Indonesia-Inggris Sepakat Kerja Sama Riset Penanggulangan COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk memperpanjang kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi hingga 2025. Salah satu riset yang akan dikerjasamakan ialah di bidang kesehatan terutama pada penanggulangan Covid-19 .
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris khususnya dalam riset dan inovasi telah berjalan sejak 2015. Kerja sama ini pun semakin intens berjalan terutama di bawah skema program Newton Fund. Selama 2015-2019 pun telah ada lebih dari 2.200 publikasi internasional yang dibuat. Ruang lingkup kerja sama ini mulai dari riset dasar, fundamental hingga terapan.
Dia menjelaskan, kolaborasi riset dan inovasi yang telah berjalan ini telah menghasilkan banyak kontribusi bagi pembangunan ekonomi kedua negara. Bambang mengaku dia telah berkomunikasi dengan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset dan Inovasi Inggris Amanda Solloway untuk meneruskan kerja sama yang telah ada ini. (Baca juga: UNS Kerja Sama dengan ThorCon International tentang Pengembangan Nuklir )
Secara lebih spesifik, katanya, kementerian mengusulkan kerja sama ke depan dapat difokuskan pada riset bidang kesehatan. Selanjutnya riset bidang energi baru terbarukan dan transportasi. ''Khususnya untuk percepatan penanggulangan COVID-19. Baik terkait pembuatan vaksin, obat, alat kesehatan dan pendukung lainnya,'' katanya pada penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) oleh Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris, Amanda Solloway MP, Rabu (5/8).
Sains, teknologi, dan inovasi adalah aspek penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Contoh penelitian Indonesia-Inggris yang sudah berjalan meliputi riset tentang peningkatan hasil panen dan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim; memperkuat pertahanan dan kemampuan deteksi cuaca ekstrim; dan pencegahan penyebaran penyakit menular.
“Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan inovasi dalam negeri dan meningkatkan riset dan pengembangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemitraan Newton Fund beberapa tahun terakhir telah berhasil meningkatkan kerja sama riset dan inovasi yang terbukti menguntungkan baik bagi Indonesia dan Inggris,’’ jelasnya. (Baca juga: Tiga Kementerian Matangkan Wacana Membuka Sekolah di Zona Kuning )
‘’Model kerja sama Newton Fund akan kami gunakan sebagai contoh dalam penerapan kemitraan ilmu pengetahuan internasional kami lainnya. Perpanjangan kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi dalam jangka panjang akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan dan dapat bersaing di pasar global," lanjutnya.
Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris, Amanda Solloway mengatakan, kemitraan Inggris dan Indonesia adalah hubungan yang sangat spesial. Sebab sebagai sesama negara kepulauan keduanya harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan global baik dalam menghadapi bencana alam, membantu para demensia untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan upaya dalam mencegah penyebaran penyakit menular yang sangat penting saat ini.
Dia melanjutkan, ketika Menristek Bambang berbicara pada acara Newton Prize di London awal tahun ini dia berbicara penuh semangat tentang kolaborasi Indonesia-Inggris di bawah Newton Fund dan juga apa yang disebutnya dengan komunitas dunia. Apa yang telah disampaikan Bambang pada saat itu adalah konsep yang sangat kuat terutama dalam beberapa bulan terakhir ini.
''Krisis virus korona ini telah mengingatkan kita betapa terhubungnya kita satu sama lain di dunia ini. Namun kita juga diingatkan betapa rapuhnya kita oleh pandemi ini,'' katanya.
Oleh karena itu, dia sependapat dengan Menristek Bambang bahwa harus ada komunitas dunia untuk mengatasi tantangan global yang dihadapi saat ini. Meski tantangan global itu tidak hanya Corona saja walaupun upaya penangggulangan terhadap virus tersebut sangatlah penting.
Dia mengungkapkan, riset ITB dengan Uiversitas Huddersfield yang meraih penghargaan di Newton Prize tahun ini membantu meningkatkan kapasitas Indonesia untuk mitigasi bencana banjir ataupun tsunami di wilayah pesisir dengan sistem informasi peringatan dini. Kolaborasi riset semacam ini juga penting bagi Ingggris karena Inggris juga memiliki wilayah pesisir.
''Saya sangat senang dapat menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendukung kemitraan Inggris dan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memastikan kolaborasi kedua negara kita akan terus berlanjut,'' ungkapnya.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris khususnya dalam riset dan inovasi telah berjalan sejak 2015. Kerja sama ini pun semakin intens berjalan terutama di bawah skema program Newton Fund. Selama 2015-2019 pun telah ada lebih dari 2.200 publikasi internasional yang dibuat. Ruang lingkup kerja sama ini mulai dari riset dasar, fundamental hingga terapan.
Dia menjelaskan, kolaborasi riset dan inovasi yang telah berjalan ini telah menghasilkan banyak kontribusi bagi pembangunan ekonomi kedua negara. Bambang mengaku dia telah berkomunikasi dengan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset dan Inovasi Inggris Amanda Solloway untuk meneruskan kerja sama yang telah ada ini. (Baca juga: UNS Kerja Sama dengan ThorCon International tentang Pengembangan Nuklir )
Secara lebih spesifik, katanya, kementerian mengusulkan kerja sama ke depan dapat difokuskan pada riset bidang kesehatan. Selanjutnya riset bidang energi baru terbarukan dan transportasi. ''Khususnya untuk percepatan penanggulangan COVID-19. Baik terkait pembuatan vaksin, obat, alat kesehatan dan pendukung lainnya,'' katanya pada penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) oleh Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dan Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris, Amanda Solloway MP, Rabu (5/8).
Sains, teknologi, dan inovasi adalah aspek penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Contoh penelitian Indonesia-Inggris yang sudah berjalan meliputi riset tentang peningkatan hasil panen dan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim; memperkuat pertahanan dan kemampuan deteksi cuaca ekstrim; dan pencegahan penyebaran penyakit menular.
“Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan inovasi dalam negeri dan meningkatkan riset dan pengembangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemitraan Newton Fund beberapa tahun terakhir telah berhasil meningkatkan kerja sama riset dan inovasi yang terbukti menguntungkan baik bagi Indonesia dan Inggris,’’ jelasnya. (Baca juga: Tiga Kementerian Matangkan Wacana Membuka Sekolah di Zona Kuning )
‘’Model kerja sama Newton Fund akan kami gunakan sebagai contoh dalam penerapan kemitraan ilmu pengetahuan internasional kami lainnya. Perpanjangan kemitraan dalam ilmu pengetahuan dan inovasi dalam jangka panjang akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan dan dapat bersaing di pasar global," lanjutnya.
Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris, Amanda Solloway mengatakan, kemitraan Inggris dan Indonesia adalah hubungan yang sangat spesial. Sebab sebagai sesama negara kepulauan keduanya harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan global baik dalam menghadapi bencana alam, membantu para demensia untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan upaya dalam mencegah penyebaran penyakit menular yang sangat penting saat ini.
Dia melanjutkan, ketika Menristek Bambang berbicara pada acara Newton Prize di London awal tahun ini dia berbicara penuh semangat tentang kolaborasi Indonesia-Inggris di bawah Newton Fund dan juga apa yang disebutnya dengan komunitas dunia. Apa yang telah disampaikan Bambang pada saat itu adalah konsep yang sangat kuat terutama dalam beberapa bulan terakhir ini.
''Krisis virus korona ini telah mengingatkan kita betapa terhubungnya kita satu sama lain di dunia ini. Namun kita juga diingatkan betapa rapuhnya kita oleh pandemi ini,'' katanya.
Oleh karena itu, dia sependapat dengan Menristek Bambang bahwa harus ada komunitas dunia untuk mengatasi tantangan global yang dihadapi saat ini. Meski tantangan global itu tidak hanya Corona saja walaupun upaya penangggulangan terhadap virus tersebut sangatlah penting.
Dia mengungkapkan, riset ITB dengan Uiversitas Huddersfield yang meraih penghargaan di Newton Prize tahun ini membantu meningkatkan kapasitas Indonesia untuk mitigasi bencana banjir ataupun tsunami di wilayah pesisir dengan sistem informasi peringatan dini. Kolaborasi riset semacam ini juga penting bagi Ingggris karena Inggris juga memiliki wilayah pesisir.
''Saya sangat senang dapat menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendukung kemitraan Inggris dan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memastikan kolaborasi kedua negara kita akan terus berlanjut,'' ungkapnya.
(mpw)