Sambut HGN 2023, Ini 15 Puisi Singkat Hari Guru yang Menyentuh Hati
loading...
A
A
A
Pena ini bukan hanya alat tulis,
Tetapi sebuah tongkat ajaib yang bisa menciptakan dunia,
Mengubah pikiran, membentuk karakter,
Menjadi pilar bagi masa depan yang cerah.
Setiap goresan yang engkau ukir di papan adalah sebuah karya seni,
Sebuah lukisan pikiran yang abadi,
Guru, engkau adalah seniman yang abadi,
Menciptakan pelajaran yang tak terlupakan.
Goresan yang kau ciptakan bukan hanya menyampaikan pelajaran,
Tetapi juga membuka jendela hati siswa,
Mengajarkan arti empati, cinta, dan toleransi,
Mengubah dunia satu kata-kata pada satu waktu.
Di ruang kelas yang sunyi dan hening,
Guru berdiri sebagai sinar pencerahan,
Membawa terang dalam kegelapan ketidaktahuan,
Menyala seperti bintang di malam hari.
Dengan tangan lembut, ia membimbing,
Setiap langkah, setiap pertanyaan,
Mengajarkan bukan hanya fakta dan angka,
Tetapi juga nilai-nilai hidup yang hakiki.
Baca juga: Perbedaan Hard News dan Soft News Beserta Contohnya
Sinar pencerahan ini tidak pernah surut,
Meskipun badai menggoyangkan tembok kelas,
Guru adalah mercusuar yang kokoh,
Menyinari lautan ilmu dengan kebijaksanaan.
Melalui buku-buku tua dan lembaran baru,
Guru menyampaikan warisan ilmu,
Membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan,
Mengukir sejarah dalam hati-hati siswa.
Dalam kelas yang penuh dengan guruh pengetahuan,
Guru adalah petir yang menyambar pikiran,
Menerangi pikiran yang gelap dan buntu,
Seolah-olah mengatakan, "Kau pun bisa!"
Guru, kau menanam bunga ilmu di hati kami,
Mekar dengan pengetahuan, semerbak kasih sayang.
Kau adalah gembala di padang ilmu,
Terima kasih, guru, engkau penjaga tercinta.
Puisi dan prosa meluncur dari bibirnya,
Merangkai kata menjadi melodi harapan,
Sekuntum bunga yang ia tanam dalam hati siswa,
Bersemi menjadi cinta akan ilmu dan kebijaksanaan.
Di atas mimbar ilmu, ia berdiri gagah,
Sebuah pemandangan yang tak terlupakan,
Memberikan persembahan ilmu,
Seperti dirinya adalah panggung kehidupan.
Guru, pendidik yang tidak terhingga,
Sebuah persembahan yang tak ternilai,
Ilmu yang ia bagi adalah anugerah,
Terima kasih, guru, atas dedikasi yang setia.
Dalam setiap cerita yang ditulis,
Guru menjadi pahlawan yang tak terbantahkan,
Menyusuri lembah kata dan puncak pikiran,
Ia adalah penuntun dalam dunia pengetahuan.
Bukan hanya pelajaran di kelas yang diajarkan,
Tetapi juga nilai-nilai kehidupan,
Dengan cermin hati yang bersih,
Guru menyampaikan pesan dengan bijaksana.
Guru, kau adalah sang pendidik,
Membangun masa depan, merajut impian.
Di kelas yang sunyi, ilmu kita peroleh,
Terima kasih, guru, engkau penyuluh kehidupan.
Dalam dunia yang luas ini terdapat sosok,
Seorang pahlawan tanpa pedang atau tameng,
Guru, pendidik yang tulus dan luhur,
Menyinari hati, membimbing langkah-langkah.
Tetapi sebuah tongkat ajaib yang bisa menciptakan dunia,
Mengubah pikiran, membentuk karakter,
Menjadi pilar bagi masa depan yang cerah.
10. Goresan Mengubah Dunia
Setiap goresan yang engkau ukir di papan adalah sebuah karya seni,
Sebuah lukisan pikiran yang abadi,
Guru, engkau adalah seniman yang abadi,
Menciptakan pelajaran yang tak terlupakan.
Goresan yang kau ciptakan bukan hanya menyampaikan pelajaran,
Tetapi juga membuka jendela hati siswa,
Mengajarkan arti empati, cinta, dan toleransi,
Mengubah dunia satu kata-kata pada satu waktu.
11. Sinar Pencerahan
Di ruang kelas yang sunyi dan hening,
Guru berdiri sebagai sinar pencerahan,
Membawa terang dalam kegelapan ketidaktahuan,
Menyala seperti bintang di malam hari.
Dengan tangan lembut, ia membimbing,
Setiap langkah, setiap pertanyaan,
Mengajarkan bukan hanya fakta dan angka,
Tetapi juga nilai-nilai hidup yang hakiki.
Baca juga: Perbedaan Hard News dan Soft News Beserta Contohnya
Sinar pencerahan ini tidak pernah surut,
Meskipun badai menggoyangkan tembok kelas,
Guru adalah mercusuar yang kokoh,
Menyinari lautan ilmu dengan kebijaksanaan.
12. Guru Pembawa Warisan Ilmu
Melalui buku-buku tua dan lembaran baru,
Guru menyampaikan warisan ilmu,
Membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan,
Mengukir sejarah dalam hati-hati siswa.
Dalam kelas yang penuh dengan guruh pengetahuan,
Guru adalah petir yang menyambar pikiran,
Menerangi pikiran yang gelap dan buntu,
Seolah-olah mengatakan, "Kau pun bisa!"
Guru, kau menanam bunga ilmu di hati kami,
Mekar dengan pengetahuan, semerbak kasih sayang.
Kau adalah gembala di padang ilmu,
Terima kasih, guru, engkau penjaga tercinta.
13. Persembahan Ilmu
Puisi dan prosa meluncur dari bibirnya,
Merangkai kata menjadi melodi harapan,
Sekuntum bunga yang ia tanam dalam hati siswa,
Bersemi menjadi cinta akan ilmu dan kebijaksanaan.
Di atas mimbar ilmu, ia berdiri gagah,
Sebuah pemandangan yang tak terlupakan,
Memberikan persembahan ilmu,
Seperti dirinya adalah panggung kehidupan.
Guru, pendidik yang tidak terhingga,
Sebuah persembahan yang tak ternilai,
Ilmu yang ia bagi adalah anugerah,
Terima kasih, guru, atas dedikasi yang setia.
14. Sang Pendidik
Dalam setiap cerita yang ditulis,
Guru menjadi pahlawan yang tak terbantahkan,
Menyusuri lembah kata dan puncak pikiran,
Ia adalah penuntun dalam dunia pengetahuan.
Bukan hanya pelajaran di kelas yang diajarkan,
Tetapi juga nilai-nilai kehidupan,
Dengan cermin hati yang bersih,
Guru menyampaikan pesan dengan bijaksana.
Guru, kau adalah sang pendidik,
Membangun masa depan, merajut impian.
Di kelas yang sunyi, ilmu kita peroleh,
Terima kasih, guru, engkau penyuluh kehidupan.
15. Mentari Ilmu
Dalam dunia yang luas ini terdapat sosok,
Seorang pahlawan tanpa pedang atau tameng,
Guru, pendidik yang tulus dan luhur,
Menyinari hati, membimbing langkah-langkah.