Kemendikbudristek Ajak GNIK Kembangkan SDM Unggul dari Pendidikan Vokasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek mendorong Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2023 untuk menyongsong puncak Bonus Demografi 2030. Salah satunya dengan mencetak SDM unggul dari pendidikan vokasi .
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati mengatakan pendidikan vokasi turut andil dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten.
Dorongan dari pendidikan vokasi ini, kata Kiki, akan membawa perubahan pada kemajuan bangsa. "Masa depan bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM. Dan transformasi bidang pendidikan menjadi bagian penting," ujarnya, pada Pertemuan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), dalam keterangan resmi, Minggu (15/10/2023).
Baca juga: Produk Unggulan SMK dan Politeknik akan Unjuk Gigi di TEI dan JMFW
Dalam paparannya, Kemendikbudristek terus berkomitmen mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Hal ini dilakukan melalui berbagai skema pendanaan seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka, matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, serta co-investasi teaching industri di kampus vokasi dan SMK.
Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030 membahas tentang penyempurnaan Roadmap untuk menyongsong Puncak Bonus Demografi 2030 yang antara lain program kuncinya adalah mencetak sumber daya manusia unggul di semua sektor industri.
Dalam acara ini, para pemangku kepentingan yang berasal dari Penta-Helix hadir untuk memperbarui dan memperkuat roadmap tersebut dengan mempertimbangkan perkembangan terbaru di berbagai sektor industri, termasuk transformasi digital dan berkembang pesatnya Artificial Intelligence (AI).
Ketua Advisory Committee GNIK Pusat Achmad S. Ruky mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dan berprestasi gemilang.
Baca juga: Impian Ganjar Pranowo untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Lewat Teaching Industry
"Tinggal kita harus rela dan mau berkolaborasi baik pemerintah maupun non pemerintah merancang dan mengeksekusi program intervensi yang efektif dalam mencetak SDM etrampil dan siap masuk ke dunia usaha dan dunia industri termasuk sektor digital dengan pemanfaatan AI yang semakin maju dan mendominasi di masa mendatang," jelasnya.
Dia menjelaskan, peningkatan kompetensi tenaga kerja akan menjadi salah satu prioritas utama yang akan dibahas, termasuk strategi pembentukan organisasi yang akan menjadi motor penggerak realisasi Renstra dan juga masalah Link & Match antara Pendidikan vokasi dan kebutuhan industri.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati mengatakan pendidikan vokasi turut andil dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten.
Dorongan dari pendidikan vokasi ini, kata Kiki, akan membawa perubahan pada kemajuan bangsa. "Masa depan bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM. Dan transformasi bidang pendidikan menjadi bagian penting," ujarnya, pada Pertemuan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), dalam keterangan resmi, Minggu (15/10/2023).
Baca juga: Produk Unggulan SMK dan Politeknik akan Unjuk Gigi di TEI dan JMFW
Dalam paparannya, Kemendikbudristek terus berkomitmen mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia kerja. Hal ini dilakukan melalui berbagai skema pendanaan seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka, matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, serta co-investasi teaching industri di kampus vokasi dan SMK.
Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030 membahas tentang penyempurnaan Roadmap untuk menyongsong Puncak Bonus Demografi 2030 yang antara lain program kuncinya adalah mencetak sumber daya manusia unggul di semua sektor industri.
Dalam acara ini, para pemangku kepentingan yang berasal dari Penta-Helix hadir untuk memperbarui dan memperkuat roadmap tersebut dengan mempertimbangkan perkembangan terbaru di berbagai sektor industri, termasuk transformasi digital dan berkembang pesatnya Artificial Intelligence (AI).
Ketua Advisory Committee GNIK Pusat Achmad S. Ruky mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dan berprestasi gemilang.
Baca juga: Impian Ganjar Pranowo untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Lewat Teaching Industry
"Tinggal kita harus rela dan mau berkolaborasi baik pemerintah maupun non pemerintah merancang dan mengeksekusi program intervensi yang efektif dalam mencetak SDM etrampil dan siap masuk ke dunia usaha dan dunia industri termasuk sektor digital dengan pemanfaatan AI yang semakin maju dan mendominasi di masa mendatang," jelasnya.
Dia menjelaskan, peningkatan kompetensi tenaga kerja akan menjadi salah satu prioritas utama yang akan dibahas, termasuk strategi pembentukan organisasi yang akan menjadi motor penggerak realisasi Renstra dan juga masalah Link & Match antara Pendidikan vokasi dan kebutuhan industri.