 33.923 peserta. PembaTIK level 3-Kreasi TIK diikuti oleh 13.931 peserta. Untuk PembaTIK level 4-Berbagi dan Berkolaborasi, peserta yang lolos sebanyak 1.066 orang. Dari jumlah tersebut akan diseleksi kembali hingga mendapatkan 1 peserta terbaik dari setiap provinsi di Indonesia untuk menjadi Duta Teknologi 2023.
Baca juga: Disdikbud NTB Gandeng Kemenkominfo Beri Edukasi Generasi Muda di Ranah Digital
“Tingkat Berbagi dan Berkolaborasi dari PembaTIK memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan. Mereka didorong untuk saling belajar dari keahlian masing-masing dan menumbuhkan inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran berbasis teknologi,” ujar Hasan.
Dampak dari PembaTIK lebih dari sekadar ruang kelas. Kemendikbudristek bermaksud untuk menumbuhkan generasi baru yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan global. Di era digital saat ini, kemahiran teknologi sangat penting, dan guru memainkan peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkembang dalam lanskap global yang kompetitif.
Hal tersebut ditegaskan lewat dukungan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani.
“Duta Teknologi adalah guru-guru terpilih yang akan menjadi jangkar teknologi pendidikan dan mampu menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya pemanfaatan platform teknologi yang dimiliki oleh Kemendikbudristek,” pungkasnya.
(nnz)