Siswa Indonesia Ukir Prestasi di Kejuaraan Debat Pelajar Dunia 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada awal bulan Agustus 2020 menuju Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan RI, prestasi anak bangsa terukir lagi. Kali ini kabar prestasi dari pelajar SMA yang mewakili Indonesia di ajang Online World Schools Debating Championship (OWSDC) 2020.
(Baca juga: Mendagri Minta Daerah Gelar Simulasi Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai)
Ajang ini baru saja ditutup dan diumumkan pemenangnya pada tanggal 2 Agustus dari kanal youtube AsociaciĂłn Mexicana de Debate di Mexico. OWSDC 2020 telah dilaksanakan dari tanggal 17 Juli-2 Agustus.
(Baca juga: Kemendikbud Alokasikan Rp4,1 Triliun, KIP Kuliah Dibagi 3 Skema)
Melalui siaran pers Kemendikbud, Selasa (4/8) tim Indonesia yang difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud mengirimkan Tim OWSDC 2020. Tim tersebut terdiri dari tiga pendebat yaitu Cassia Tandiono dari SMA Pelita Harapan Kemang Village, Joshua Luke Tandiono dari SMA British Indonesia Jakarta, dan Judah Purwanto dari SMA Pelita Harapan Lippo Village.
Ketiga pendebat didampingi oleh tim Pembina. Mereka adalah Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai team manager, dan Novelisa Wirid dari Universitas Gadjah Mada sebagai coach. Indonesia juga mengirimkan juri dalam kompetisi ini, yakni Evelyn Mulyono di Vanderbilt University, Nashiville, USA dan Stephanie Purwanto di George Washington University, USA.
Panitia OWSCD 2020 membuat dua nama divisi/kelompok tim debat pada babak penyisihan berdasarkan zona waktu, yaitu divisi Astec dan divisi Maya. Tim Indonesia berada di zona waktu UTC+7 dan masuk dalam zona Maya. Terdapat 6 babak penyisihan dan 5 babak eliminasi dengan mosi debat yang bersifat prepared dan impromptu.
OWSDC 2020 diikuti oleh 68 tim debat jenjang SMA dari 68 negara yang berpartisipasi. Terdapat 6 babak penyisihan dan 4 babak eliminasi. Tim Indonesia menyelesaikan 6 babak penyisihan dengan hasil 4 kemenangan dan 2 kekalahan.
Babak penyisihan ke-1, tim Indonesia menang atas Jepang dengan memperdebatkan mosi This house would designate specific nonresidential area in which drug users and dealers are legally allowed to buy, use, and sell drugs.
Di babak penyisihan ke-2, dengan memperdebatkan mosi This house would pay additional benefits to families on welfare according to their child’s performance in school, tim Indonesia mengalahkan tim Kazakhstan.
Pada babak penyisihan ke-3, Tim Indonesia mengalahkan tim Filipina dengan memperdebatkan mosi This house would replace human judgment with computer algorithms in criminal sentencing decisions.
(Baca juga: Mendagri Minta Daerah Gelar Simulasi Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai)
Ajang ini baru saja ditutup dan diumumkan pemenangnya pada tanggal 2 Agustus dari kanal youtube AsociaciĂłn Mexicana de Debate di Mexico. OWSDC 2020 telah dilaksanakan dari tanggal 17 Juli-2 Agustus.
(Baca juga: Kemendikbud Alokasikan Rp4,1 Triliun, KIP Kuliah Dibagi 3 Skema)
Melalui siaran pers Kemendikbud, Selasa (4/8) tim Indonesia yang difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud mengirimkan Tim OWSDC 2020. Tim tersebut terdiri dari tiga pendebat yaitu Cassia Tandiono dari SMA Pelita Harapan Kemang Village, Joshua Luke Tandiono dari SMA British Indonesia Jakarta, dan Judah Purwanto dari SMA Pelita Harapan Lippo Village.
Ketiga pendebat didampingi oleh tim Pembina. Mereka adalah Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai team manager, dan Novelisa Wirid dari Universitas Gadjah Mada sebagai coach. Indonesia juga mengirimkan juri dalam kompetisi ini, yakni Evelyn Mulyono di Vanderbilt University, Nashiville, USA dan Stephanie Purwanto di George Washington University, USA.
Panitia OWSCD 2020 membuat dua nama divisi/kelompok tim debat pada babak penyisihan berdasarkan zona waktu, yaitu divisi Astec dan divisi Maya. Tim Indonesia berada di zona waktu UTC+7 dan masuk dalam zona Maya. Terdapat 6 babak penyisihan dan 5 babak eliminasi dengan mosi debat yang bersifat prepared dan impromptu.
OWSDC 2020 diikuti oleh 68 tim debat jenjang SMA dari 68 negara yang berpartisipasi. Terdapat 6 babak penyisihan dan 4 babak eliminasi. Tim Indonesia menyelesaikan 6 babak penyisihan dengan hasil 4 kemenangan dan 2 kekalahan.
Babak penyisihan ke-1, tim Indonesia menang atas Jepang dengan memperdebatkan mosi This house would designate specific nonresidential area in which drug users and dealers are legally allowed to buy, use, and sell drugs.
Di babak penyisihan ke-2, dengan memperdebatkan mosi This house would pay additional benefits to families on welfare according to their child’s performance in school, tim Indonesia mengalahkan tim Kazakhstan.
Pada babak penyisihan ke-3, Tim Indonesia mengalahkan tim Filipina dengan memperdebatkan mosi This house would replace human judgment with computer algorithms in criminal sentencing decisions.