Disdikbud NTB Gandeng Kemenkominfo Beri Edukasi Generasi Muda di Ranah Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia digital selalu memiliki dampak negatif maupun positif. Salah satu hal positif yang bisa dilakukan di media sosial adalah mempromosikan beragam produk budaya dan wisata. Hanya saja agar aktivitas bermedia sosial terhindar dari hal-hal negatif maka dibutuhkan sikap kehati-hatian.
Demikian antara lain poin-poin yang terungkap dalam Webinar Literasi Digital bertajuk ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet” hasil kerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rabu (11/10).
Webinar yang dihadiri komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara tersebut untuk mengedukasi generasi muda terkait dunia digital. Diskusi virtual juga diikuti secara nobar oleh siswa di berbagai sekolah menengah yang ada di Lombok Timur (Lotim). Di antaranya, SMPN 4 Jerowaru, SMPN 1 Lenek, SMPN 4 Keruak, SMP Islam Tahfizh, SMPN 1 Suralaga, dan SMP NW Suralaga, Lotim.
Dari perspektif keamanan digital, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim Mustiaji Amiruddin meminta para peserta diskusi untuk belajar beraktivitas positif dengan mempromosikan beragam produk budaya dan wisata melalui media sosial.
”Agar jejak digital kita positif, tingkatkan kompetensi berbudaya media digital dengan menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan, mencintai produk dalam negeri, dan pahami hak-hak digital,” jelas Mustiaji dalam keterangannya, Rabu (11/9/2023).
Artis Roland International, Mia Marcellina yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan, perkembangan teknologi digital memberikan dua pilihan, yaitu digital atau ditinggal.
"Namun, tentu kita tak ingin ditinggal teknologi. Apalagi, teknologi digital terbukti mampu membantu manusia dalam berkomunikasi, berekspresi, sosialisasi, aktivitas e-commerce, dan kegiatan pembelajaran," kata Mia. Hanya saja, kata Mia, perlu hati-hati dalam bermedia sosial. ”Sebab, semua aktivitas digital akan meninggalkan rekam jejak digital di internet,” tuturnya.
Menurut Mia, rekam jejak digital merupakan semua rekaman aktivitas yang dilakukan di internet. Jejak digital itu ada yang berupa jejak aktif maupun pasif. Jejak digital aktif, ketika pengguna secara sadar membagikan sebuah informasi.
”Sedangkan jejak digital pasif merupakan jejak digital yang kita tinggalkan secara daring dengan tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan kita. Biasanya digunakan untuk mencari tahu profil pengguna, target iklan, dan sebagainya,” jelasnya.
Demikian antara lain poin-poin yang terungkap dalam Webinar Literasi Digital bertajuk ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet” hasil kerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rabu (11/10).
Webinar yang dihadiri komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara tersebut untuk mengedukasi generasi muda terkait dunia digital. Diskusi virtual juga diikuti secara nobar oleh siswa di berbagai sekolah menengah yang ada di Lombok Timur (Lotim). Di antaranya, SMPN 4 Jerowaru, SMPN 1 Lenek, SMPN 4 Keruak, SMP Islam Tahfizh, SMPN 1 Suralaga, dan SMP NW Suralaga, Lotim.
Dari perspektif keamanan digital, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim Mustiaji Amiruddin meminta para peserta diskusi untuk belajar beraktivitas positif dengan mempromosikan beragam produk budaya dan wisata melalui media sosial.
”Agar jejak digital kita positif, tingkatkan kompetensi berbudaya media digital dengan menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan, mencintai produk dalam negeri, dan pahami hak-hak digital,” jelas Mustiaji dalam keterangannya, Rabu (11/9/2023).
Artis Roland International, Mia Marcellina yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan, perkembangan teknologi digital memberikan dua pilihan, yaitu digital atau ditinggal.
"Namun, tentu kita tak ingin ditinggal teknologi. Apalagi, teknologi digital terbukti mampu membantu manusia dalam berkomunikasi, berekspresi, sosialisasi, aktivitas e-commerce, dan kegiatan pembelajaran," kata Mia. Hanya saja, kata Mia, perlu hati-hati dalam bermedia sosial. ”Sebab, semua aktivitas digital akan meninggalkan rekam jejak digital di internet,” tuturnya.
Menurut Mia, rekam jejak digital merupakan semua rekaman aktivitas yang dilakukan di internet. Jejak digital itu ada yang berupa jejak aktif maupun pasif. Jejak digital aktif, ketika pengguna secara sadar membagikan sebuah informasi.
”Sedangkan jejak digital pasif merupakan jejak digital yang kita tinggalkan secara daring dengan tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan kita. Biasanya digunakan untuk mencari tahu profil pengguna, target iklan, dan sebagainya,” jelasnya.