8 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Pelajar saat Belajar UTBK, Jangan Diabaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini 8 kesalahan yang umum harus dihindari saat belajar UTBK. Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) merupakan ujian yang menjadi pintu gerbang masuk ke perguruan tinggi di Indonesia. Untuk mencapai hasil optimal, para pelajar harus mempersiapkan diri dengan baik.
Terjadinya kesalahan seringkali banyak dilakukan pelajar saat belajar untuk UTBK. Kesalahan-kesalahan inilah yang justru bisa menghambat mereka dalam meraih hasil maksimal dan bisa membuyarkan mimpi masuk kampus idaman.
Dilansir dari lembaga bimbingan belajar, Zenius Education, artikel kali ini akan membahas setidaknya ada 8 kesalahan umum yang harus dihindari pelajar saat belajar UTBK, apa saja? Simak penjelasan di bawah ini ya!
Banyak siswa yang sangat giat belajar sampai mengorbankan jam tidurnya. Padahal, tidur sangat penting untuk proses belajar. Belajar secara umum terdiri dari tiga tahap, yaitu akuisisi, konsolidasi, dan recall.
Akuisisi yaitu informasi baru masuk ke dalam otak. Konsolidasi yaitu proses memori menjadi lebih stabil. Selanjutnya, recall yaitu proses mengambil kembali informasi yang tersimpan. Tahap akuisisi dan recall berlangsung saat kita bangun. Sedangkan tahap konsolidasi memori berlangsung saat kita tidur dengan cara menguatkan koneksi antara neuron.
Salah satu aspek krusial yang kerap terabaikan dalam perjalanan persiapan UTBK adalah kurangnya pemahaman akan cara belajar yang efektif. Banyak pelajar, terlepas dari kecerdasan dan motivasi mereka, sering kali bingung tentang metodepembelajaran yang paling sesuai dengan gaya belajar individual mereka.
Mereka mengaku telah belajar berjam-jam, tetapi hanya sedikit materi yang dipahami atau diingat. Maka dari itu, penting untuk mempelajari teknik dan strategi belajar yang efektif.
Kesalahan lainnya adalah tidak memahami konsep dasar dari setiap mata pelajaran. Materi dasar dari akan sangat berguna untuk belajar materi-materi lanjutan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Maka dari itu, sebaiknya konsep dasar ini diperkuat sebelum lanjut ke materi-materi tingkat lanjut.
Pelajar sering tergoda untuk menghafal tanpa benar-benar memahami konsep, yang dapat menyulitkan ketika dihadapkan pada soal-soal yang memerlukan pemahaman mendalam.
Padahal sebagian besar soal UTBK menggunakan pendekatan Higher Order Thinking Skills (HOTS), untuk menjawab soal ini diperlukan pemahaman konsep suatu materi dan penerapannya. Tidak bisa hanya mengandalkan rumus-rumus cepat.
Ketika belajar UTBK, pelajar bisa menonton video pembelajaran atau membaca buku yang berisi materi UTBK. Pembelajaran seperti ini disebut sebagai belajar pasif.
Pembelajaran seperti ini akan lebih efektif kalau dikombinasikan dengan belajar aktif. Belajar aktif ini bisa dilakukan dengan berlatih soal tentang materi yang sudah ditonton atau dibaca, menjelaskan ulang materi yang dipelajari, atau membuat kuis sederhana menggunakan flashcard.
Banyak pelajar yang terjebak dalam siklus mengikuti try out secara berulang tanpa memperhatikan kelemahan spesifik yang perlu ditingkatkan. Dalam proses ini, fokus pada kuantitas seringkali mengalahkan kualitas, sehingga potensi pembelajaran dari kesalahan tertentu dapat terabaikan.
Untuk meningkatkan kualitas belajar, pelajar perlu melakukan deliberate practice yang menekankan pentingnya latihan soal secara terus menerus yang difokuskan pada aspek-aspek spesifik dan memerlukan perencanaan yang matang.
Ketika belajar, setiap orang memiliki kebutuhan serta kecepatan belajar yang berbeda. Meskipun demikian, seringkali pelajar terbawa arus dengan cara belajar teman-teman mereka tanpa mempertimbangkan apakah metode tersebut sesuai dengan gaya belajar pribadi mereka. Terlalu banyak mengikuti gaya belajar orang lain dapat mengakibatkan ketidakefektifan dalam belajar.
Beberapa pelajar mungkin merasa tertekan oleh tuntutan akademis dan merasa perlu untuk belajar agar tidak merasa bersalah karena membuang-buang waktu. Namun, hal ini seringkali dapat mengarah pada dampak yang kurang diinginkan, yaitu pemahaman materi yang dangkal atau bahkan tidak memadai.
Terjadinya kesalahan seringkali banyak dilakukan pelajar saat belajar untuk UTBK. Kesalahan-kesalahan inilah yang justru bisa menghambat mereka dalam meraih hasil maksimal dan bisa membuyarkan mimpi masuk kampus idaman.
Dilansir dari lembaga bimbingan belajar, Zenius Education, artikel kali ini akan membahas setidaknya ada 8 kesalahan umum yang harus dihindari pelajar saat belajar UTBK, apa saja? Simak penjelasan di bawah ini ya!
8 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari saat Belajar UTBK
1. Belajar Diforsir Sampai Kurang Tidur
Banyak siswa yang sangat giat belajar sampai mengorbankan jam tidurnya. Padahal, tidur sangat penting untuk proses belajar. Belajar secara umum terdiri dari tiga tahap, yaitu akuisisi, konsolidasi, dan recall.
Akuisisi yaitu informasi baru masuk ke dalam otak. Konsolidasi yaitu proses memori menjadi lebih stabil. Selanjutnya, recall yaitu proses mengambil kembali informasi yang tersimpan. Tahap akuisisi dan recall berlangsung saat kita bangun. Sedangkan tahap konsolidasi memori berlangsung saat kita tidur dengan cara menguatkan koneksi antara neuron.
2. Tidak Mengetahui Cara Belajar Efektif
Salah satu aspek krusial yang kerap terabaikan dalam perjalanan persiapan UTBK adalah kurangnya pemahaman akan cara belajar yang efektif. Banyak pelajar, terlepas dari kecerdasan dan motivasi mereka, sering kali bingung tentang metodepembelajaran yang paling sesuai dengan gaya belajar individual mereka.
Mereka mengaku telah belajar berjam-jam, tetapi hanya sedikit materi yang dipahami atau diingat. Maka dari itu, penting untuk mempelajari teknik dan strategi belajar yang efektif.
3. Tidak Memahami Konsep Dasar Mata Pelajaran
Kesalahan lainnya adalah tidak memahami konsep dasar dari setiap mata pelajaran. Materi dasar dari akan sangat berguna untuk belajar materi-materi lanjutan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Maka dari itu, sebaiknya konsep dasar ini diperkuat sebelum lanjut ke materi-materi tingkat lanjut.
4. Banyak Menghafal Bukan Memahami Materi
Pelajar sering tergoda untuk menghafal tanpa benar-benar memahami konsep, yang dapat menyulitkan ketika dihadapkan pada soal-soal yang memerlukan pemahaman mendalam.
Padahal sebagian besar soal UTBK menggunakan pendekatan Higher Order Thinking Skills (HOTS), untuk menjawab soal ini diperlukan pemahaman konsep suatu materi dan penerapannya. Tidak bisa hanya mengandalkan rumus-rumus cepat.
5. Cenderung Pasif Dalam Belajar
Ketika belajar UTBK, pelajar bisa menonton video pembelajaran atau membaca buku yang berisi materi UTBK. Pembelajaran seperti ini disebut sebagai belajar pasif.
Pembelajaran seperti ini akan lebih efektif kalau dikombinasikan dengan belajar aktif. Belajar aktif ini bisa dilakukan dengan berlatih soal tentang materi yang sudah ditonton atau dibaca, menjelaskan ulang materi yang dipelajari, atau membuat kuis sederhana menggunakan flashcard.
6. Terlalu Banyak Mengikuti Try Out Tanpa Deliberate Practice
Banyak pelajar yang terjebak dalam siklus mengikuti try out secara berulang tanpa memperhatikan kelemahan spesifik yang perlu ditingkatkan. Dalam proses ini, fokus pada kuantitas seringkali mengalahkan kualitas, sehingga potensi pembelajaran dari kesalahan tertentu dapat terabaikan.
Untuk meningkatkan kualitas belajar, pelajar perlu melakukan deliberate practice yang menekankan pentingnya latihan soal secara terus menerus yang difokuskan pada aspek-aspek spesifik dan memerlukan perencanaan yang matang.
7. Terbawa dengan Cara Belajar Teman
Ketika belajar, setiap orang memiliki kebutuhan serta kecepatan belajar yang berbeda. Meskipun demikian, seringkali pelajar terbawa arus dengan cara belajar teman-teman mereka tanpa mempertimbangkan apakah metode tersebut sesuai dengan gaya belajar pribadi mereka. Terlalu banyak mengikuti gaya belajar orang lain dapat mengakibatkan ketidakefektifan dalam belajar.
8. Belajar karena Terpaksa
Beberapa pelajar mungkin merasa tertekan oleh tuntutan akademis dan merasa perlu untuk belajar agar tidak merasa bersalah karena membuang-buang waktu. Namun, hal ini seringkali dapat mengarah pada dampak yang kurang diinginkan, yaitu pemahaman materi yang dangkal atau bahkan tidak memadai.
(wyn)